17

22.8K 3.3K 285
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ben dan Krystal buru-buru keluar turun dari mobil ketika mereka sampai di depan Markas Griffin. Kerutan gelisah tampak terbentuk di dahi wanita itu, hentakkan sepatu boots-nya mengiringi langkahnya menyusuri lantai berdebu yang hampir tidak pernah dibersihkan itu. Hingga dia sampai pada ruangan di mana teman-temannya berkumpul melingkar di depan meja bar.

"Di mana Jacob?!" Tanya Krystal tak sabaran. Suara nyaringnya sulit untuk diabaikan. Semua orang yang berada di sofa itu menoleh.

"Ada apa?" Ramon yang bertanya, kepalanya sedikit mendongak menatap wajah cemas Krystal yang berdiri di belakangnya.

"Ada sesuatu yang harus kita bicarakan."

"Mengenai para Elder." Timpal Ben, dia tahu apa yang hendak Krystal bicarakan. Pria itu mengambil tempat duduk di samping Isaac sebelum berbicara lagi, "Sepertinya para senior marah akan kelakuan kita yang membunuh Rogers kemarin. Ayahku bahkan memarahiku saat pulang ke rumah."

"Wow, sepertinya kita mendapatkan masalah baru." Sahut Isaac memutar bola matanya.

"Bisakah seseorang mengatakan padaku di mana jerker itu berada?" Tanya Krystal lagi karena belum mendapatkan jawaban.

"Dia berada di ruang bawah tanah." Carol yang menjawab.

"Jangan lupa mengetuk pintu." Ramon memperingati Krystal.

Tanpa menyia-nyiakan waktu, wanita itu berjalan meninggalkan teman-temannya menuju tangga yang mengarah langsung ke ruang bawa tanah.

Krystal berteriak kencang memanggil nama pria itu. Suaranya sedikit menggema pada dinding kayu. Tangannya terangkat menepis debu yang bertebaran di udara.

Keheningan menyambut Krystal hingga dia sampai di depan pintu penyimpanan barang-barang. Ruangan tertutup itu adalah tempat di mana obat-obatan, minuman keras, dan senjata biasa disimpan. Jacob pasti berada di dalam.

Krystal membuka pintu ruangan itu tanpa mengentuk dan umpatan segera menyambutnya.

"What the fuck, Krystal?!!" Jacob berteriak. Tato di lengan dan perutnya terekspos karena pria itu berdiri tanpa kain yang menutupi tubuhnya. Di lantai tepat di depan pria itu, tampak pria lain yang sedang menungging.

"Seriously?!" Tanya Krystal terbelalak, menatap Jacob dan pasangannya tak habis pikir. Lebih dari itu, dia tidak berusaha menutupi matanya dengan pemandangan amoral di depannya.

"Bisakah kau mengetuk pintu dulu, sialan?!" Umpat Jacob berang, dia berjalan mengambil celananya yang tergeletak di lantai.

THUNDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang