11

27.6K 4K 867
                                    

Playlist : Lovely - Billie Eilish

Playlist : Lovely - Billie Eilish

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

[Freudenberg, Rhine-Westphalia, Jerman 2013]

Tidak ada yang lebih membahagiakan dari musim semi di negeri Eropa. Saat itu, bunga-bunga liar terhampar dengan segala warna, kuning, merah, biru, dan putih, berpadu menjernihkan mata setiap orang yang melintasinya. Di atas sana, matahari menyalurkan cahaya ketenangan untuk mereka yang menginginkan kehangatan.

Para burung tak lupa untuk ikut merayakan hari, bernyanyi dan menari di bawah awan. Alunan nyanyiannya terdengar nyaring, menembus daun hijau hingga mengisi kekosongan hutan yang sepi. Buah-buahan yang tumbuh subur pada setiap pohon tampak menyambut lantunan itu dengan gembira.

"Mommy, berapa banyak lagi apel yang harus kita petik?" Suara lembut dari Iris kecil terdengar. Ada mahkota bunga yang telah dirakit oleh Ibunya bertengger di atas kepala untuk menemani rambut merah panjangnya yang tertiup angin sepoi di bawah pohon apel liar yang rindang.

"Sedikit lagi, Honey. Daddy akan segera pulang. Kita harus menyambutnya dengan hidangan lezat hari ini." Sahut Daisy. Wanita itu sibuk berjinjit, meraih buah apel merah yang siap untuk dipetik. Kulit putih dan baju gading polos wanita itu berpadu dengan cahaya matahari.

"Yeayy! Daddy akan pulang!!" Gadis itu bersorak gembira. Mata bulatnya memancarkan kilau biru yang indah. Dia lalu melanjutkan kegiatannya, memungut beberapa apel di atas tanah yang berhasil dijatuhkan oleh Ibunya.

Pohon-pohon apel itu tumbuh liar di tengah hutan daratan Eropa. Jadi tak perlu khawatir pada seseorang yang akan meneriki mereka karena dituduh mencuri.

Beberapa detik kemudian, apel yang Daisy inginkan telah memenuhi keranjang bersama dengan buah Pir, Peach, dan Ceri. Dia berencana untuk membuat salad juga selai apel kesukaan suaminya hari ini.

Selesai memetik buah, Daisy dan Iris kembali berjalan menyusuri hutan, mengikuti aliran sungai mengalir yang akan membawa mereka pulang ke rumah kecil yang sedikit jauh dari jangkauan jalan raya.

Begitu sampai di depan rumah, Daisy terkejut karena pintu tiba-tiba saja terbuka lebar. Dia langsung menarik tangan Iris untuk berdiri rapat di sampingnya, takut jika seseorang yang ada di dalam sana adalah seseorang yang tidak mereka inginkan.

Namun, begitu melihat sepasang sepatu kulit hitam bertengger di depan pintu, sepatu yang dia berikan saat ulang tahun pria itu, barulah Daisy sadar jika seseorang yang ada di dalam sana bukan orang lain, melainkan suaminya sendiri yang telah kembali lebih cepat dari dugaannya.

Detik itu juga, Daisy dan Iris kecil berlari ke dalam rumah dengan keranjang buah yang masih bergantung di lengan mereka.

"Daddy!!" Teriakkan Iris lebih dulu terdengar. Detik itu juga, Aric muncul dari arah dapur. Matanya seketika berbinar, kedua tangannya terbuka lebar menyambut putri kecilnya yang bersinar bagaikan malaikat kecil.

THUNDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang