01

52.3K 5K 1.3K
                                    

Sebelum baca part 001, baca part sebelumnya dulu yaa (000). Itu Prolog dan sangat berhubungan dengan isi cerita.
Terima kasih ^^

Terima kasih ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ו~•×

Pembunuhan ditanggapi dengan pembalasan. Sebuah siklus yang tidak akan pernah berakhir dari para geng yang menginginkan perang. Orang-orang meyakini keanggotaan geng adalah jalan menuju pada dua arah, kematian atau penjara. Tidak ada hal yang mendekati kebenaran dalam tindakan.

Namun, pernahkah kalian berpikir bahwa mereka adalah korban dari keterlantaran? Terkucilkan? Sejatinya, yang membedakan mereka dengan para pemuda di luar sana adalah kesengsaraan. Mereka bukanlah pasukan pembunuh, ini adalah sekelompok orang yang terasing dari masyarakat arus utama dan terjebak dalam dunia ilusi kegembiraan yang berbahaya. Seperti yang dikatakan Pastor Greg Boyle, keanggotaan geng bukanlah pilihan rasional melainkan respon putus asa terhadap kesengsaraan yang mendalam.

Lingkungan membentuk jati diri. Berkelompok demi perlindungan dan pengakuan. Itulah sebabnya mereka menjunjung tinggi slogan, Raise Your Weapon Now or They Will Kill You Tomorrow! Karena sejatinya, mereka ingin bertahan hidup dari dunia yang keji.

"Kau tahu, kau bisa meninggalkan Cerberus. Kau punya pilihan untuk pergi." Sebuah suara mengisi kekosongan mobil. Wanita itu menatap lekat pria yang sedang mengemudi di sampingnya, "Ayah mencintaimu, Vince. Kau bisa tinggal bersamanya."

Thunder tertawa hambar di tempat duduk. Tatapannya tak lepas dari jalanan ramai yang penuh dengan mobil perkotaan. "Kau bisa meminta apapun dariku Naomi, tapi tidak dengan meninggalkan keluargaku. Cerberus bukan hanya geng, mereka adalah tanggung jawabku."

"Aku dan Ayah adalah keluargamu-"

"Jones Mille bukan keluargaku!" Potong Thunder cepat. Kali ini mata pekatnya terarah pada Naomi yang hanya bisa menarik napas pasrah. "Kecuali kau. Kau adalah keluargaku." Sambungnya.

Kali ini Naomi diam. Rasanya percuma harus memperingati kakaknya itu. Sejak dulu, dia telah mencoba mendekatkan Thunder dan Ayahnya, tapi sepertinya pria keras kepala itu tidak akan pernah bisa menerima Ayah mereka.

"Lagipula, jika dia Ayah yang bertanggung jawab, seharusnya dia yang mengantarmu sekarang." Ujar Thunder. "Bukan aku."

Saat ini mereka sedang berada di perjalanan. Mobil merah Thunder telah memasuki area California setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh satu jam dari kota Chicago.

"Mengapa kau menyalahkan Ayah? Bukankah jelas, Caroline sedang hamil dan sakit." Jelas Naomi. Gadis itu sering sekali memiliki pola pikir yang berbeda dengan Thunder sehingga tidak heran jika mereka sering mendebatkan hal-hal kecil. "Lagipula, aku sudah meminta untuk naik pesawat saja. Tapi kau yang keras kepala ingin mengantar naik mobil. Jadi jangan menyalahkan siapa-siapa jika kau tidak tulus mengantarku."

THUNDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang