14

23K 3.7K 428
                                    

Playlist : Broken Vessels (Amazing Grace) - Hillsong Worshi

Playlist : Broken Vessels (Amazing Grace) - Hillsong Worshi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Suara ingar bingar dari arah luar ruangan samar-samar tertangkap indera pendengaran Iris. Memaksakan matanya yang masih terpejam, harus terbuka pelan-pelan.

Hal pertama yang wanita itu lihat adalah seberkas cahaya lampu yang tergantung pada langit-langit kayu. Untuk beberapa saat, Iris masih diam. Mengumpulkan kesadaran dengan berusaha mencerna keadaan. Begitu teringat momen kepalanya dipukul saat ingin masuk ke dalam kamar asrama, sontak Iris terduduk di atas kasur. Denyutan langsung menyerang belakang kepalanya karena bergerak begitu tiba-tiba.

Dia ada di mana?

Iris duduk dengan kepala yang berputar, mata safir-nya menyapu setiap inci isi ruangan sampai akhirnya dia mendapati seorang pria bersandar di depan pintu, bersedekap menatapnya intens.

Itu Thunder!

Mata Iris membelalak dengan napas tercekat. Dia mendorong kakinya mundur ke belakang sampai punggungnya terjebak pada kepala ranjang.

"Jangan... Jangan menyakitiku." Mohon Iris. Matanya berkaca-kaca gelisah.

Tanpa mengatakan apa-apa, Thunder meluruskan tangannya yang terlipat di dada, kemudian berjalan pincang ke arah nakas, mengambil beberapa butir obat. Iris bisa melihat bahwa pria itu terluka, ada bercak darah pada permukaan perbannya yang terlilit di kakinya.

Setelah mengisi gelas penuh air, Thunder berjalan lebih mendekati Iris. Dia berdiri di dekat ranjang dengan tangan yang terulur.

"Minum." Titah Thunder singkat. Wajahnya sangat datar. Bekas luka di pipi dan bibir pria itu menambahkan kesan menyeramkan pada aura yang dia pancarkan.

Tubuh Iris bergetar. Dia memeluk kedua kakinya kuat. Kepalanya menggeleng-geleng. "Tidak mau." Lirih wanita itu sembari meremas lututnya.

Dia sedang berhadapan dengan Thunder sekarang, ketua geng yang berbahaya. Pria itu bisa melakukan apa saja padanya di dalam ruangan itu, termasuk memberikannya racun berupa obat.

Thunder menghembuskan napas panjang. Mengabaikan rasa takut Iris, dia duduk di atas kasur, tepat di depan Iris yang menciut.

"Aku tidak akan menyakitimu, Iris..." Ujarnya pelan. Sangat pelan sampai membuat Iris berani untuk mengangkat kepala menatap wajahnya. Ketika pandangan mereka bertemu, Iris bisa melihat kesungguhan dari pancaran bola mata hitam pekat pria itu. "Kau aman di sini."

THUNDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang