Dark Romance (18+)
"Ketua geng memiliki kutukan dimana setiap orang yang terlibat denganmu, akan ikut hancur bersamamu. Jika kau mencintainya, kau harus membiarkannya hidup tanpamu."
Selama hidupnya, Thunder memegang teguh prinsip untuk menjauhi ora...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh, baby, I am a wreck when I'm without you I need you here to stay I broke all my bones that day I found you Crying at the lake Was it something I said to make you feel like you're a burden? Oh, and if I could take it all back I swear that I would pull you from the tide
Playlist: Line Without A Hook - Ricky Montgomery
Deruman nyaring suara motor terdengar, saling mengaum buas memenuhi jalan lingkungan Englewood. Para pemilik jaket hitam dengan logo Griffin itu telah datang, lampu-lampu kendaraan mereka bermunculan dari balik-balik gang, melaju dengan kecepatan pasti.
Begitu sampai di area pertemuan, Jacob memberhentikan motornya paling depan. Diikuti dengan anggota Griffin yang lain. Sekitar 50 anggota berada di belakangnya.
Thunder telah menghabisi salah satu anggotanya sekaligus orang kepercayaannya. Itulah mengapa, tanpa rasa takut, begitu mengumpulkan anggota-anggotanya dari markas, Jacob dan para anggota Griffin langsung menuju ke Chicago Selatan. Mayat Ramon yang dikirimkan 5 jam lalu oleh anggota Cerberus adalah tanda untuk undangan peperangan.
Beberapa saat kemudian, dari penerangan lampu motor juga lampu di sisi jalan, Jacob bisa melihat bayangan-bayangan orang yang memakai jaket merah muncul menghampiri mereka. Ada sekitar 30 orang di sana, membawa benda tajam dan runcing serta balok besar. Jumlah mereka mungkin lebih sedikit dari anggota Griffin, tapi, Jacob tidak mudah tertipu.
Meskipun mereka naik motor dengan jumlah lebih banyak, bagaimanapun, mereka sedang bertarung di kandang lawan. Cerberus memiliki beberapa anggota yang dijuluki sebagai penembak jitu, yang artinya orang-orang itu pasti saat ini sedang bersembunyi di rumah-rumah sekitar mereka dari jarak jauh. Jika Jacob salah langkah, peluru pasti segera menancap ke kepalanya.
"Di mana Iris?!" Teriak Thunder geram. Kedua tangannya terkepal kuat.
Jacob menatap sinis. Ekspresinya tidak kalah bengis dari Thunder.
"Beraninya kau bertanya itu, setelah kau menghabisi salah satu anak buahku?!" Sentak Jacob keras.
Teriakan mereka berdua menggema, memenuhi jalan malam lingkungan Englewood. Sontak, para anggota dari kedua geng bersiap, siaga dengan pertempuran yang bisa terjadi kapan saja jika salah satu dari mereka menyulut.
Pertempuran yang mereka lakukan saat ini berbeda dengan peperangan yang mereka lakukan saat SMA ketika Leo masih menjabat sebagai ketua Griffin. Jika dulu mereka selalu berperang di jalan perbatasan yang sunyi penduduk, kali ini mereka melakukannya di lingkungan tempat tinggal. Mereka bahkan tidak lagi menerapkan aturan berperang tanpa senjata. Semua bebas melukai sesuka hati, dengan resiko yang akan mereka terima nanti.
"Aku telah mengunci kepala Jacob. Peluruku siap meluncur kapan saja." Suara Peter terdengar dari handsfree yang dikenakan Thunder pada telinganya. Benda itu terhubung sebagai alat komunikasi jarak jauh mereka.