27

26.3K 3.7K 579
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Previously on Thunder ...

Thunder cukup terkejut melihat kotak itu. Dia memang membawa persediaan, tapi barang itu tersimpan di dalam tasnya. Untuk laki-laki yang belum siap berkomitmen sepertinya, dia memang selalu berjaga-jaga kalau saja kelepasan, apalagi dia sedang bersama Iris.

"Di mana kau menemukannya?" Tanya Thunder.

"Di dalam tong sampah."

Thunder terdiam. Itu jelas bukan miliknya dan satu-satunya pria di dalam rumah selain dirinya adalah Leo. Berengsek, Thunder sudah tahu kalau adiknya dan bajingan itu memang berhubungan. Dia adalah seorang pria. Dan dia bukan pria bodoh untuk tidak menyadari apa yang Leo dan Naomi lakukan sepanjang malam. Apalagi mengingat wanita itu bangun kesiangan.

Tapi, mengapa pengaman itu berada di tong sampah? Sebagai seorang bajingan, Thunder cukup paham jika orang-orang sepertinya akan menghindari hal-hal yang mengarah pada ikatan dan komitmen. Maka begitupula dengan Leo. Pria itu tidak mungkin seceroboh itu untuk tidak menggunakan pengaman, apalagi sampai membuangnya, kecuali pria itu memiliki kondom lain. Atau mungkin...

"Bajingan!!" Detik itu juga Thunder berdiri dari kursi.

Iris kebingungan. Tidak tahu apa yang terjadi. Sementara Thunder terus berjalan naik ke tangga menuju lantai dua.

"Dasar bajingan!! Keluar kau sialan!!" Suara menggelegar Thunder di lantai atas mengejutkan Iris di lantai bawah. Wanita itu menutup mulutnya terkejut mendengar dentuman-dentuman keras di pintu.

Iris sudah sering melihat Thunder dan Leo berkelahi, tapi teriakan Thunder kali ini berbeda. Sangat jelas terdengar kalau pria itu benar-benar berang. Apa yang membuat Thunder semarah itu? Apa karena kotak yang Iris temukan di dalam tong sampah? Tapi, ada apa dengan kotak itu?

Iris mondar-mandir dengan kepala penuh tanda tanya. Ia ingin naik ke lantai atas menenangkan Thunder, tapi ketakutan lebih mendominasi perasaan kalutnya sehingga dia lebih memilih menahan diri di lantai satu. Iris hanya bisa berharap semoga tidak terjadi apa-apa pada Thunder, Anna dan Leo di sana.

"BERHENTI BERSIKAP NAIF, NAOMI!!" Pekikan Thunder terus terdengar, yang tanpa sadar membuat Iris semakin gugup. Dia takut dimarahi, takut dibentak. Dan mendengar suara Thunder yang seperti itu membuatnya semakin tidak nyaman. Padahal Thunder sangat menyayangi adik perempuannya, tapi mengapa dia memperlakukannya seperti itu sekarang?

Apa Iris yang menyebabkan kekacauan ini? Mungkin seharusnya dia tidak perlu menanyakan perihal kotak kondom itu pada Thunder sehingga kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Sungguh, Iris menyesal atas kelakuannya.

THUNDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang