02

37.9K 4.2K 1.6K
                                    


Playlist : Chandelier - Sia (Cover by Jasmine Thompson)

Apa yang lebih menyakitkan dari kehilangan orang yang kau cintai, dihari yang paling kau nanti?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang lebih menyakitkan dari kehilangan orang yang kau cintai, dihari yang paling kau nanti?

•••

Dunia adalah ilusi nyata dari kepalsuan. Wadah di mana angan terbentuk tapi tidak sesuai harapan. Tempat di mana manusia berpijak namun penuh kemunafikan. Atau mungkin dunia itu ruangan, di mana kita diberikan kebahagiaan tapi semua itu hilang dalam sekelebat bayangan. Iris tidak tahu. Baginya dunia sangat kejam, membiarkannya hidup tapi juga menderita di saat yang bersamaan. Mengapa pemilik semesta harus sekeji ini untuk merenggut hal paling berharga dari hidupnya? Ini bukan ujian melainkan sebuah kutukan.

Hanya dalam satu malam, dunianya berganti jadi neraka. Tidak cukup dengan kepergian Ibunya, Iris juga harus ke kota baru untuk memulai hidup lagi. Lebih dari itu, dia tidak memiliki siapa-siapa untuk bisa dipercaya selain Ayahnya. Dan, seolah memang tidak dibiarkan untuk mendapatkan celah bernapas lega, Iris harus menerima kenyataan bahwa kota tempat tinggalnya kali ini adalah Chicago.

Chicago.

Dari sekian banyak tempat untuk singgah, Iris tidak tahu mengapa Ayahnya memilih kota gemerlap ini, padahal sebelum-sebelumnya mereka hanya menghabiskan waktu di kota-kota kecil.

Iris tidak mendapatkan petunjuk apa-apa selain diminta untuk tinggal. Satu hal yang Iris tahu, dia tidak dibiarkan untuk bersama Ayahnya di depan umum selama berada di sini. Itu jelas aneh, tapi mengingat kematian janggal Ibunya, Iris dapat menarik kesimpulan bahwa Aric sedang terlibat masalah dan pria itu tidak ingin Iris telibat. Dan sebagai putri yang penurut, Iris mengikuti semua perintah Ayahnya bahkan jika harus tinggal di asrama kampus. Sendiri.

"Kamar tunggal nomor C13 lantai 3. Ini adalah kunci kamarmu, nona." Petugas asrama kampus memberikan apa yang Iris perlukan untuk menyimpan barang-barang. Iris mengambilnya dengan cepat sebelum pria renta itu semakin menusuknya dengan tatapan yang membuat gadis itu kurang nyaman. Sejak dia datang, Iris merasa setiap mata mengintimidasinya. Orang-orang mungkin tidak mengharapkan kehadirannya di tempat itu.

Namun mantel panjang yang hampir menyentuh lantai, dengan tudung merah menutupi sebagian wajahnya membuat Iris memang tepat untuk dijadikan pusat perhatian. Semua wajah yang dia lewati akan bertanya dalam hati mengapa dia memakai baju yang begitu kontras dengan udara yang panas.

Tapi ini untuk perlindungan diri. Dia tidak bisa mempercayai siapapun dan Ayahnya telah berpesan untuk tidak terlalu mengumbar wajahnya di depan banyak orang. Karena percaya atau tidak, rambut merah dengan mata biru juga senyum yang mempesona dari wajah gadis itu mampu menghipnotis siapa saja lelaki yang melihatnya.

Tidak, sudah cukup dunia memberikannya neraka. Iris tidak ingin menambah satu kesulitan dengan menghiraukan para buaya yang akan menggodanya.

Begitu sampai di depan pintu kamar yang akan dia tinggali selama satu tahun lebih masa kuliah, Iris menurunkan kardus barangnya dan membuka kunci. Ketika berhasil masuk, Iris meluncurkan tudung merah yang menutupi sebagian wajahnya lalu duduk di kasur sambil menatap cermin di kamar itu. Hembusan napas panjang keluar dari hidungnya.

THUNDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang