25

35.1K 4.5K 1.1K
                                    

Cinta adalah kepercayaanku, tetapi dia adalah keyakinankuSesuatu yang sangat sakral, sangat sulit untuk digantikanJatuh kepadanya seperti jatuh pada kenikmatanSemua terbungkus jadi satu, dia begitu banyak dosaAku akan melakukan apapun, segalanya u...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta adalah kepercayaanku, tetapi dia adalah keyakinanku
Sesuatu yang sangat sakral, sangat sulit untuk digantikan
Jatuh kepadanya seperti jatuh pada kenikmatan
Semua terbungkus jadi satu, dia begitu banyak dosa
Aku akan melakukan apapun, segalanya untuknya

Tidak perlu membayangkan karena aku tahu itu benar
Mereka bilang “Semua laki-laki baik pergi menuju surga”
Tetapi laki-laki nakal membawa surga untukmu- Song Lyrics

Playlist : Heaven - Julia Michaels

•••

This part full of warning content⚠
Silahkan yang tidak suka konten eksplisit berhenti baca sampai sini. Apapun yang tertuang di dalam sini tidak patut untuk dicontoh!!!

Ketika pria itu berjalan kembali mendekati tempat tidur, tubuh Iris menegang. Dia gugup tidak karuan. Kepalanya dipenuhi tanda tanya, apakah dia harus merasa takut, senang atau bergairah dengan apa yang akan terjadi nanti.

Thunder membuka kausnya dan menjatuhkan kain itu begitu saja di lantai sebelum merangkak duduk di atas kasur. Dia mengelus lengan gadis itu pelan-pelan, menikmati kelembutan dan kehangatan kulit putih bersinar gadisnya.

"Kau tegang." Ujar Thunder berat. Iris dapat melihat sorot mata pekatnya yang dipenuhi hasrat terpendam.

"Apa kita..." Iris menelan ludah, menetralisir kegugupan yang mencekik tenggorokannya, "apa kita akan melakukan itu... sekarang?" Tanyanya. Tanpa memperjelas, Iris yakin Thunder tahu apa yang dia maksud.

"Tergantung..." Jawab Thunder. Dia semakin merapatkan diri, jari-jari berurat yang tadi menulusuri lengan gadis itu kini berpindah mengelus lekukan leher gadis itu. Thunder telah mengerti tubuh Iris, dan dia tahu di sanalah titiknya. Pusat untuk menyalakan listrik pada tubuh gadisnya, "entah aku bisa tahan atau tidak..."

"Bagaimana... jika tidak?"

Kepala Thunder mendekati tengkuknya, untuk sesaat pria itu tidak bergerak. Matanya tertutup menikmati aroma mawar yang selalu menggoda indera penciumannya. Puas menikmati aroma Iris, dia membuka mata dan menggerakkan kepala ke telinga gadis itu, "Maka aku akan memasukkan milikku... Di sana."

Iris menelan ludahnya lagi. Dia tidak mengatakan apa-apa setelahnya karena dia tahu hari ini akan tiba cepat atau lambat. Lagipula tidak ada yang dia ragukan dari Vincenya.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Thunder membaringkan tubuh Iris di kasur. Rambut merahnya merambat di atas sprei gelap itu.

"Tenanglah... Aku akan melakukan ini pelan-pelan." Bisiknya parau. Dia memalingkan tubuh gadis itu agar terlentang, agar Thunder bisa melihat wajahnya lebih jelas.

THUNDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang