04

32.5K 3.6K 951
                                    

Playlist : It's You - Zayn Malik

Playlist : It's You - Zayn Malik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang berbeda darimu. Tatapan itu bukan lagi yang dulu.

•••

Universitas Chicago adalah lingkungan yang sangat luas, diisi begitu banyak mahasiswa dari berbagai negara. Iris memilih perpustakaan sebagai tempat pengalihan perhatian kali ini karena dia tidak nyaman berada di sekitar orang yang akan terus mengawasi tampilannya. Setidaknya di tempat itu dia bisa membaca dan mengisi waktu luang di sela-sela kelas yang kosong.

Namun sayang, ketenangan Iris terganggu saat tiga gadis masuk ke perpustakaan itu.

"Oh God! Professor Wilson benar-benar membunuhku. Dia sangat lamban menjelaskan materi tapi tugasnya selalu ada. Uh, aku sungguh ingin menendangnya dari kampus ini!" Kalimat protes itu dilayangkan secara blak-blakan oleh seorang wanita pirang. Suaranya sangat nyaring hingga sukses mencuri perhatian semua penghuni perpustakaan termasuk Iris.

"Kau benar, Krys. Kalau saja dia guru di Chicago High School, aku yakin ayahmu akan mendepaknya. Dia sungguh menyebalkan." Wanita pirang yang lain menimpali. Rambutnya sedikit lebih pendek dari wanita pertama yang berbicara.

Kini Iris memandang semua orang, mencari tahu apakah ada yang sama terganggunya seperti dirinya dengan suara mereka, tapi ternyata semua orang memilih tuli seolah suara mereka tidak ada apa-apanya. Bahkan penjaga perpustakaan tidak menegur. Kini Iris bertanya-tanya, siapa sebenarnya ketiga wanita itu, mendapatkan perlakuan yang begitu istimewa?

"Aku pernah dengar Professor Wilson adalah seorang pedofil. Bagaimana jika kita menyebarkan aibnya agar berhenti bekerja di kampus ini? Aku juga muak dengannya." Ide gila itu dilanturkan oleh gadis berambut merah panjang.

Iris tidak tahan lagi mendengar kicauan mereka sehingga wanita itu memilih beranjak dari tempat duduknya. Dia membawa buku yang sedang dibaca, meminjamnya dari penjaga perpustakaan dan melanjutkan membaca di kursi taman depan perpustakaan.

Tapi ternyata ketenagan Iris hanya berlanjut beberapa menit, setelahnya para wanita itu juga ikut keluar. Dan kali ini tampilan mencolok Iris berhasil menarik perhatian ketiga wanita itu.

"Wow, aku tidak percaya ada orang kuno yang masuk di Universitas Chicago." Sindiran nyaring itu sangat jelas dilayangkan pada Iris. Tapi wanita itu tidak mau mencari masalah sehingga ia memilih untuk pura-pura tidak mendengar dan terus menunduk membaca bukunya.

"Hei, gadis bertudung merah. Krystal sedang berbicara padamu!" Carol langsung melepaskan penutup kepala Iris dengan lancang.

Iris langsung berdiri, terkejut dengan tindakan tiba-tiba itu. Baru kali ini ada orang lancang menyentuhnya tanpa persetujuan. Namun sebanyak apapun Iris marah, dia tidak memiliki keberanian untuk melawan, sehingga ia hanya bisa mengenggam bukunya kuat, mata biru terangnya langsung berpapasan dengan mata biru gelap milik Krystal. Ketiga wanita itu tercengang dengan wajah mulusnya yang tampak bersinar dibalik rambut merah yang berpadu dengan cahaya matahari.

THUNDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang