Pernikahan

103 12 0
                                    

Sekarang Kavita sudah duduk di mandab di samping Sanskar. Sanskar memegang tangan Kavita, tapi Sanskar merasa kalau dia bukanlah Swara.

"Kenapa perasaanku mengatakan kalau itu bukan Swara. Apa ini hanya perasaanku saja atau dia memang bukan Swara," batin Sanskar bingung dan dia melepaskan pegangannya.

"Apa sangat curiga padaku dan karena itu dia melepaskan pegangannya. Tapi itu tidak mungkin, lagi pula dia kan belum melihat aku," batin Kavita.

"Apa kita bisa ritualnya sekarang?" tanya Pendeta.

"Tunggu dulu Pendeta. Kami sedang menunggu seseorang," kata Shekar.

"Baiklah," kata Pendeta.

"Siapa sih sebenarnya yang sedang mereka tunggu? Bagaimana jika Sanskar mulai menyadari kalau ini bukan Swara?" batin Kavita khawatir.

"Untung saja Paman Shekar meminta untuk menunggu seseorang. Aku merasa kalau dia bukan memang bukan Swara. Siapa dia dan dimana Swara sekarang. Semoga wanita yang ada disebelahku ini tak menyakiti Swara. Tapi aku akan memberitahu semua orang saat ritual pernikahan akan dimulai," batin Sanskar melihat ke arah Kavita lalu mengalihkan pandangan ke arah lain.

Swara masih menangis dikamarnya dan tiba-tiba ada suara ponsel berbunyi. Tapi bukan ponsel Swara yang berbunyi melainkan ponsel Kavita yang masih tertinggal di kamar Swara. Swara melihat ponsel Kavita di meja dan dengan segera dia mengambilnya. Tapi ponselnya itu ada kata sandinya.

"Ini pasti dari anak buah Kavita dan aku harus mengangkatnya agar aku tau bagaimana keadaan Ragini dan Aditya. Tapi apa kata sandinya," kata Swara lalu dia mulai berpikir tentang kata sandinya.

Swara menulis nama Kavita tapi salah. Lalu dia ingat kalau Kavita mencintai Sanskar dan dia langsung menulis kata Sanskar. Akhirnya Swara berhasil membuka ponsel Kavita. Swara langsung mengangkat telepon.

"Maaf bos kami kehilangan mereka dan mereka berdua berhasil kabur," kata anak buah Kavita dan membuat Swara lega.

Swara langsung mengakhiri panggilan dan lalu dia bergegas menuju dimana pernikahan diadakan. Swara menghapus air matanya.

"Aku harus menggagalkan pernikahan Kavita dan Sanskar. Semoga saja ritual pernikahan belum selesai," kata Swara.

Swara menuruni anak tangga dan Sanskar melihat Swara. Untung saja dia belum menikah dengan Kavita.

"Swara," kata Sanskar berdiri dan juga berlari menghampiri Swara.

Swara dan Sanskar berpelukan, semua orang terkejut ketika mengetahui bukan Swara yang memakai baju pengantin melainkan orang lain.

"Swara kau baik-baik saja kan?" tanya Sanskar khawatir.

"Aku baik-baik saja Sanskar," kata Swara lalu melepaskan pelukan.

"Lalu siapa yang duduk bersamaku dimandap Swara?" tanya Sanskar.

Sebelum Swara menjawabnya, Kavita membuka penutup wajahnya dan kedua keluarga sangat terkejut ketika melihat Kavita.

"Sanskar ini aku Kavita. Aku sangat mencintaimu dan aku tak akan membiarkan Swara mendapatkanmu. Jika kau berani membatalkan pernikahan kau dan aku. Aku akan membunuh kedua sahabatmu itu yaitu Ragini dan Aditya," kata Kavita.

"Itu tidak akan terjadi Kavita. Karena Ragini dan Aditya sudah kabur," kata Swara.

"Itu tidak mungkin," kata Kavita tidak percaya.

Kavita mencari ponselnya tapi dia tak menemukannya. Swara menunjukkan ponsel Kavita yang dia bawa.

"Kau mencari ini kan Kavita," kata Swara menunjukkan ponsel Kavita.

CINTA SEORANG SAHABAT  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang