Swara pergi ke kamar ibunya untuk menanyakan sesuatu. Setelah Swara sampai di kamar ibunya, dia langsung mengetuk pintu.
Tok tok tok tok
"Masuk aja pintunya enggak dikunci," kata Sharmishta.
Swara masuk ke dalam kamar orangtuanya dan duduk diatas ranjang disebalah ibunya.
"Tumben kamu ke kamar ibu?" tanya Sharmishta.
"Ibu hari ini kan Sanskar kan ulang tahun dan aku bingung mau kado apa?" kata Swara.
"Kamu tinggal turutin aja apa yang dia inginkan dari kamu," kata Sharmishta.
"Oh iya. Aku baru ingat kalau Sanskar ingin aku memakai saree. Tapi aku kan enggak punya saree," kata Swara.
"Kamu pakai saree ibu aja ya. Emangnya pesta ulang tahun nya kapan?" kata Sharmishta.
"Malam ini Bu. Jadi aku boleh milih saree ibu sekarang kan," kata Swara.
"Iya," kata Sharmishta.
Swara kemudian memilih saree di lemari. Swara memilih saree warna biru.
"Bu aku pilih yang ini ya," kata Swara.
"Iya," kata Sharmishta.
Swara kemudian pergi ke kamarnya dengan membawa saree yang akan dia pakai nanti. Swara menaruh saree di atas ranjang lalu pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi Swara keluar dari kamar mandi. Swara bingung saat melihat ibunya ada dikamar.
"Ibu kenapa ada disini?" tanya Swara.
"Ibu mau membantumu memakai saree," kata Sharmishta.
"Baiklah," kata Swara.
Sharmishta membantu Swara memakai saree. Swara sudah selesai memakai saree.
"Bagaimana penampilan ku Bu," kata Swara.
"Kau terlihat sangat cantik Swara," kata Sharmishta.
"Ibu bisa aja. Tapi aku sedikit risih memakai kain saree dan yang paling aku tidak suka dengan saree karena cara memakainya itu ribet," kata Swara.
"Makanya biar kamu bisa memakai saree sendiri harus sering latihan memakai saree. Setelah kau menikah kau pasti akan memakai saree," kata Sharmishta.
"Iya. Yaudah aku pergi dulu Bu," kata Swara.
"Kau pergi sama siapa Swara?"tanya Sharmishta.
"Aku pergi sama supir Bu," kata Swara.
"Pulangnya jangan terlalu malam," kata Sharmishta.
"Siap bos," kata Swara lalu pergi.
Saat Swara akan keluar rumah, ayahnya baru saja pulang dari kantor.
" Apa ini benar putri ayah," kata Shekar yang tidak percaya kalau Swara memakai saree.
"Iya Ayah. Aku pergi dulu, nanti takut telat," kata Swara lalu pergi.
Disisi lain terlihat Sanskar yang baru sampai rumah. Sanskar kemudian masuk ke dalam rumah. Tapi tak ada lampu yang menyala dan gelap gulita.
"Kok gelap kayak gini ya. Biasanya enggak pernah," kata Sanskar bingung.
Pada saat Sanskar akan mengambil ponselnya lampu tiba-tiba menyala.
"Selamat ulang tahun," kata semua orang.
Rumah keluarga Maheswari terlihat indah karena sudah dihias dan juga banyak tamu yang datang. Adars lalu menghampiri Sanskar.
"Semua orang sudah menunggumu dari tadi. Cepat kau ganti baju dan bajunya sudah aku sediakan diatas ranjang," kata Adars.
"Iya Kak," kata Sanskar lalu pergi.
"Kita tunggu Sanskar sebentar. Silahkan nikmati hidangan yang kami sediakan," kata Adars pada semua orang.
Beberapa menit kemudian Sanskar turun. Dia memakai baju bewarna biru. Adars menarik tangan untuk mendekat dengan meja yang diatasnya berisi kue.
"Sanskar sudah datang dan saatnya kita tiup lilin lalu memotong kue nya," kata Adars pada semua orang.
Semua orang berkumpul mengelilingi meja itu.
"Sebelum kau meniup lilinnya kau buatlah permintaan," kata Adars.
"Aku hanya ingin melihat Swara bahagia dan aku ingin kau hadir di ulang tahunku ini"batin Sanskar.
" Sekarang kau tiup lilinnya," kata Adars.
Sanskar meniup lilinnya, setelah itu terlihat seseorang menerobos para tamu.
"Permisi permisi permisi," kata Swara menerobos beberapa orang.
Akhirnya Swara berada didepan Sanskar dan terhalang oleh meja. Sanskar sangat terpesona dengan kecantikan Swara sampai dia memandang Swara dan lupa kalau dia harus memotong kue.
Di suatu ruangan hanya ada Sanskar dan Swara.
"Maukah kau berdansa dengan ku Swara," kata Sanskar.
"Tentu," kata Swara.
Musik dinyalakan dan mereka berdua berdansa. Bunga mawar jatuh dari atas mereka membuat lebih romantis.
Sanskar terlihat senyum-senyum sendiri. Adars yang bingung dengan kelakuan adiknya langsung menepuk pundak Sanskar. Sanskar tersadar dari lamunannya.
"Ternyata itu hanya hayalanku saja,"batin Sanskar.
"Sanskar cepat potong kuenya,"bisik Adars.
"Iya Kak," bisik Sanskar.
Sanskar kemudian memotong kue lalu memberikan potongan kue kepada Ibu, Ayah, Kakak dan Kakak iparnya. Setelah itu Sanskar mendekati Swara. Lalu dia memberikan potongan kue pada Swara.
"Ini spesial buat kamu Swara," kata Sanskar menyuapi potongan kue pada Swara.
"Terima kasih Sanskar," kata Swara lalu menyuapi Sanskar kue.
"Sama-sama. Swara bisa kita ngobrol sebentar," kata Sanskar.
"Bisa," kata Swara.
Sanskar menarik tangan Swara dan mereka menuju ke balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEORANG SAHABAT [TAMAT]
FanficSanskar Maheswari mencintai sahabat nya sendiri dia adalah Swara Gadodia. Tapi Swara hanya menganggap Sanskar sebagai sahabat. Sanskar juga tau itu dan dia memendam rasa cintanya pada Swara. Akankah Sanskar mengungkapkan rasa cintanya? Atau Swara m...