Kavita terus mendekati Vishal untuk mendapatkan cinta Vishal kembali agar dia mudah untuk mengancam Swara karena pasti Swara akan melakukan demi Kakaknya. Jika dirinya tak bisa mendapatkan Sanskar maka tak boleh ada yang memilikinya. Beberapa hari sudah berlalu tapi Kavita tak berhasil. Kavita tidak menyerah semudah itu. Kavita pergi ke kantor Vishal dengan membawa makanan kesukaan Vishal. Kavita sampai di kantor dan langsung menuju ke ruangan Vishal.
"Sayang aku bawakan makanan untukmu," kata Kavita menaruh makanan dimeja.
"Tidak perlu repot-repot karena aku tak mungkin memakan makanan yang kau bawakan. Tapi seperti biasa karyawanku yang akan memakannya," kata Vishal yang masih fokus bekerja.
"Aku sudah sabar beberapa hari ini tapi tidak lagi Vishal," kata Kavita.
"Terserah, aku sama sekali tak peduli," kata Vishal.
"Baiklah. Aku sebenarnya memang hanya ingin mendapatkanmu kembali demi sesuatu untuk menghancurkan pernikahan Swara dan Sanskar. Tapi mulai sekarang aku akan menghancurkan mereka dengan caraku sendiri. Dan jangan menyesal jika sesuatu terjadi pada adikmu," tegas Kavita.
Kavita membalikkan badannya dan melihat Swara dan Sanskar yang berdiri dibelakangnya dari tadi.
"Bukankah aku sudah bilang padamu Swara. Dia itu tidak akan berubah," kata Sanskar.
Swara mendekati Kavita lalu berdiri di depannya dengan tatapan marah dan kecewa. Swara lalu menampar Kavita.
"Ini tamparan karena kau sudah membohongiku," kata Swara lalu kembali menampar Kavita.
"Tamparan yang kedua karena kau sudah menyakiti Kakakku," kata Swara.
Swara akan menamparnya kembali, tapi kali ini Kavita menahan tangan Swara lalu menghempaskannya.
"Kau itu belum tau siapa yang sedang kau hadapi Swara. Kau akan mendapatkan akibat dari tamparanmu padaku hari ini dan akibat kau merebut Sanskar dariku," kata Kavita lalu pergi.
"Maaf Kak, ternyata kau memang benar dan untung saja kau tak terbujuk oleh godaan Kavita," kata Swara menyesal karena telah menyuruh Vishal untuk menerima Kavita kembali.
"Kau tak perlu meminta maaf Swara. Lagi pula ini tak sepenuhnya salahmu," kata Vishal menghampiri Swara.
"Terima kasih Kak," kata Swara memeluk Vishal.
"Sudah jangan memeluk terlalu lama nanti Sanskar cemburu," goda Vishal.
"Dia itu tidak akan cemburu Kak. Mana mungkin dia cemburu sama Kakakku sendiri," kata Swara.
"Kak mana mungkin aku cemburu jika Kak Vishal memeluk Swara," kata Sanskar.
"Itu hanya kata-katamu saja, tapi aku yakin di dalam hatimu itu kau cemburu," kata Vishal melepaskan pelukan Swara.
"Itu tidak benar Kak. Aku benar-benar tak cemburu," kata Sanskar.
"Baiklah. Sanskar aku ingin kau menjaga adikku baik-baik. Jika sampai terjadi sesuatu padanya kau akan tau akibatnya," kata Vishal.
"Tentu saja aku akan menjaganya Kak," kata Sanskar.
Setelah itu Swara dan Sanskar pulang ke rumah. Swara dan Sanskar masuk ke dalam rumah. Ternyata diruang tamu ada Laks yang sedang bersama dengan Ragini.
"Wahh rupanya ada yang sedang berduaan nih," goda Sanskar.
"Emangnya aku tidak boleh berduaan dengan Ragini. Aku dan Ragini sebentar lagi kan akan menikah," kata Laks.
"Bukan begitu Laks. Kau kan sudah mengenalku, aku kan memang suka menggoda dirimu," kata Sanskar.
"Ihh... Aku enggak suka digoda sama sepupu sepertimu Sanskar," kata Laks.
"Jika kamu tidak suka yaudah pergi dari sini dan cari tempat lain aja," usir Sanskar yang kesal.
"Emangnya kau yang memiliki rumah ini. Ini kan rumah orang tuamu jadi mereka yang berhak mengusirku bukan dirimu Sanskar," kata Laks.
"Sudah jangan bertengkar," kata Ragini.
"Sanskar biarkan mereka berdua saja dan kita pergi ke kamar kita sekarang," kata Swara.
"Baiklah," kata Sanskar.
Swara dan Sanskar pergi dari sana dan menuju ke kamar mereka. Laks terlihat senang karena tak ada yang mengganggu dirinya dan Ragini.
"Ragini akhirnya mereka berdua pergi juga," kata Laks bahagia.
"Tapi seharusnya kau tak berbuat seperti itu Laks," kata Ragini yang tak suka sikap Laks tadi.
"Oh jadi kau lebih membela cinta pertamamu daripadaku," kata Laks terlihat kesal.
"Bukan begitu Laks.....," kata Ragini terpotong.
"Terus saja bela Sanskar dan jangan pedulikan aku," kata Laks marah.
"Terserah kau saja," kata Ragini kesal dan akan pergi tapi Laks menahan tangan Ragini.
"Ragini kau jangan kesal, aku hanya bercanda denganmu saja. Sekarang duduklah," kata Laks dan membuat Ragini duduk kembali.
"Bercandamu itu tidak lucu Laks," kata Ragini.
"Maaf. Asalkan kau tau Ragini, aku memang suka bertengkar dengannya karena masalah kecil. Setelah itu kami bersikap biasa saja seperti tak terjadi apa-apa," kata Laks.
Disisi lain Swara dan Sanskar ada dikamar dan duduk di ranjang.
"Sudah lupakan yang tadi Sanskar dan kau jangan kesal lagi pada Laks," kata Swara.
"Swara aku sama sekali tak kesal padanya. Aku itu memang suka bertengkar dengannya," kata Sanskar.
"Oh, kirain aku kau marah beneran pada Laks," kata Swara.
"Itu tidak mungkin terjadi Swara. Aku dan Laks memang suka bercanda dan juga bertengkar malah hampir setiap hari tapi jika salah satu dari kami ada yang membuat kesalahan kecil," kata Sanskar.
"Kalian ini memang aneh. Oh iya Sanskar, aku minta maaf karena sudah tak percaya padamu tentang Kavita," kata Swara.
"Aku maafin, lain kali kalau dibilangin jangan bantah. Lagi pula sekarang kau sudah tau niat Kavita yang sebenarnya. Jika kau pergi kemana-mana jangan sendiri. Karena aku takut Kavita akan berusaha mencelakaimu," kata Sanskar.
"Baiklah suamiku tersayang," kata Swara lalu memeluk Sanskar dan Sanskar membalas pelukan Swara.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEORANG SAHABAT [TAMAT]
Fiksi PenggemarSanskar Maheswari mencintai sahabat nya sendiri dia adalah Swara Gadodia. Tapi Swara hanya menganggap Sanskar sebagai sahabat. Sanskar juga tau itu dan dia memendam rasa cintanya pada Swara. Akankah Sanskar mengungkapkan rasa cintanya? Atau Swara m...