"Swara menangislah, luapkanlah semua kesedihanmu," kata Zain.
Swara menangis dibahu Zain dan meluapkan semua kesedihannya. Sedangkan Zain juga meneteskan air mata karena melihat orang yang dia cintai menangis. Swara berhenti menangis lalu dia melihat ke arah Zain yang juga ikut menangis.
"Zain kenapa kau juga menangis?" tanya Swara.
"Tidak, aku tidak menangis," kata Zain menghapus air matanya.
"Ternyata pria yang kelihatannya tangguh ternyata juga bisa menangis juga," kata Swara lalu tertawa.
"Heh Swara, kau jangan mengejekku ya. Emangnya pria enggak boleh nangis gitu," kata Zain kesal.
"Boleh sih tapi enggak pantes kalau kamu menangis. Karena aku baru melihat kau menangis pertama kali di depanku," kata Swara berhenti tertawa.
"Sudahlah jangan bahas itu lagi. Lagi pula aku menangis juga karena kamu," kata Zain.
"Kok gara-gara aku sih. Apa gara-gara aku nangis dibahu kamu ya?" kata Swara.
"Iya. Suatu hari kau akan marasakan apa yang ku rasakan. Jika orang yang kau cintai menangis, pasti kau juga akan menangis," kata Zain.
"Iya deh. Sekarang kita makan, aku udah lapar nih," kata Swara.
"Kau terlihat cantik seperti ini daripada jika kau sedang menangis dan sedih. Tetaplah selalu tersenyum, itu sudah membuatku bahagia. Aku akan selalu ada disetiap suka dukamu. Jika kau punya masalah ceritakan saja padaku dan aku akan memberikan jalan keluarnya padamu," kata Zain.
"Aku tidak butuh gombalan darimu tapi aku butuh makanan Zain," kata Swara kesal.
"Baiklah Swara. Tapi itu benar-benar ungkapan dari dalam hatiku Swara," kata Zain.
Mereka lalu memesan makanan dan tak beberapa lama makanan mereka datang, mereka lalu makan. Swara merasa beruntung bisa mempunyai sahabat seperti Zain.
Sanskar ada diruangan dan dia mengingat kejadian tadi. Sanskar merasa bahagia karena Swara mencintai nya, tapi disisi lain dia sedih karena dia sudah mempunyai istri.
"Entah aku harus bahagia atau sedih. Aku hanya bisa berharap suatu hari nanti aku akan bahagia dengan Ragini ataupun dengan Swara. Waktu yang akan menentukan itu semua," kata Sanskar lalu dia memutuskan untuk kembali bekerja.
Malam harinya
Sanskar pulang kerja larut malam tapi Ragini masih menunggu nya di ruang makan. Sedangkan Sanskar masih marah pada Ragini.
"Sanskar kau sudah pulang, aku akan menghangatkan makanan untukmu," kata Ragini saat melihat Sanskar pulang.
"Tidak perlu, aku sudah makan diluar tadi," kata Sanskar dingin.
"Apa kau perlu aku buatkan teh atau kopi?" tanya Ragini.
"Tidak perlu, aku ingin membahas sesuatu denganmu. Tapi tidak disini, lebih baik kita ke kamar sekarang," kata Sanskar.
"Baiklah," kata Ragini.
Mereka lalu pergi ke kamar mereka dan setelah sampai di kamar mereka lalu duduk di sofa.
"Apa yang ingin kau bicarakan padaku Sanskar?" tanya Ragini.
"Tentang kejadian tadi siang. Kenapa kau melakukan semua ini Ragini? Apa kau tau kalau aku sudah belajar untuk mencintaimu dan seharusnya kau menghargai itu?" kata Sanskar marah.
"Alasannya dari semua itu masih sama Sanskar. Aku hanya ingin melihat mu bahagia dengan orang yang kau cinta. Usahamu untuk mencintaiku tak akan berhasil karena kau hanya mencintai Swara. Sekarang kau sudah tau kan kalau Swara juga mencintaimu. Tapi kenapa kau malah menolak cintanya. Aku tau sebenarnya kau sangat bahagia kan saat tau kalau Swara mencintaimu. Jangan membohongi dirimu sendiri Sanskar," jelas Ragini.
"Ya aku memang bahagia mengetahui Swara mencintai ku. Tapi waktu nya tidak tepat karena aku sekarang adalah suamimu dan aku tak mungkin menceraikanmu karena kita baru menikah. Lalu bagaimana dengan pendapat keluargaku dan juga keluargamu jika aku menceraikanmu secepat ini. Ragini aku menikah denganmu itu tak ada paksaan dari siapapun. Aku hanya ingin memberikan kesempatan pada pernikahan kita ini," tegas Sanskar.
"Lalu bagaimana dengan Swara ? Dia pasti sekarang sangat sedih karena kau menolak cintanya. Apa kau memikirkan tentang perasaan nya?" kata Ragini.
"Jika dia benar-benar mencintaiku, dia pasti akan tau kenapa aku melakukan semua ini. Sudahlah, sekarang aku minta padamu jangan bahas dia lagi dan jangan pertemukan aku dengan dia lagi hanya untuk satu bulan ini. Kau harus bersikap normal di depan keluarga kita. Jangan sampai mereka tau masalah ini. Aku akan menjalankan kewajibanku sebagai suamimu dan kau juga harus menjalankan kewajibanmu sebagai istri," kata Sanskar.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan aku setuju. Tapi aku yakin kau tak akan bisa melupakan Swara sampai kapanpun.
" Terserah kau saja," kata Sanskar kesal.
Disisi lain terlihat Swara yang masih sedih karena Sanskar menolak cintanya. Swara memegang foto Sanskar dengan dirinya.
"Mungkin kau benar-benar sudah tak mencintaiku lagi Sanskar. Seharusnya aku tak melakukan apa yang ku lakukan tadi siang. Itu hanya membuatku tambah terluka karena dirimu Sanskar. Apa mungkin ada sesuatu yang membuat Sanskar menolakku karena aku yakin Ragini tak mungkin berbohong tentang perasaan Sanskar padaku? Berarti aku akan menanyakan alasannya saat Ragini dan Sanskar resmi bercerai," kata Swara lalu menghapus air matanya.
Swara lalu berbaring dan memeluk foto Sanskar dengan dirinya. Swara mengingat kenangan-kenangan indah bersama Sanskar.
Sanskar sudah selesai mandi dan juga ganti pakaian. Dia melihat Ragini yang tertidur disofa. Sanskar lalu menggendong Ragini dan menurunkannya di ranjang. Sanskar setelah itu menyelimuti Ragini dengan selimut.
"Entah apa yang kau pikirkan Ragini? Bagaimana seseorang yang kau cintai ingin kau nikahkan dengan orang yang dia cinta. Aku sangat beruntung bisa memilikimu sebagai sahabatku dan juga mempunyai kakak ipar seperti Zain. Kalian berdua tidak memikirkan perasaan kalian masing-masing. Kalian hanya ingin melihat orang yang kalian cintai bahagia dengan orang yang dia cinta. Jika nanti kita benar-benar bercerai, semoga saja kita masih bisa berteman," kata Sanskar.
Sanskar lalu berbaring di sofa dan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEORANG SAHABAT [TAMAT]
FanfictionSanskar Maheswari mencintai sahabat nya sendiri dia adalah Swara Gadodia. Tapi Swara hanya menganggap Sanskar sebagai sahabat. Sanskar juga tau itu dan dia memendam rasa cintanya pada Swara. Akankah Sanskar mengungkapkan rasa cintanya? Atau Swara m...