Pergi Bersama

134 13 1
                                    

Keesokan harinya, Swara meminta Sanskar untuk bertemu di restoran. Tapi Sanskar menolak permintaan Swara dengan berbagai alasan. Akhirnya Swara memutuskan untuk pergi ke rumah Sanskar. Swara sampai di rumah Sanskar. Swara lalu membunyikan bel dan Sujata yang membukakan pintu.

"Swara tumben kau datang kemari. Apa ada yang penting?" kata Sujata.

"Aku hanya ingin mengajak Sanskar pergi karena aku ingin menghabiskan waktu dengannya karena 5 hari lagi kan Sanskar akan menikah. Setelah itu kan aku tak bisa selalu bertemu dengannya," kata Swara.

"Baiklah. Ibu akan mengatakan padanya dan sekarang kau masuklah," kata Sujata.

"Tidak perlu Bi. Aku akan menunggu Sanskar disini saja," kata Swara.

"Baiklah," kata Sujata.

Sujata lalu memanggil Sanskar. Swara sangat berharap Sanskar mau pergi dengannya. Sanskar pun keluar dari rumah.

"Ada apa Swara? Kalau kau ingin mengajakku pergi. Aku tidak mau karena aku sibuk," tolak Sanskar.

"Sanskar aku hanya ingin menghabiskan waktu denganmu sebelum kau menikah kan setelah kau menikah aku tak akan bisa melakukan itu," kata Swara.

"Baiklah, tapi hanya hari ini saja saja," kata Sanskar.

"Hari ini dan besok karena setelah itu kan banyak ritual yang harus dijalani jadi tak mungkin di hari itu. Aku mohon Sanskar 2 hari saja," kata Swara memohon.

"Sebenarnya aku ingin sekali menghabiskan waktu denganmu. Tapi aku harus menjaga perasaan Ragini," batin Sanskar sedih.

"Aku hanya bisa hari ini saja Swara. Jika kau tak mau yaudah," kata Sanskar.

"Oke, tapi dari pagi sampai malam ya," kata Swara.

"Baiklah," kata Sanskar.

"Terima kasih Sanskar," kata Swara reflek memeluk Sanskar karena bahagia.

"Udah enggak usah meluk segala," kata Sanskar.

"Maaf Sanskar tadi reflek," kata Swara melepaskan pelukannya.

"Kau tunggu disini aku akan mengganti bajuku dulu," kata Sanskar.

"Tidak perlu Sanskar. Itu hanya membuang waktu saja. Kau itu selalu terlihat tampan walaupun memakai pakaian apapun," kata Swara.

"Baiklah. Tapi aku akan bilang pada ibuku dulu," kata Sanskar.

"Oke Sanskar," kata Swara.

Sanskar masuk ke dalam dan mengatakan kalau hari ini dia akan menghabiskan waktu dengan Swara. Setelah itu Sanskar keluar dari rumah, mereka kemudian pergi.

"Swara kita mau kemana?" tanya Sanskar.

"Aku ingin kita pergi ke taman," kata Swara.

"Baiklah," kata Swara.

Diperjalanan menuju ke taman, Swara terus menatap Sanskar. Sedangkan Sanskar tetap fokus menyetir.

"Aku bahagia bisa menghabiskan waktu denganmu seharian ini. Aku akan selalu mengingat momen pada hari ini untuk selamanya," batin Swara bahagia sekaligus sedih.

"Sanskar kau harus bersikap sewajarnya pada Swara. Ingat kalau kau akan menikah beberapa hari lagi," batin Sanskar.

Mereka sampai taman, mereka lalu turun dari mobil. Swara meminta Sanskar untuk membelikan es krim dan Sanskar membelikannya. Mereka berdua lalu memakan es krim itu setelah menemukan tempat untuk duduk.

"Sanskar cobalah es krim yang aku punya," tawar Swara.

"Tidak Swara. Aku juga punya es krim sendiri kok. Kita makan es krim kita masing-masing saja," tolak Sanskar.

"Ih kamu kok berubah banget sih. Kan dulu kita saling berbagi es krim kita. Aku hanya ingin mengulang kenangan indah di masa itu," kata Swara kesal.

"Baiklah. Aku akan menurutinya," kata Sanskar yang tak mau Swara kecewa.

"Sekarang kau suapi aku es krim kamu," kata Swara.

"Enggak, kita tukaran es krim aja," kata Sanskar.

"Oke," kata Swara.

Swara dan Sanskar menukar es krim mereka. Mereka selesai memakan es krim. Sanskar melihat kalau masih ada sisa es krim di pipinya. Sanskar mengambil sapu tangan dan mengelap sisa es krim itu. Swara hanya menatap Sanskar yang sedang mengelap sisa es krim.

"Kenapa kalau kau makan es krim seperti anak kecil saja. Kau dari dulu memang tak pernah berubah," kata Sanskar yang terbawa suasana.

Sanskar sudah selesai mengelap sisa es krim. Sanskar melihat ke arah Swara dan membuat mereka saling menatap. Tak beberapa lama Sanskar tersadar dan berhenti menatap Swara.

"Swara kenapa kau melihatku seperti itu," kata Sanskar.

"Entah kenapa aku ingin selalu menatapmu setiap saat," kata Swara tidak sadar.

"Apa maksudmu?" tanya Sanskar bingung.

"Sudahlah lupakan perkataanku tadi," kata Swara sadar dan berhenti menatap Sanskar.

"Baiklah,"kata Sanskar.

"Aku boleh minta sapu tangan mu itu. Aku akan menyimpannya sebagai kenangan," kata Swara.

"Tidak Swara. Ini kan sudah kotor," kata Sanskar.

"Tidak papa. Aku kan bisa mencucinya," kata Swara mengambil sapu tangan dari Sanskar.

"Baiklah," kata Sanskar.

"Aku akan menyimpan ini di tasku dulu ya. Aku akan segera kembali," kata Swara.

Sanskar memberikan kunci mobil lalu Swara pergi ke tempat mereka parkir mobil.

"Kenapa aku tadi terbawa suasana ya. Seharusnya tadi aku memberitahu Swara saja bukan malah langsung mengelap sisa es krim itu. Ingat Sanskar kau dan Swara tak bisa bersama," kata Sanskar kesal pada dirinya sendiri.

Swara pun kembali ke tempat dimana Sanskar berada. Swara melihat Sanskar yang tak bahagia. Swara lalu menghampiri nya dan duduk disampingnya. Swara lalu mengembalikan kunci mobil pada Sanskar.

"Kenapa kau seperti tidak bahagia Sanskar?" tanya Sanskar.

"Kau kan yang telah memaksaku untuk menemanimu hari ini dan bagaimana aku bisa bahagia dengan semua ini. Bukankah kita  sudah memiliki pasangan masing-masing. Aku hanya tak ingin ada yang salah paham tentang sikap kita yang terlalu berlebihan seperti sepasang kekasih," kata Sanskar menyembunyikan kesedihannya.

"Sanskar tapi dari dulu kita selalu melakukan ini. Lagi pula kita hanya melakukan hal itu hari ini saja," kata Swara.

"Baiklah. Sekarang kita mau kemana lagi," kata Sanskar.

"Kita disini dulu. Apa aku boleh pinjam ponsel kamu sebentar," kata Swara.

"Buat apa Swara?" tanya Sanskar lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Swara langsung mengambil ponsel itu dari Sanskar. Swara berlari dan Sanskar mengejarnya. Mereka terlihat bahagia kalau sedang bermain.

"Swara kembalikan ponselku," kata Sanskar.

"Tidak akan aku kembalikan sebelum kau bisa menangkapku," kata Swara.

"Swara aku mohon kembalikan sekarang," kata Sanskar.

"Tidak Sanskar. Cepat kejar aku," kata Swara.

Sanskar berhasil menangkap Swara dengan menarik tangan Swara dan membuat Swara jatuh dipelukannya. Sanskar lalu mengambil ponselnya dari tangan Swara. Sanskar lalu meletakan ponselnya di sakunya. Swara kembali menatap Sanskar.

"Swara aku yang menang. Sekarang kita ke tempat yang tadi lagi," kata Sanskar menarik tangan Swara.

Mereka berdua lalu duduk ditempat yang tadi. Swara tersadar dan melihat Sanskar yang masih memegang tangannya. Sanskar yang menyadari kalau dia masih memegang tangan Swara langsung melepaskan nya.

"Kenapa kau selalu berbuat yang aneh- aneh sih," kata Sanskar.

"Sanskar aku tadikan sudah bilang kalau aku hanya ingin mengulang kenangan kita aja," kata Swara.

"Terserah kamu deh," kata Sanskar.

CINTA SEORANG SAHABAT  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang