Cemburu

174 15 0
                                    

Keesokan harinya

Diruang makan, terlihat semua orang sudah selesai sarapan.

"Aku punya kabar gembira untuk kalian," kata Laks bahagia.

"Kabar gembira apa?" tanya Sanskar.

"Aku akan kuliah ditempat Sanskar kuliah," kata Laks.

"Apa?" kata Sanskar terkejut.

"Itu kabar yang sangat bagus Laks," kata Ram.

"Bagus apanya, berarti kalau aku sama Swara pasti dia ikut dong," batin Sanskar kesal.

"Tapi emangnya kamu udah daftar?" tanya Sanskar.

"Udah dong. Yaudah ayo kita berangkat sekarang," kata Laks.

"Kita ambil tas dulu baru berangkat," kata Sanskar.

"Oh iya, gue lupa," kata Laks.

Mereka berdua mengambil tas lalu berangkat ke kampus.

"Laks kita ke rumah Swara dulu ya," kata Sanskar.

"Oh jadi mau jemput pacar kamu," kata Laks.

"Dia itu sahabat aku bukan pacar," kata Sanskar.

"Tapi kau suka kan sama dia," kata Laks.

"Sebenarnya aku mencintai Swara sejak dulu. Tapi aku sadar kok. Kalau Swara hanya mengaggapku sebagai sahabat," curhat Sanskar.

Sedangkan Laks hanya tertawa mendengarkan curhatan Sanskar.

"Aku lagi curhat tapi kamu malah tertawa," kata Sanskar kesal.

"Kau ini benar-benar aneh Sanskar. Seharusnya kau harus mengungkapkan perasaanmu pada Swara. Walaupun kau harus menanggung semua resiko dari jawabannya. Daripada kau harus memendam rasa cinta kamu pada Swara," saran Laks.

"Udah diam aja. Ini urusan aku jadi kamu enggak usah ikut campur," kata Sanskar.

"Terserah deh," kata Laks sedikit kesal.

Akhirnya mereka sampai dirumah Swara. Disana Swara sudah menunggu Sanskar diluar rumah.

"Laks sekarang kau pindah duduk di belakang," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Laks lalu pindah duduk ke belakang.

Swara lalu masuk ke dalam mobil. Sedangkan Swara agak risih dengan keberadaan Laks.

"Dia kok ikut sih," kata Swara.

"Sekarang dia kuliah bareng kita," kata Sanskar.

"Oh," kata Swara.

Sanskar lalu melajukan mobilnya. Mereka pun sampai di kampus. Mereka turun dari mobil dan semua mahasiswa melihat ke arah mereka bertiga karena terpesona. Tapi sebuah mobil mewah datang dan membuat para mahasiswi mengelilingi mobilnya.

"Itu mobil siapa sih? Kok para mahasiswi langsung mengelilingi mobil itu," kata Laks bertanya- tanya.

Seorang mahasiswa lewat dan Sanskar langsung menanyakannya.

"Hai tunggu dulu," kata Sanskar.

"Iya ada apa," kata seorang mahasiswa.

"Siapa yang ada dimobil itu dan kenapa para mahasiswi mengelilingi mobil itu?" tanya Sanskar.

"Oh itu, mereka adalah putra dari pemilik kampus ini dan anak buahnya," kata mahasiswa itu.

"Terima kasih atas informasinya," kata Sanskar.

"Sama-sama," kata mahasiswa itu lalu pergi.

"Aku kok jadi penasaran ya," kata Swara.

"Oh iya, aku baru ingat kalau aku pernah melihat mobil itu. Tapi dimana ya," kata Sanskar bingung.

"Swara kau mau kemana?" tanya Laks saat melihat Swara juga ikut menghampiri para mahasiswi.

Tapi Swara menghiraukan perkataan Laks. Sedangkan Sanskar hanya bingung melihat perilaku Swara yang berbeda. Anak buah dari putra pemilik kampus itu keluar terlebih dahulu lalu salah satu dari mereka membukakan pintu mobil. Seorang pria keluar dari mobil dengan memakai kacamata hitam. Membuat semua siswi tertarik padanya.

"Itu kan pria yang hampir menabrakku kemarin. Dia ternyata kuliah disini," batin Swara tak percaya.

"Zain boleh kami minta foto bareng," kata salah satu mahasiswi.

"Tentu, tapi aku yang akan memilih siapa yang akan berfoto denganku," kata Zain.

Zain lalu menunjuk ke arah Swara dan menyuruh nya untuk menghampiri nya.

"Aku memilih kau," kata Zain menunjuk ke arah Swara.

"Aku," kata Swara menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kau," kata Zain.

Swara menghampiri Zain lalu Zain menyuruh anak buahnya untuk memfoto mereka dengan ponsel Swara dan Swara langsung memberikan ponselnya pada anak buah Zain. Zain merangkul Swara dan membuat Swara menatap Zain lalu anak buah Zain langsung memfoto itu. Disisi lain terlihat Sanskar yang cemburu saat melihat Swara dirangkul oleh Zain.

"Berani- beraninya dia merangkul Swara,"batin Sanskar marah dan mengepalkan tangannya.

Zain lalu menatap Swara dan dia mulai ingat kalau dia adalah wanita yang kemarin hampir dia tabrak.

" Ternyata wanita ini cantik juga ya. Kalau dilihat dari dekat," kata Zain menatap Swara.

"Dia menatapku, apa ini mimpi," batin Swara bahagia.

Sanskar yang sudah tidak tahan melihat semua itu. Dia langsung mengajak Laks ke kelas karena mereka juga satu jurusan. Zain melepaskan rangkulannya lalu mengajak Swara berkenalan.

"Namaku Zain Verma dan kau,"kata Zain mengangkat tangannya.

" Namaku Swara Gadodia, " kata Swara berjabat tangan.

"Aku kok deg-degan ya kalau di dekat Zain. Apa mungkin aku jatuh cinta sama dia?" batin Swara.

Anak buah Zain lalu mengembalikan ponsel Swara. Swara kemudian pergi ke kelasnya saat melihat Laks dan Sanskar tidak ada ditempat mereka berdiri tadi.

CINTA SEORANG SAHABAT  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang