Swara dan Sanskar sampai di rumah Ragini. Sanskar lalu mengetuk pintu dan Maya yang membukakan pintu.
"Bibi apa Zain ada dirumah?" tanya Sanskar.
"Dia ada di rumah. Ayo silahkan masuk," kata Maya.
"Baik Bibi," kata Sanskar.
Maya jalan duluan dan diikuti Swara dan Sanskar dibelakangnya. Mereka sampai di ruang tamu.
"Kalian duduk dulu dan Bibi akan memanggil Zain karena dia sedang ada di kamarnya," kata Maya.
"Baik Bibi," kata Sanskar dan Swara bersamaan.
Maya lalu pergi dari sana, sedangkan Swara dan Sanskar duduk. Tak beberapa lama setelah itu Zain datang dan duduk disana.
"Aku tau maksud kedatangan kalian, pasti kalian mau memberikan kartu undangan pernikahan kalian kan," kata Zain.
"Kau benar sekali Zain," kata Sanskar memberikan kartu undangan.
"Selamat ya untuk kalian berdua karena sebentar lagi kalian akan menikah," kata Zain menerima kartu undangan dari Sanskar.
" Terima kasih Zain," kata Sanskar.
"Oh iya Zain. Dimana Ragini, kenapa dia tidak kelihatan?" tanya Swara.
"Dia pergi sejak tadi pagi. Katanya sih mau bertemu sama temannya. Tapi sampai sekarang dia belum pulang," kata Zain.
"Tapi tadi kami bertemu Ragini di restoran. Ragini buru-buru pulang karena dia mendapat pesan darimu untuk segera pulang. Masa dia belum sampai di rumah juga sih," kata Swara bingung.
"Swara tapi aku tak mengirim pesan apapun pada Ragini. Mungkin dia berbohong pada kalian agar tak mengganggu kalian berdua," kata Zain.
"Mungkin kau benar Zain. Yaudah Zain kami pergi dulu," kata Sanskar.
"Apa kalian tidak mau minum dulu atau makan?" tanya Zain.
"Sebelumnya terima kasih Zain. Tapi kami harus segera pergi," kata Sanskar.
"Baiklah," kata Zain.
Swara dan Sanskar pergi dari rumah Ragini. Disisi lain Ragini dan Aditya sudah sadar.
"Ragini apa kau baik-baik saja?" tanya Aditya.
"Aku baik-baik saja Aditya. Lalu bagaimana denganmu," kata Ragini.
"Aku juga baik-baik saja Ragini," kata Aditya.
"Kau bilang kau baik-baik saja. Mukamu itu penuh luka apalagi tadi mereka menghajarmu habis-habisan dan pasti seluruh tubuhmu penuh luka," kata Ragini.
"Ragini sudah jangan bahas itu. Yang terpenting bagaimana kita membebaskan ikatan ini dan kabaur dari sini," kata Aditya.
"Tapi bagaimana caranya Aditya dan kenapa mereka menculik kita?" tanya Ragini.
"Entahlah aku tak tau caranya. Mungkin alasan mereka menculik kita adalah karena kita akan memberitahu kebenaran nya pada Swara dan Sanskar tentang Kavita. Aku yakin dia dibalik semua ini," kata Aditya.
"Ternyata kalian berdua sudah sadar rupanya. Kalian tenang saja, aku tak akan menyakiti kalian. Aku akan tetap menyuruh anak buahku untuk memberi makan kalian. Aku akan melepaskan kalian setelah aku menikah dengan Sanskar. Aku akan memberitahu rencanaku pada kalian sebelum pernikahanku dan Sanskar. Tapi jika kalian berani kabur dari sini. Aku akan menghabisi kalian berdua," kata seseorang yang baru datang.
"Siapa kau?" tanya Ragini.
"Kau menanyakan namaku.Tapi baiklah, aku akan menjawabnya. Namaku Kavita dan aku adalah teman masa kecil Sanskar. Dan satu hal lagi yang perlu kalian tau kalau dia hanya milikku seorang. Ragini saat kau menikah dengannya, aku masih diam saja. Karena Sanskar tak akan mencintaimu dan kau juga menginginkan Sanskar untuk bersatu dengan Swara. Aku tak datang kepernikahanmu dengan Sanskar karena aku tak sudi untuk menghadirinya. Apa kalian ingin tau kenapa aku menculik kalian? Tapi kalian tenang saja, aku akan tetap memberitahu kalian. Ragini kau sangat baik karena telah membujuk Aditya untuk menolak perjodohan. Rencanaku untuk membuat Sanskar menerima kenyataan kalau Swara sudah menjadi milik orang lain sudah gagal karena dirimu. Tapi aku tak akan membiarkan kalian memberitahu semua kebenaran ku pada Swara dan Sanskar," kata Kavita lalu tersenyum sinis.
"Aku tak akan membiarkan rencanamu berhasil Kavita," tegas Ragini.
"Kita lihat saja nanti," kata Kavita lalu pergi.
"Ragini apa yang harus kita lakukan?" tanya Aditya.
"Sementara ini, kita harus mengikuti rencana yang dibuat Kavita sampai dia memberitahu rencananya pada kita," kata Ragini.
"Baiklah," kata Aditya.
Kavita bertemu dengan anak buahnya yang menjaga diluar ruangan dimana Ragini dan Aditya disekap. Kavita memberikan amplop bewarna coklat pada salah satu anak buahnya.
"Gunakan uang ini untuk memberi mereka makan dan sisanya buat kalian," kata Kavita.
"Baik Bos," kata anak buah Kavita.
"Jangan sampai mereka kabur dari sini. Jika itu sampai terjadi kalian akan tau akibatnya yang sama sekali tak pernah kalian pikirkan," tegas Kavita.
Sanskar dan Swara sampai di rumah Swara. Mereka masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu. Tak lama setelah itu, Kavita datang.
"Kavita kau dari mana?" tanya Swara.
"Aku baru saja bertemu dengan Aditya karena dia mengajakku untuk bertemu," kata Kavita berbohong.
"Oh iya Kavita. Tolong berikan kartu undangan ini padanya karena tadi kami belum sempat memberikan padanya," kata Swara memberikan kartu undangan pada Kavita.
"Iya Swara. Aku akan memberikan ini pada Aditya," kata Kavita.
"Apa tadi Aditya bertemu dengan mu sendiri?" tanya Sanskar.
"Iya Sanskar. Dia datang sendiri. Yaudah ya, aku ke kamar dulu," kata Kavita lalu pergi.
"Jika Aditya menemui Kavita lalu dimana Ragini sekarang," kata Sanskar bingung.
"Mungkin saja Ragini pergi ke rumah temannya," kata Swara.
"Kau benar Swara," kata Sanskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEORANG SAHABAT [TAMAT]
أدب الهواةSanskar Maheswari mencintai sahabat nya sendiri dia adalah Swara Gadodia. Tapi Swara hanya menganggap Sanskar sebagai sahabat. Sanskar juga tau itu dan dia memendam rasa cintanya pada Swara. Akankah Sanskar mengungkapkan rasa cintanya? Atau Swara m...