1 bulan kemudian, kini adalah pernikahan Ragini dan Laks. Para tamu sudah datang. Terlihat Laks yang sudah duduk dimandab dan tak lama setelah itu Ragini datang bersama dengan Zain kakaknya. Zain lalu mendudukan Ragini disamping Laks.
"Akhirnya mereka berdua nikah juga ya," kata Swara.
"Iya dan setelah ini pasti Laks akan membawa Ragini pulang ke rumahnya yaitu ke Delhi. Jadi aku pasti akan kesepian," kata Sanskar.
"Sanskar kan masih ada aku jadi kau tak akan kesepian," kata Swara.
Ritual pernikahan pun dimulai. Semua ritual sudah selesai dan kini Ragini dan Laks sudah resmi menjadi suami istri. Mereka berdua lalu meminta berkat kepada keluarga mereka. Disisi lain terlihat Vishal yang sedang mengamati seseorang pelayan yang mencurigakan.
"Kenapa gerak- geriknya sangat mencurigakan dan dia berpakaian seperti seorang pria. Tapi seperti dia seorang wanita dan itu artinya dia menyamar," batin Vishal terus mengikuti pelayan itu.
Karena takut dia adalah orang yang ingin berbuat sesuatu. Vishal memutuskan untuk menelpon polisi. Pelayan itu berhenti saat dia bersembunyi tapi dia bisa melihat ke arah Swara dan Sanskar yang sedang bersama. Pelayan itu mengeluarkan pistol dari bawah nampan yang dia bawa karena dari tadi sebenarnya dia memegang pistol yang disembunyikan dibawah nampan. Vishal yang melihat itu langsung menghampirinya tanpa sepengetahuan pelayan itu.
"Kau akan tiada hari ini Swara," kata pelayan itu yang tak lain adalah Kavita.
Dengan segera Vishal menendang tangan Kavita dan membuat pistol itu terlempar jauh dari mereka. Kavita lalu melihat ke arah Vishal.
"Vishal," batin Kavita lalu dia berusaha untuk kabur.
Vishal berhasil menangkap Kavita lalu dia membawanya ke hadapan semua orang. Kavita berusaha untuk melepaskan pegangan Vishal tapi tidak bisa.
"Kakak dia siapa dan kenapa Kakak memegani tangannya dengan erat," kata Swara bingung.
"Kau ingin tau siapa dia," kata Vishal.
"Iya Kak," kata Swara.
"Tuan tolong lepaskan aku," kata Kavita dengan mengubah suaranya agar mirip seperti seorang pria.
Vishal melepaskan penutup kepala dan kumis yang dipakai Kavita. Semua orang terkejut melihat itu karena ternyata itu adalah Kavita.
"Dia berencana membunuhmu Swara. Tapi untung saja aku berhasil menangkapnya dan mengetahui penyamarannya tepat waktu," kata Vishal.
Polisi pun datang dan langsung menangkap Kavita. Semua orang terlihat lega karena sekarang Kavita sudah ditangkap.
"Aku mohon biarkan aku bicara berdua saja dengan Vishal," kata Kavita memohon.
"Pak Inspektur biarkan dia bicara denganku berdua saja," kata Vishal.
"Jangan lakukan itu Kak. Bagaimana jika dia menyakitimu nanti," kata Swara khawatir.
"Swara tenang saja aku akan baik-baik saja," kata Vishal.
Polisi melepaskan Kavita lalu Kavita dan Vishal pergi ke sebuah kamar dan bicara disana.
"Kenapa kau tetap mau bicara padaku padahal aku telah menyakitimu dan juga adikmu. Swara saja tak percaya jika kita berdua bicara seperti ini dia mengira aku akan menyakitimu tapi kenapa kau tidak Vishal," kata Kavita.
"Aku hanya ingin melihatmu menjadi orang yang lebih baik dan aku menginginkan agar kau berubah. Kadang cinta itu tak bisa dipaksakan karena itu hanya membuat penderitaan saja. Jika kau menikah dengan Sanskar kau tak akan mendapatkan cintanya karena dia tak mencintaimu. Seharusnya kau bisa melihat orang yang kau cintai bisa bahagia dengan orang yang dia cinta. Bukan malah menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Itu sangat salah Kavita," kata Vishal.
"Kau memang benar Vishal. Aku memang sudah membuat kesalahan yang sangat besar. Andaikan saja aku bisa menikah denganmu, mungkin aku akan menjadi orang yang lebih baik. Tapi aku sadar kau tak akan mau menikah denganku karena aku tak pantas buatmu," kata Kavita menyesali perbuatannya lalu dia pergi dan Vishal mengikutinya dari belakang.
"Pak polisi tolong bawa aku ke penjara karena aku pantas mendapatkannya," kata Kavita mengangkat kedua tangannya untuk diborgol.
"Tunggu, aku mencabut semua laporanku tentang Kavita karena sebenarnya ini hanya kesalahpahaman saja," kata Vishal membuat semua orang terkejut.
"Baiklah Tuan Vishal kami tidak akan memenjarakan Nyonya Kavita," kata Inspektur lalu pergi dengan para polisi.
Kavita menatap ke arah Vishal dengan tatapan penuh penyesalan karena telah menyakiti orang sebaik dirinya.
"Kakak kenapa kau mencabut laporannya tentang Kavita. Dia pasti akan berulah lagi setelah ini," kata Swara.
"Bukankah kita harus memberikan kesempatan kedua untuknya karena dia sudah menyesali perbuatannya itu. Aku yang akan menjamin kalau dia tak akan berbuat kejahatan lagi," kata Vishal.
"Ayah Ibu Swara aku meminta izin pada kalian untuk menikah dengan Kavita," kata Vishal dengan memegang tangan Kavita , sedangkan Kavita masih terus menatap Vishal.
"Ayah dan Ibu setuju jika itu membuatmu bahagia karena kebahagiaanmulah yang terpenting," kata Shekar.
"Swara bagaimana denganmu?" tanya Vishal.
"Swara kakakmu benar dengan memberikan kesempatan kedua pada Kavita aku yakin dia akan menjadi orang yang baik jika menikah dengan Kak Vishal," kata Sanskar.
"Baiklah. Aku setuju," kata Swara.
Kavita melepaskan pegangan Vishal karena dia merasa tak pantas menikah dengan Vishal.
"Maaf aku tak bisa," kata Kavita.
"Kau masih merasa tak pantas untukku. Lalu apa kau akan melihatku tak menikah karena aku akan menikah denganmu saja. Karena aku masih sangat mencintaimu," kata Vishal.
"Apa kau sama sekali tak marah atau merasa jijik atas semua tindakan yang telah ku perbuat padamu dan keluargamu Vishal," kata Kavita.
"Tidak karena pasti setiap orang mempunyai kesalahan dan kita harus memaafkannya bukan," kata Vishal.
"Terima kasih Vishal. Swara dan Sanskar aku minta maaf pada kalian atas semua kesalahanmu. Aku juga minta maaf padamu Ragini karena aku telah menculikmu," kata Kavita.
Semua orang memaafkannya. Vishal dan Kavita lalu menikah. Kini mereka sudah menjadi suami istri.
Beberapa hari kemudian, Laks sudah pulang ke rumahnya bersama dengan Ragini. Vishal dan Kavita juga bahagia dan Kavita sudah menjadi orang yang baik. Sujata juga sudah menerima Swara dengan sepenuh hatinya. Swara dan Sanskar sedang ada di kamar mereka. Swara membawakan makanan untuk Sanskar, tapi tiba-tiba kepalanya pusing membuat Swara menjatuhkan makanan itu. Sanskar yang melihat Swara akan pingsan langsung bergegas menangkap Swara. Sanskar lalu membaringkan Swara di ranjang lalu dia menelpon dokter. Dokter sampai disana dan langsung memeriksa keadaan Swara.
"Bagaimana Dok keadaan Swara? Apa dia baik-baik saja?" tanya Sanskar khawatir.
"Istri Tuan baik-baik saja. Dia sekarang sedang mengandung dan usia kandungannya 1 bulan. Istri anda pingsan karena terlalu kelelahan. Aku harap kau menjaga istrimu dengan baik dan jangan sampai dia kelelahan," kata Dokter membuat Sanskar bahagia.
"Baik Dokter," kata Sanskar.
Dokter pun pergi dan tak lama setelah itu Swara sadar.
"Swara sebentar lagi kita akan menjadi orang tua," kata Sanskar bahagia.
"Benarkah Sanskar?" tanya Swara yang belum percaya.
"Iya Swara. Mulai hari ini kau tak boleh bekerja terlalu berat dan kau juga harus menjaga kesehatanmu," kata Sanskar.
"Iya Sanskar," kata Swara.
Swara dan Sanskar lalu berpelukan dan mereka terlihat sangat bahagia.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEORANG SAHABAT [TAMAT]
Fiksi PenggemarSanskar Maheswari mencintai sahabat nya sendiri dia adalah Swara Gadodia. Tapi Swara hanya menganggap Sanskar sebagai sahabat. Sanskar juga tau itu dan dia memendam rasa cintanya pada Swara. Akankah Sanskar mengungkapkan rasa cintanya? Atau Swara m...