Akhirnya Ragini dan Sanskar sampai di rumah Ragini. Zain sudah menunggu mereka dari tadi. Ragini dan Sanskar lalu turun dari mobil. Sanskar kemudian mengambil koper Ragini dari bagasi.
"Biar Kakakku aja yang bawa koperku masuk Sanskar," kata Ragini.
"Ragini benar. Aku yang akan membawanya masuk ke dalam," kata Zain mengambil koper dari Sanskar.
"Tapi Kak....," kata Sanskar terpotong.
"Sekarang kau kan bukan lagi istri dari adikku. Jadi ini sudah menjadi kewajiban kakaknya kan," kata Zain.
"Baiklah Kak," kata Sanskar.
Zain masuk duluan dengan membawa koper diikuti Ragini dan Sanskar di belakangnya. Mereka lalu pergi ke ruang tamu.
"Kalian berdua duduk disini dulu. Aku akan menaruh koper Ragini di kamarnya lalu aku akan segera kembali kesini," kata Zain.
"Iya Kak," kata Ragini.
Zain pun pergi ke kamar Ragini, sedangkan Ragini dan Sanskar duduk di ruang tamu. Maya yang melihat putrinya pulang ke rumah terlihat bahagia dan langsung menghampiri mereka karena Ragini belum pernah pulang ke rumah setelah menikah.
"Ragini," kata Maya.
Ragini yang melihat ibunya langsung berdiri. Maya lalu memeluk Ragini dan melepaskan kerinduannya. Sedangkan Sanskar yang melihat itu juga bahagia.
"Ibu sangat merindukanmu Ragini," kata Maya.
"Aku juga merindukanmu," kata Ragini.
"Tumben kalian kesini. Tapi ibu bahagia karena kalian datang kemari," kata Maya membuat Ragini langsung melepaskan pelukan nya.
"Ibu sebenarnya aku dan Sanskar.....," kata Ragini terpotong.
"Biar aku yang mengatakan nya Ragini. Sebenarnya aku dan Ragini memutuskan untuk bercerai. Karena kami tidak bisa saling mencintai. Jadi sekarang Ragini bukan istriku lagi," kata Sanskar berdiri dan perkataannya membuat Maya terlihat marah.
Maya akan menampar Sanskar tapi Ragini langsung berdiri didepan Sanskar dan membuat dirinya yang tertampar. Sanskar dan Maya sangat terkejut ketika tau Raginilah yang tertampar.
"Ragini kau tidak papa kan," kata Sanskar.
"Aku tidak papa Sanskar," kata Ragini lalu bergeser ke tempat berdirinya tadi.
"Kenapa kau berdiri di depannya Ragini dan membuat dirimu tertampar. Ibu sangat marah padanya karena dia berani-beraninya menceraikanmu dan apa alasannya. Kalian berdua baru 1 bulan menikah, tapi kalian langsung memutuskan untuk bercerai," kata Maya marah.
"Ibu ini bukan salah Sanskar. Kami sudah memikirkan itu baik-baik dan itu sudah menjadi keputusan kami," kata Ragini.
"Sanskar sekarang jawab apa alasan dari perceraian kalian?" tanya Sanskar.
"Aku tak bisa mencintai Ragini karena aku mencintai orang lain. Aku sudah berusaha untuk mencintai Ragini tapi aku tidak bisa. Maafkan aku Bibi," jelas Sanskar.
"Jika kau mencintai orang lain untuk apa kau menikah dengan Ragini Sanskar," kata Maya.
"Ada apa ini kok ribut-ribut?" kata Arjun yang baru pulang karena Zain menyuruhnya pulang lebih awal.
"Dimana Kakak. Entah apa yang dilakukan Ayah setelah tau semuanya. Kakak ayo datanglah, aku butuh bantuanmu," batin Ragini khawatir.
Zain datang di waktu yang tepat dan membuat Ragini lega melihat Zain. Zain langsung menghampiri mereka.
"Maya sekarang kau ceritakan kenapa kau marah-marah pada Sanskar," kata Arjun.
Maya lalu menceritakan apa yang membuat dirinya marah pada Arjun.
"Jika kau hanya ingin membuat Ragini tersiksa karena menikah denganmu. Kenapa kau menerima perjodohan dan menikah dengannya. Jika kau menolaknya kami tak akan memaksa kalian perjodohan itu," kata Arjun marah.
"Ayah tahan emosi Ayah. Kita kan bisa membicarakannya dengan baik-baik tanpa ada kekerasan dan pertengkaran," kata Zain.
"Kau itu Kakak macam apa? Seharusnya kau juga marah pada keputusan mereka tapi sepertinya kau mendukung mereka," kata Arjun.
"Itu memang yang terbaik Ayah. Lagi pula aku sudah tau semuanya tentang mereka berdua. Dan aku sangat mendukung keputusan Ragini dan Sanskar. Karena cinta itu memang tak bisa dipaksakan Ayah," kata Zain.
"Sekarang kau pergi dari sini Sanskar karena aku tak mau melihat wajahmu lagi. Padahal aku sangat yakin kalau kalian bisa saling mencintai, tapi ternyata tidak. Sekarang pergi dari sini," tegas Arjun.
Arjun lalu menarik tangan Sanskar dan membawanya keluar dari rumah. Setelah itu dia menutup pintu dan masuk ke dalam.
"Kenapa semua orang menyalahkan diriku," kata Sanskar kesal lalu pergi dari sana.
Arjun menyuruh semua orang untuk duduk lalu dia menyuruh Ragini untuk menceritakan semuanya dan Ragini menceritakan semuanya. Arjun dan Maya terkejut dengan apa yang mereka dengar dari Ragini.
"Kenapa kalian ingin menyatukan orang yang kalian cinta dengan orang lain. Tapi ayah tak habis pikir dengan apa yang kalian lakukan," kata Arjun menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ibu tak tau harus sedih atau senang dengan kejadian ini. Ibu senang kalian sama sekali tak egois dan membiarkan orang yang kalian cintai bahagia tanpa kalian. Disisi lain kalian berdua pasti sedih karena tak bisa memiliki orang yang kalian cintai," kata Maya.
"Sudahlah Bu. Aku sudah lelah dan aku mau istirahat di kamar. Tolong jangan ganggu karena aku ingin sendiri dulu," kata Ragini lalu pergi.
Disisi lain terlihat Sanskar yang membutuhkan seorang sahabat untuk menceritakan semua masalahnya. Dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah Swara. Sanskar sampai di rumah Swara. Sanskar lalu membunyikan bel, Swara yang mendengar nya langsung membukakan pintu.
"Sanskar kau datang kemari," kata Swara langsung memeluk Sanskar.
"Sudah lepaskan pelukanmu Swara. Nanti bagaimana jika ada orang yang melihatnya," kata Sanskar membuat Swara melepaskan pelukannya.
"Maaf. Tapi kenapa kau kemari Sanskar, bukannya tadi kita sudah bertemu ya," kata Swara.
"Swara aku sedang banyak masalah. Apa aku bisa meringankan masalahku dengan berbagi denganmu," kata Sanskar.
"Tentu saja Sanskar. Ayo masuklah," kata Swara.
Swara dan Sanskar masuk ke dalam dan menuju ruang tamu. Swara dan Sanskar duduk di ruang tamu.
"Dimana Ibumu dan Ayahmu Swara? Kenapa dari tadi aku tak melihatnya?" tanya Sanskar.
"Ibu dan Ayah sedang pergi ke pernikahan rekan bisnis Ayah. Sebenarnya aku di suruh ikut sih, tapi aku menolaknya," kata Swara.
"Ohh. Apa aku boleh berbaring dan menaruh kepalaku di pangkuanmu?" tanya Sanskar.
"Tentu saja Sanskar," kata Swara.
Sanskar berbaring dan menaruh kepala nya di pangkuan Swara. Sanskar lalu menceritakan masalahnya pada Swara.
"Menurutmu bagaimana Swara?" tanya Sanskar.
"Menurutku kau memang salah Sanskar. Kau itu sudah membuat Ragini tersiksa dan bersalah karena menikah denganmu. Dia itu wanita yang sangat baik dan aku kagum dengan sikapnya itu," kata Swara.
"Terus apa yang harus ku lakukan Swara?" tanya Sanskar.
"Kau harus meminta maaf pada Ragini dan juga keluarga nya," saran Swara.
"Tapi jika mereka tak memaafkanku bagaimana?" tanya Sanskar.
"Yang terpenting kau sudah berusaha untuk meminta maaf. Tapi aku yakin mereka akan memaafkanmu," kata Swara.
"Kau sudah menyelesaikan masalahku Swara. Terima kasih ya,"kata Sanskar.
"Sama-sama," kata Swara mengelus rambut Sanskar dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEORANG SAHABAT [TAMAT]
FanfictionSanskar Maheswari mencintai sahabat nya sendiri dia adalah Swara Gadodia. Tapi Swara hanya menganggap Sanskar sebagai sahabat. Sanskar juga tau itu dan dia memendam rasa cintanya pada Swara. Akankah Sanskar mengungkapkan rasa cintanya? Atau Swara m...