Tidak Tertipu

105 13 1
                                    

Sanskar dan Ragini sampai di depan rumah. Sanskar lalu menoleh ke arah Ragini yang masih menangis.

"Ragini berhentilah menangis karena aku tak ingin ada yang tau tentang ini semua," kata Sanskar menghapus air mata Ragini.

Ragini keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah. Sanskar lalu mengejar Ragini ke dalam. Ragini masuk ke kamarnya dan diikuti Sanskar dibelakangnya. Sanskar lalu menutup pintu kamar dan menguncinya.

"Sebenarnya apa yang kau mau Ragini? Kenapa kau terus berusaha untuk menyatukanku dengan Swara? Bukankah kau mencintai ku ?" tanya Sanskar.

"Aku hanya ingin melihat kau bahagia dengan orang yang kau cinta. Ya, memang benar aku mencintai mu. Tapi aku tau kau sangat mencintai Swara. Aku rasa aku hanya sebagai penghalang untuk hubungan kalian. Kenapa kau dan Swara tak mengatakan perasaan kalian? Lebih baik kita berpisah saja dan akhiri saja pernikahan ini," kata Ragini kesal.

Sanskar berjalan maju dan Ragini berjalan mundur. Tubuh Ragini menyentuh tembok dan Sanskar langsung mengunci tubuh Ragini dengan kedua tangannya.

"Aku tidak akan menceraikanmu Ragini dan aku akan buktikan kalau Swara itu tak mencintaiku. Aku akan melupakan dia demi dirimu Ragini. Kau istriku dan aku tak akan membiarkan kau pergi dariku," tegas Sanskar.

Ragini mendorong Sanskar lalu menamparnya. Sanskar terkejut saat Ragini menamparnya.

"Sanskar bukalah matamu lebar-lebar. Swara itu mencintaimu, apa kau tak melihat itu dari matanya. Bagaimana dia bersikap padamu saat kalian berdua bersama sebelum pernikahan kita terjadi?" kata Ragini marah karena Sanskar yang tak pernah mendengarkannya.

"Terserah kau Ragini. Aku sudah muak dengan semua ini," bentak Sanskar.

"Baiklah. Tapi akan membuktikan bahwa Swara mencintaimu Sanskar," tegas Ragini.

Sanskar lalu pergi dari kamar dan pergi keluar. Sedangkan Ragini menatap kepergian Sanskar. Malam harinya, Sanskar pulang larut malam dengan keadaan mabuk. Ragini yang melihat itu langsung membawa Sanskar ke kamar agar tidak ada seorang yang tau. Ragini lalu membaringkan Sanskar di ranjang. Ragini lalu melepaskan sepatu yang dipakai Sanskar dan dia lalu menyelimuti Sanskar dengan selimut. Saat Ragini akan pergi tangan Ragini di tahan oleh Sanskar.

"Swara aku sangat mencintai mu tapi kenapa kau tak mencintaiku. Aku sudah memendam perasaan ku begitu lama padamu. Tapi aku sadar kalau aku tak akan pernah memilikimu," kata Sanskar tak sadar.

"Aku akan membuatmu menyadari akan peraasan Swara padamu Sanskar," kata Ragini.

Ragini berusaha untuk melepaskan pegangan Sanskar dan berhasil. Ragini lalu tidur di sofa.

Keesokan harinya, Sanskar terbangun dan kepalanya terasa sakit. Sanskar melihat Ragini yang datang dengan membawa segelas air lemon. Ragini tak bicara sedikit pun lalu menaruh gelas itu di meja dan pergi. Sanskar dan Ragini tak saling bicara karena kejadian tadi malam.

Ragini mengajak Swara pergi ke taman. Mereka berdua sudah ada di taman dan duduk disana. Tak sengaja Swara dan Ragini melihat Zain bersama dengan wanita lain. Zain berlutut dan menembak wanita itu dengan memegang bunga mawar.

"Maukah kau menjadi pacarku?" tanya Zain.

"Tentu saja," kata wanita itu lalu mengambil bunga mawar dari Zain.

Zain berdiri lalu memeluk wanita itu dan terlihat bahagia. Swara dan Ragini lalu menghampiri Zain dan wanita itu.

"Zain apa maksud dari semua ini?" tanya Swara.

Zain langsung melepaskan pelukan nya pada wanita itu. Zain terlihat panik saat melihat Swara dan Ragini ada disana.

"Aku.. Aku.. Bisa jelaskan semuanya Swara. Ini semua tak seperti kamu lihat," kata Zain gugup.

"Sudahlah Zain kau jujur saja. Kalau kita sudah pacaran, lagi pula bukankah kau bilang padaku kau sudah bosan dengannya. Lalu untuk apa kau pertahanin hubungan kalian," kata wanita itu.

"Dia itu berbohong Swara. Dia itu hanya temanku dan aku sedang bercanda saja," kata Zain menjelaskan.

"Aku ingin kau menjelaskan semua nya yang terjadi padaku dengan sejujur- jujurnya Zain," bentak Swara.

"Baiklah. Aku mengakui kalau aku sudah bosan denganmu dan dia adalah kekasih baruku. Aku ingin hubungan kita sampai disini saja," kata Zain lalu merangkul wanita itu.

"Dasar payah kau Zain. Kau pikir kau bisa menipuku dengan berbuat seperti ini. Aku tau kau adalah tipe pria yang setia. Kau hanya melakukan drama ini hanya agar kau bisa putus denganku karena aku tak bahagia denganmu kan. Tapi aku tak akan membiarkan kau memutuskan hubungan kita ini. Aku ingin kau segera membicarakan pertunanganku dengan mu pada orang tua kita. Karena aku akan belajar mencintaimu Zain," kata Swara.

Zain langsung berhenti merangkul wanita itu. Ragini dan Zain lalu saling menatap satu sama lain.

"Sudah hentikan drama kalian ini. Aku sama sekali tak menyukainya," kata Swara.

"Bagaimana kau tau kalau ini hanya drama Swara?" kata Ragini bingung.

"Kalian ini gimana sih? Aku sudah menjalin hubungan dengan Zain lama dan aku juga sudah mengetahui semua sifatnya. Jadi aku tau kalau kau dan Zain yang merencanakannya Ragini. Sebenarnya apa yang kalian inginkan dengan melakukan ini semua," kata Swara.

"Kami hanya ingin melihat kau dan Sanskar bersatu," kata Zain membuat Swara tertawa.

"Kalian kakak beradik yang benar-benar aneh. Kita sama-sama tau kalau Ragini adalah istrinya Sanskar. Lalu untuk apa kalian menyatukanku dengan Sanskar," kata Swara berhenti tertawa.

"Karena kalian berdua saling mencintai. Tapi kalian tak pernah jujur akan perasaan kalian," kata Ragini.

"Ragini bukankah kau dan Sanskar saling mencintai?" tanya Swara.

"Kau salah besar Swara. Sanskar hanya mencintaimu dari dulu sampai sekarang. Dia tak mengatakan perasaan nya karena dia pikir kau mencintai Zain," jelas Ragini.

"Lalu bagaimana denganmu Ragini? Aku tak mungkin merusak pernikahan kau dengan Sanskar," kata Swara.

"Tidak papa Swara. Lebih baik itu terjadi daripada aku menikah dengan orang  mencintai orang lain. Aku akan bahagia jika orang yang ku cinta bahagia tanpa harus memilikinya," kata Ragini.

"Swara kau berhak bahagia dengan orang yang kau cinta. Aku juga memiliki prinsip yang sama dengan adikku. Jadi kau harus mengungkapkan perasaanmu pada Sanskar. Kami akan membantumu untuk melakukan itu," kata Zain.

Swara yang mendengar itu terlihat sedih sekaligus bahagia karena Ragini dan Zain bersedia membantunya. Swara lalu memeluk Ragini.

"Ragini kau dan Zain memang sahabat terbaikku dan juga aku sangat beruntung bersahabat dengan kalian," kata Swara memeluk Ragini dan melihat ke arah Zain.

CINTA SEORANG SAHABAT  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang