thirteen

4.4K 545 12
                                    

Saat jam istirahat tiba, keadaan kelas sudah kosong. Hanya tinggal mereka berempat disana. Haechan dan Jaemin tampak asik mengobrol. Walaupun sesekali ekor matanya melirik ke bangku depan.

"Kalian tidak ikut ke kantin?" Suara Renjun mengintrupsi cerita mereka.

"Jaemin-ah! Siapa yang berbicara tadi?!"

Jaemin kemudian ikut terkejut, ia memegang kedua pipinya lalu berkata, "apakah itu hantu?"

"Oh musowo!"

"Apa yang kalian lakukan?" Jeno menyentuh pundak Jaemin bermaksud untuk mengajak lelaki itu, namun dengan segera ditepis oleh Jaemin.

"HAECHAN, AKU BARU SAJA DISENTUH SETAN!"

Haechan lalu merangkul pundak Jaemin mendekat ketubuhnya, matanya terpejam sedang tangan kirinya terangkat ke atas,

"HOMBALA HOMBALA, INI ADALAH MANTRA PENGUSIR SETAN. PERGILAH KALIAN DARI HADAPAN KAMI, DASAR JAHAT."

BRAK!

Dan suara benda jatuh dari atas lemari yang berada di pojok belakang kelas membuat keempatnya menjerit nyaring lalu berlari tunggang-langgang keluar dari kelas.

"AAAAAAAAAAAAAAA!!"

"KAU BELAJAR MENGUCAP MANTRA ITU DARIMANA BODOH?!" Renjun tetap memarahinya bahkan saat masih berlarian antah-barantah. Yang terpenting ia menjauh dari kelas keramat itu.

Keempatnya ngos-ngosan sampai di tengah lapangan sepakbola yang kosong. Mereka mengambil napas panjang, berbeda dengan Haechan yang langsung merebahkan tubuhnya di lapangan. Diikuti dengan Jaemin disampingnya.

"Ini.. melelahkan. Hah...hah.. aku tidak menyangka. Setan yang asli akan merespon." Haechan menggeleng merasa masih tak percaya.

Renjun kemudian berjalan mendekat, lalu menendang kaki Haechan yang sedang terbaring.

"Dasar bodoh!"

Renjun ikut membaringkan tubuhnya disamping Haechan, begitupun Jeno yang ikut membaringkan tubuhnya di samping Jaemin.

"Mianhae."

Haechan dan Jaemin menautkan tangan mereka lalu dengan kompak meminta maaf pada kedua temannya yang lain. Tapi, baik Jeno dan Renjun sama sekali tak merespon apapun dari perkataan maaf itu. Dan layaknya dibawa angin, ide cemerlang pun muncul di pikiran Haechan. Tangannya terangkat ke langit kemudian —

"HOMBALA HOMBA-"

"YA! KAU INGIN KU BUNUH?" Setelah teriakan bergema milik Renjun memotong mantra sakti milik Haechan. Keempatnya kemudian tertawa lepas, melupakan perang dingin yang baru saja mereka lakoni sejak pagi.

"Tapi.." Suara Jaemin kini menjadi pusat perhatian ketiganya. Mereka menunggu kelanjutan dari omongan nya.

"..kalian tadi pagi meninggalkanku dan Haechan."

"Majjayo!"

"Hanya sekali, kita akan tetap pulang bersama nanti."

"MWO?!" Haechan dan Jaemin langsung terduduk mendengar penuturan Jeno. Hancur sudah rencana yang sudah mereka susun sejak pagi tadi.

***

A/n :Gapapa double up, draf ku banyak xixixi jangan lupa votenyaaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/n :
Gapapa double up, draf ku banyak xixixi jangan lupa votenyaaa!

friends -00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang