fiveteen

4.2K 497 0
                                    

Dalam pelajaran Bahasa Asing, mereka selalu belajar dengan metode berkelompok. Dan seperti yang kita ketahui, keempat anak itu pasti berada dalam satu kelompok yang sama. Haechan dan Jaemin merasa sangat diuntungkan akan itu. Karena mereka memiliki Jeno yang fasih berbahasa Inggris, juga Renjun yang fasih berbahasa Mandarin.

Belum lagi, setiap penilaian dari mata pelajaran ini selalu mengambil nilai kelompok untuk dijadikan nilai individu. Jadi, baik Haechan maupun Jaemin tak perlu cemas akan hal itu.

"Ehm, aku akan ke toilet dulu. Haechan, ayo temani aku."

"Aku saja yang menemanimu." Renjun mengusul.

Haechan kemudian berdecak, "kau cukup duduk disini dan kerjakan tugas kelompok bersama Jeno! Aku tidak akan meninggalkan Jaemin sendirian. Kajja, Jaemin-ah!"

Walaupun Renjun dan Jeno tampak tidak yakin, tapi akhirnya mereka berdua izin pada sang guru untuk ke toilet.

Bukannya berbelok ke toilet, mereka malah lurus menuju ke arah loker, terlihat hanya ada beberapa anak yang sedang mengambil keperluannya di loker masing-masing. Haechan dan Jaemin kemudian berdiri di depan loker milik Jaemin.

"Cepat. Mana?" Haechan dengan bersungut-sungut kemudian mengeluarkan uang jajannya yang masih utuh dari saku celananya. Jaemin pun melakukan hal yang sama.

"5.000 won ditambah 5.000 won. Sekarang tabungan kita 10.000 won. Kalau dalam sehari kita bisa menabung sebanyak ini, maka minggu depan seharusnya terkumpul sekitar.. 50.000 won."

"Jaemin-ah, bukannya itu masih kurang? Kita butuh lebih!"

"Mau bagaimana lagi. Begini saja kita sudah hampir mati kelaparan kalau bukan karena makanan dari gadis-gadis penggemar Jeno itu."

Haechan kemudian tersenyum kecil, "aku tidak sabar pergi kesana lagi!"

"Aku juga. Jadi mari berhemat sebisa mungkin!"

"Aku tidak sabar untuk minggu depan! Di saat Renjun akan ada kelompok belajar dan Jeno akan ada latihan beladiri, itu satu-satunya waktu yang tepat bagi kita untuk kesana lagi."

"Kau juga harus ingat, jangan bertingkah mencurigakan dihadapan mereka. Kau tau sendiri, Jeno dan Renjun bukan orang bodoh yang mudah kita kelabui!"

"Baiklah! Aku akan menuruti semua kata-katamu baginda Jaemin." Haechan membungkukkan badannya pada Jaemin, membuat Jaemin tersenyum jahil.

"Bagus. Itu baru peliharaanku."

"YAK! KAU MAU KU PUKUL?!"

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran di sepanjang koridor. Tanpa mereka sadari.. ada seseorang yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka dengan kepala yang mengangguk-angguk, seolah paham kemana arah pembahasan dua remaja itu.

***

A/n :
double up yo! jangan lupa votenya! kira-kira nahyuck mau kemana ya xixixi oh iya kalo kalian tertarik ayo mampir ke works ku yang sudah end! Judulnya 'Janji Jeno' xixixi selamat malam semuanya <3

friends -00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang