Jaemin sudah tau bahwa hari ini akan datang. Hari dimana orang-orang akan tau siapa dirinya sebenarnya. Soal itu, Jaemin sudah tau sejak lama. Ia bukan sekali-duakali masuk ke dalam ruang kerja ayahnya.
Ia tau semuanya sejak lama. Meskipun hal itu membuatnya sedikit tertekan dan menyebabkannya melakukan selfharm. Tapi apa perlu ia nenyesali dan menangisi semuanya? Ia bahkan tidak memiliki andil dalam memutuskan takdir hidupnya.
"Nana, ayahmu pulang!"
Dengan tergesa, Jaemin menuju ke ruang tengah, menghamburkan dirinya dan memeluk ayahnya dengan sangat erat.
"Selamat datang, ayah!"
Sang ayah mengacak rambutnya sedikit lalu kembali memeluk anaknya dengan erat.
"Jagoan ayah bersemangat sekali hari ini? Ada sesuatu yang kau inginkan? Tidak biasanya mau memeluk ayah selama ini."
Nana menampilkan senyum terbaik miliknya, ayahnya adalah yang terbaik. Nana sedikit menjinjit laku membisikkan sebuah kalimat—
"Terimakasih ayah! Nana sangat sayang pada ayah!"
"Berpelukanlah terus dan tak usah perdulikan aku disini." Nana lalu melepaskan pelukannya pada sang ayah, lalu menghambur pada ibunya.
"Nana juga sayang sekali pada Ibu!"
Seperti tak ada masalah, keluarga yang satu ini tetap seperti biasa. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan sangat baik.
"Nana punya satu permintaan."
"Apa itu?"
"Nana ingin pindah dari sini. Nana bosan disini terus selama bertahun-tahun. Ayah dulu pernah bilang ingin pindah ke tempat Nenek kan? Tapi itu batal karena aku tidak mau. Ayo pindah, ayah, ibu."
Sadar betul bahwa ada yang salah dengan sang anak, ayahnya tersenyum kecil.
"Apa Nana memiliki masalah dengan Renjun, Jeno atau Haechan? Nana bisa bercerita pada ayah dan ibu. Kami akan mendengarkanmu bercerita bahkan jika sampai 7 hari 7 malam."
Jaemin menunduk sebentar, "aku hanya.. aku hanya tidak ingin bertemu mereka lagi. Mungkin untuk beberapa bulan? Atau selamanya?"
Ibunya merengkuh Jaemin dalam sebuah pelukan hangat, menenangkan anak itu yang mulai terisak pelan.
"Jangan menangis. Nana-nya ayah dan ibu jangan menangis. Ayah akan mengabulkannya. Kita akan segera pindah. Secepatnya. Jangan menangis ya? Ayah juga jadi ikut menangis nanti."
Meskipun jauh dilubuk hatinya, Jaemin tidak ingin pergi dari sini. Tapi ia rasa ini adalah yang terbaik. Setidaknya untuk saat ini. Dan mungkin untuk kedepannya juga.
"Terima kasih ayah, terima kasih ibu."
Kalian sangat baik terhadap anak pungut sepertiku.
"Terima kasih banyak."
"Apapun untuk anak ayah. Jangan bersedih lagi ya?"
"Tidak akan. Nana tidak akan bersedih lagi! Nana janji!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
friends -00l
Fanfic[COMPLETED] Mereka semua punya luka yang tercipta oleh ruang yang terbuka. Menjadi kuat sebelum waktunya dan menjadi lemah disaat yang tidak seharusnya. nct dream 00l present. huang renjun. lee jeno. lee donghyuck. na jaemin. ⚠️Bahasa baku ⚠️Ha...