seven

5.4K 584 10
                                    

Katakan Na Jaemin bodoh. Sebentar lagi pukul 1 pagi dan ia masih dengan giat menyalin tugasnya sebanyak 3 kali meskipun dalam keadaan yang sudah terantuk-antuk. Tugas ini harus selesai secepatnya. Dirinya juga butuh tidur yang cukup agar besok tak ketiduran di dalam kelas, ia tidak tau kapan penderitaannya ini akan berakhir. Melihat Haechan yang terus-terus saja bermasalah dengan Han.

Jaemin tidak ingin Haechan dirisak oleh mereka. Dirinya saja tak apa-apa, ia sudah mulai membiasakan diri dengan permintaan-permintaan aneh dari Han dan teman-temannya.

Tadi siang di sekolah misalnya. Ia diminta menjadi badut di gudang untuk menghibur Han dan kedua temannya. Tak sesekali juga Han menjadikannya samsak untuk memukul. Dan yang paling buruk adalah ketika Han meminta Jaemin untuk berbertumpu menungging dan punggungnya diduduki oleh Han dan temannya. Mendengar rintihan Jaemin yang merasa sakit, bahkan membuat mereka tak bergeming.

Dan kali ini, tugas merangkum Biologi sebanyak 5 halaman. Dan Jaemin baru selesai menyalinnya sebanyak dua kali. Tinggal satu kali lagi dan penderitaannya akan berakhir.

Satu hal yang Jaemin tau, bahwa Ayah Han tidak sebaik dengan apa yang teman-temannya lihat. Pernah suatu ketika, ada seorang anak yang menendang kaki Han karena ia tak tahan terus menerus dirundung. Saat itu Haechan dengan jahil meninggalkan Jaemin yang sedang di toilet. Keadaannya yang sendirian akhirnya membuat Jaemin memilih untuk berkeliling sekolahnya.

Mendengar suara pukulan yang sangat keras membuat Jaemin berlari menuju sumber suara. Ia mengintip dari celah pintu yang terbuka. Disana ada Han, Ayahnya, juga seorang anak sekelasnya. Yang sepertinya baru saja mendapat sebuah tamparan.

"Minta maaf pada Han Jisung."

Sang anak yang meringkuk itu menggeleng kuat.

"Tidak! Dia menganggu ku lebih dulu! Dia membuang kotak makan siangku!"

"Aku bilang kan aku hanya bercanda, terus kenapa kau marah bahkan sampai menendangku?" Han Jisung memainkan ponselnya tanpa melirik temannya itu.

"IBUKU BANGUN LEBIH AWAL UNTUK MENYIAPKAN ITU DAN KAU MEMBUANGNYA BEGITU SAJA TANPA MAU MINTA MAAF PADAKU!!!" Ayah Han lalu tertawa.

"Jadi? Kau tidak mau minta maaf pada anakku?"

"Kau iblis. Paman adalah iblis! Han salah padaku tapi kenapa aku yang harus minta maaf padanya?!"

"Pindah sekolah kedengaran menarik untukmu, benar?"

"A-a-apa?"

Dan keesokan harinya, anak itu pindah sekolah dengan dalih bahwa ia mengikuti kepindahan neneknya di desa.

Sejak saat itu, Jaemin sadar. Gosip yang selalu digadang-gadangkan tentang para gadis di sekolahnya itu ada benarnya. Hanya saja semuanya tertutupi dengan rapi tanpa cela.

"Selesai." Jaemin lalu membereskan buku-bukunya lalu merebahkan tubuhnya di kasur miliknya. Semoga saja selanjutnya nanti, Haechan tak lagi membuat masalah pada Han Jisung itu. Ia harus tidur, karena beberapa jam lagi dirinya harus bangun untuk bersiap ke sekolah.

***

xixixixi, jangan lupa vote nya ya! kalau sampe target langsung aku up lagi 😳😳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


xixixixi, jangan lupa vote nya ya! kalau sampe target langsung aku up lagi 😳😳

friends -00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang