"Eomma, apa hari ini ayah akan mengantarku ke sekolah?"
Sang ibu menggeleng kecil melihat putra nya yang kini mengenakan seragam sekolah dasar.
"Ani. Ayahmu sedang mengerjakan sesuatu, jadi ibu yang akan mengantarkanmu, oke? Apakah Haechan yang imut menggemaskan ini keberatan?" Dan dengan semangat, anak kecil itu menggeleng.
"Haechan yang imut ini sama sekali tidak keberatan ibu presiden!"
Sang ibu tertawa gemas, lalu mengusak surai sang anak. "Habiskan sarapanmu, lalu ayo kita berangkat."
***
"Jeno-ya, mianhae ayah dan ibu sepertinya tidak bisa mengantarmu sayang. Kami ada pekerjaan yang perlu diurus. Tapi jangan khawatir, ibu sudah menugaskan Paman Kim untuk mengantarkanmu ke sekolah!"
Jeno kecil hanya tersenyum manis hingga matanya pun ikut tersenyum lalu mengacungkan jempolnya ke hadapan sang ibu. Setelahnya, matanya mengikuti pergerakan sang ibu dan ayah yang keluar dari pintu rumahnya.
Pekerjaan itu pasti sangat penting, iya kan?
***
"Nanaaaaa! Jaemin Na! Cepat turun dan habiskan sarapanmu!"
"IYA BU, TUNGGU SEBENTAR!"
Terdengar sedikit kegaduhan dari kamar pribadi si Jaemin kecil. Dengan gerakan imut ia mengarahkan kedua tangannya pada sang ayah —ingin digendong—.
"Appa, apa nana terlihat tampan dengan seragam ini?"
"Sangat tampan. Bahkan melebihi appa."
"Ibu bahkan bingung harus memilih siapa."
"Tentu ibu harus memilih Nana! Appa, ayo ke sekolah. Nana sudah tidak sabar!"
***
"Kemana baba dan mama ku? Kenapa kalian ada disini?"
Sang pelayan tertunduk.
"Maaf tuan muda, tuan dan nyonya meminta saya untuk menemani anda ke sekolah hari ini."
"Kenapa mereka tidak pernah punya waktu untukku?!"
Renjun kecil itu terisak pelan sebelum menghapus air matanya, dan mencengkeram erat sisi tasnya.
***
Jangan lupakan, ini merupakan tahun ajaran baru. Keempat anak itu sudah duduk di kelas empat saat ini. Hidup dan tumbuh sedari kecil bersama, membuat keempatnya seperti perangko yang tak dapat terlepas. Nyaris semua orang disekolah bahkan mengenal mereka.
"Appa! Itu Renjuun! Bolehkah aku menyapanya?"
Ayah Na menganggukan kepalanya, ia menepikan mobil di depan rumah mewah itu, sang anak berhasil menurunkan kaca mobilnya dengan mudah. Tangannya melambai pada sang kawan, lalu berteriak—
"HUANG RENJUN, AYO BERANGKAT BERSAMA!"
Kesedihan Renjun di ruang makan tadi menguap begitu saja, ia segera berlari dan duduk di belakang. Tangannya ia gesturkan pada para pelayannya untuk jangan melihatnya.
Sesaat pandangannya bertemu dengan Ayah Na, ia mengembangkan senyum terbaiknya.
"Selamat pagi paman Na!"
"Selamat pagi jagoan Huang! Apa menu sarapanmu hari ini?"
Sembari mengajak anak dari tetangganya itu mengobrol, ia mulai melajukan mobilnya lagi, menuju ke tujuan utama, sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/259522912-288-k143433.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
friends -00l
Fanfiction[COMPLETED] Mereka semua punya luka yang tercipta oleh ruang yang terbuka. Menjadi kuat sebelum waktunya dan menjadi lemah disaat yang tidak seharusnya. nct dream 00l present. huang renjun. lee jeno. lee donghyuck. na jaemin. ⚠️Bahasa baku ⚠️Ha...