six

5.7K 655 7
                                    

Jeno sedang sibuk bermain game di kamarnya. Tidak peduli lagi dengan suara teriakan yang saling bersahutan di luar sana. Telinganya sudah tidak asing lagi mendengar teriakan dari orang tuanya di malam hari. Tangannya sibuk menekan ini itu agar bisa menang. Hingga sebuah notif menghancurkan fokusnya.

Haechan : Hei babi

Dirinya agak terkejut saat melihat jam, ini sudah pukul setengah satu pagi dan Haechan baru saja mengiriminya sebuah pesan. Dengan segera, ia langsung keluar dari aplikasi gamenya itu.

Jeno : kau belum tidur? Kenapa?

Haechan : Hanya tidak bisa tidur, kau sendiri?

Jeno : sedang turnamen game

Haechan : Menang?

Jeno : kalah karena kau

Haechan : Aku tidak bisa tidur. Aku memikirkan Nana

Jeno : nana? dia pasti sudah tidur nyenyak

Haechan : Tadi dia bertingkah aneh, kau tau kan?

Jeno : mungkin itu hanya perasaan kita saja, bodoh

Jeno : sudahlah, kau tidur sekarang. besok kita sekolah.

Haechan : baiklah

Jeno : tidur. jangan balas pesan ini lagi.

Haechan lalu menghembuskan napasnya kasar, meletakkan ponselnya di nakas sebelah tempat tidurnya. Ia memejamkan matanya berusaha untuk tidur meskipun pikirannya melayang kemana-mana. Mulai dari memikirkan Renjun, Jeno, Jaemin, hingga yang terakhir adalah, Han Jisung.

Kalau kalian tidak tau, Han Jisung itu adalah anak dari direktur yayasan. Ayahnya sangat baik dengan selalu memberikan fasilitas terbaik bagi sekolahnya. Namun sayang, anaknya memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan sang ayah. Membuat Haechan muak dengan tingkahnya. Setiap melihat Jisung, Haechan selalu terpancing untuk memukulnya ataupun mendebatnya.

Sudah banyak kasus yang Haechan dengar tentang Han Jisung. Mulai dari semua siswa takut dan tunduk padanya, atau siapapun yang berani mencari masalah akan berurusan dengannya dan menjadi objek perundungan teman-temannya, dan masih banyak lagi.

Namun, lihatlah sekarang. Haechan bukan sekali-dua kali lagi selalu bermasalah dengan Jisung tetapi tak ada sama sekali yang terjadi dengannya. Dia baik-baik saja. Han Jisung itu bahkan tak pernah sekalipun menyentuhnya. Hal itulah yang membuat Haechan tak takut pada Jisung. Lagipula, Haechan juga memiliki Jeno. Lelaki itu sangat pintar berkelahi. Ia yakin ketika melawan Jisung, Jeno pasti akan menang telak.

Haechan hanya tak tau saja, bahwa sosok Nana yang selalu melindunginya dari aksi perundungan itu sekarang sedang sibuk menyalin tiga tugas untuk Han dan kedua temannya yang lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
friends -00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang