Coldest Prince || 36

18.9K 2.3K 297
                                    

Update kembali !!

Jangan lupaa vote dan comment !! Ayoo yang sider keluar dari kandangnyaa.

Kalian mau Coldest Prince sampai berapa chapter?

Happy Reading ♡
.
.
.
.
.
.

"Sekarang, secara diam-diam aku mulai
mencintaimu."

Hari-hari berikutnya, Zaidan lebih banyak meluangkan waktunya untuk mengajari Adysha. Tidak setiap hari, kira-kira seminggu tiga kali pertemuan. Lokasinya pun berbeda-beda, kadang di perpustakaan kota, kadang di caffe bahkan sampai ke taman.

Seperti sekarang, Zaidan dan Adysha sedang di taman. Duduk berhadapan dengan banyak kertas dan buku di atas meja. Kali ini mereka tidak berdua saja, ada Zalena dan Kenta yang ikut karena mereka juga ingin di ajari. Kalau Zalena sih sering di rumah, cuman penasaran mau liat Zaidan ngajarin Adysha gimana.

"Kalau gak paham di tanya jangan diem aja," tegur Zaidan menatap Adysha, Kenta dan Zalena yang berdiam diri menatap catatan di buku mereka.

Adysha tersenyum lebar seraya menggaruk kepalanya. "Always gak paham aku mah," ujar Adysha.

"Paham bang paham!" sahut Kenta mengangguk-anggukan kepalanya.

"Zalena paham, tapi gak paham," timpal Zalena menyengir lebar.

"Nah sama kayak Zalena," sahut Adysha mengusap dagunya.

"Gimana konsepnya paham tapi gak paham hah?!" kata Kenta menatap Adysha dan Zalena bergantian.

"Yaa paham, cuman gak paham," sahut Zalena ambigu membuat Kenta semakin bingung.

"Dasar cewe susah di mengerti," ucap Kenta merasa pusing memahami perkataan Zalena.

"Mau di jelasin ulang?" tawar Zaidan sembari membalik halaman buku sebelumnya.

"Mau!! Jelasin ulang bang," sahut Zalena semangat lalu mendekat pada Zaidan.

Zaidan terkekeh mengelus kepala Zalena lembut. "Makanya di perhatiin jangan ngelamun aja," ujar Zaidan.

"Ish! Siapa juga yang ngelamun!" kesal Zalena mengerucutkan bibirnya.

"Ekhm! Kacang, kacang." Adysha berdeham keras seraya mengedarkan pandangannya ke sekitar taman.

"Mampus, mampus!" ejek Kenta dengan tawanya.

Adysha berdecak sebal memukul lengan Kenta dengan kencang. "Sialan lo!"

"Awh! Kekerasan rumah tangga," ringis Kenta lebay.

"Rumah tangga bibir mu!" ujar Adysha melotot tajam pada kenta.

"Adysha mana mau berumah tangga sama Kenta, mau nya kan sama bang Zaidan," celetuk Zalena yang sedari tadi memperhatikan perdebatan Kenta dan Adysha.

"Nah bener tuh kata Zalena!" sahut Adysha.

"Zalenaa," tegur Zaidan merasa tidak nyaman dengan celetukan adiknya itu.

Zalena terkekeh menatap Zaidan dengan wajah lugunya. "Jodoh gak ada yang tau bang."

"Halu aja teros! Emang kak Zaidannya mau?" kata Kenta.

"Maulah!" balas Adysha yakin. "Kalau jodoh sih," sambungnya pelan.

"Kalau gak jodoh nangis dah lo Dysh." Kenta tertawa kecil menggeleng-gelengkan kepalanya menatap Adysha yang begitu kesal.

Coldest Prince [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang