Coldest Prince || 59

21.2K 2.9K 1.5K
                                    

UPDATE KEMBALI!

SIAPA YANG NUNGGUIN MEREKA? CUNG JARI ☝️

JAM BERAPA KALIAN BACA INI?

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!

HAPPY READING♡

————————————

Anna uhibbuka Fillah. Aku mencintai mu karena Allah dan insyallah akan mengikhlaskan mu karena Allah.

————————————

Tiga minggu sudah berlalu, hari demi hari Zaidan di sibukkan dengan persiapan kuliah dan keberangkatannya seminggu lagi. Zaidan menatap foto hasil cetakan yang baru saja ia ambil dari sekolah dan juga studio. Foto itu Zaidan tempel pada album miliknya, tatapan Zaidan berubah sendu senyumnya terukir tipis mengusap fotonya bersama teman-teman sekelasnya dan juga fotonya bertiga dengan Alby dan Daylon.

Zaidan menghembuskan nafas pelan, menutup album itu kemudian menjatuhkan diri di atas kasur. Matanya menjelajah menatap sudut demi sudut kamar, ia pasti akan sangat merindukan ini.

"Abang!!" terdengar suara Zalena dari balik pintu, ketukannya menggebu-gebu tidak sabaran.

Zaidan berdecak pelan lalu bangkit dari tidurannya—melangkah untuk membuka pintu.

"Kenapa Zalena?" tanya Zaidan setelah membuka pintu, di hadapkan dengan sang adik yang cemberut.

"Abang lupa ya?!" Zalena menyipitkan matanya tajam.

"Lupa apa?" tanya Zaidan mengerutkan keningnya.

"Kita kan mau jalan!" ujar Zalena mengembungkan pipinya sebal.

"Astaghfurullah!" Zaidan menepuk keningnya pelan. "Abang, siap-siap dulu. Kamu tunggu di ruang tengah."

"Jangan lama-lama ya," pesan Zalena kemudian berbalik—melangkah turun ke lantai satu.

Zaidan menutup pintunya kembali, ia berjalan menuju lemarinya mengambil jeans hitam dan kemeja putihnya, kemudian melangkah masuk ke kamar mandi.

Selesai dengan pakaiannya, Zaidan mengambil dompet, ponsel, kunci mobil dan juga paperbag berwarna biru muda. Di bawanya keluar dari kamar lalu melangkah cepat menuju lantai satu menghampiri sang adik yang sudah menunggu.

Hari ini, mereka akan jalan-jalan bersama Alby, Daylon, Kenta, Agam dan Adysha. Zaidan mengajak mereka untuk terakhir kali sebelum ia berangkat satu minggu lagi.

"Udah siap?" tanya Zaidan berdiri di depan sang adik.

Zalena mendongak lalu menganggukkan kepalanya. Ia memasukan kembali ponselnya ke dalam tas kemudian berdiri.

"Abang bawa apa?" Zalena melirik paperbag ditangan Zaidan.

"Oh ini, Buat Adysha," jawab Zaidan jujur. "Umma sama abi mana?" Zaidan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sang umma.

"Umma sama abi pergi duluan, mau jalan-jalan katanya," jelas Zalena. Tak heran sih, umma dan abinya itu memang sangat harmonis dan juga romantis. Mereka sesekali menyempatkan waktu untuk quality time.

"Kunci rumah?" tanya Zaidan.

"Nih," Zalena menaikkan kunci rumah yang tergantung di jari telunjuknya.

Coldest Prince [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang