Extra Part : Z & A

39.4K 3.9K 3.7K
                                    

Happy 600k Reads 🎊🎉 

Senang banget liat ke antusiasan kalian sama cerita ini 🥺💖

Jangan lupa vote dan comment !

Happy Reading ♡♡
.
.
.
.
.
.


02. Hari Pernikahan

————————————————

"Seluas, sejauh dan selama apapun berpisah jika nama ku yang tersemat di Lauhul Mahfudz-nya maka akan di pertemukan dan di satukan oleh sang pemilik hati."

————————————————

Pernikahan, tak terbayangkan oleh Adysha akan secepat ini. Menikah bukan perkara mudah, antara laki-laki dan perempuan yang sudah sepasang harus siap dengan berbagai masalah yang pasti akan singgah. Harus bisa saling mengerti, menekan ego yang kadang sangat tinggi.

Menikah juga bukan perkara menyempurnakan iman dan menghindari zina. Ketika menikah kalian sudah siap lahir-batin dan finansial yang stabil agar kehidupan terjamin. Harus memikirkannya dengan matang.

Jika dulu, Adysha selalu di tanya kapan menikah? Maka Adysha akan menjawab, ketika aku siap dan jodohku juga siap. Aku gak mau buru-buru menikah cuman karena didesak pertanyaan itu terus.

Dan hari yang di nantikan tiba, acara ijab qobul akan di laksanakan sebentar lagi. Adysha telah di rias, tubuhnya terbalut gaun pengantin berwarna putih—tak menampakkan lekukan pada badan. Kepalanya tertutup hijab yang di tata cantik oleh perias. Tangan dan jemari lentiknya dihiasi hena berwarna merah.

Acara akad di laksanakan di salah satu mesjid megah dan terkenal di kotanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara akad di laksanakan di salah satu mesjid megah dan terkenal di kotanya. Adysha benar-benar terharu saat mengetahui jika calon suaminya adalah laki-laki yang paham agama.

Adysha sudah tiba di mesjid sebelum calon suaminya datang, Adysha bersama dengan Zalena yang menemaninya di lantai dua mesjid. Sedangkan, tante Fitri menunggu di lantai dasar dengan keluarganya yang lain menunggu mempelai laki-laki dan menyaksikan ijab qobul.

"Mau minum gak Dysh?" tanya Zalena seraya merapikan hijab Adysha.

"Boleh." Adysha tersenyum kecil.

Zalena pun mengambil satu gelas air mineral lalu menusukkan sedotan dan memberikannya pada Adysha.

"Tiga minggu lalu kamu yang nemenin aku nikah, sekarang aku yang nemenin kamu nikah," ujar Zalena tersenyum sendu.

"Iya juga ya? Acara akad kita ternyata cuman beda tiga minggu." Adysha terkekeh kecil.

"Maaf ya Dysh." Raut wajah Zalena berubah menjadi sedih—menggenggam erat tangan sahabatnya itu.

"Loh, minta maaf kenapa?" tanya Adysha bingung.

Coldest Prince [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang