Alhamdulillah update lagi !!
Jangan lupa vote dan comment !!
Tinggalkan jejak kaki kalian di sini wkwkwk.
Happy Reading ♡
.
.
.
.
.
.
.Zaidan merapikan rambutnya sebentar setelah melepas helmet, mengedarkan pandangannya menatap sekeliling cafe. Selesai dengan belajarnya bersama Abila dan Ibnu, ke dua sohibnya itu mengajak ia nongkrong sebentar.
Zaidan menghembuskan nafasnya setelah masuk ke dalam cafe, ia tidak mendapati keberadaan Alby dan Daylon sudah di pastikan mereka tidak tepat waktu.
Zaidan mengambil tempat duduk di pojok kanan, mengeluarkan buku catatannya kembali membaca materi yang tadi di bahas. Alby dan Daylon memang ngaret.
"Asslamu'alikum akhi, boleh kah kami duduk di sini?" suara yang sangat Zaidan kenali mengintrupsinya. Zaidan mendongak menatap datar pada Alby dan Daylon yang menyengir tak berdosa. Di liriknya Rora yang berada di belakang tubuh Alby.
"Lama, cari tempat lain." balas Zaidan.
"Dih, ngambekan," sahut Daylon lalu duduk di depan Zaidan begitu juga dengan Alby setelah menarik kursi di samping Zaidan untuk Rora tempati.
"Salahin Rora nih kelamaan dandan," kata Alby membuat Rora menoleh cepat dengan tatapan tajam.
"Kenapa jadi gue?! Lo yang maksa-maksa gue buat ikut!" kesal Rora.
"Iyee dah iyee. Gue berniat baik ngajak lo ke sini, biar adem tuh hati jadi gue cepet di maafin," kata Alby lagi.
Rora tak memdengus membuka buku menu di hadapannya. "Oh jadi lo nyogok gue gitu?"
"Enggak lah! Eh, tapi bisa di bilang begitu hehe," sahut Alby cengengesan.
Rora berdecak pelan, ingin menolak tapi perut minta di isi. Demi makanan, gengsi harus turun. "Lo yang ngajak, lo yang bayarin gue makan."
Alby terkekeh kecil, beberapa minggu dekat dengan Rora ia sudah mengetahui sikap Rora. "Iyaa Ra iyaa. Pesen aja," ucap Alby.
"Ekhmm!" deham Zaidan dan Daylon bersamaan. "Pamer uwu mending pulang aja," kata Daylon.
"Gak bisa uwu mending diam aja," sahut Zaidan seolah menyindir Daylon.
"Pfftt! Ngakak!" ucap Alby tertawa.
Daylon melirik Zaidan sinis. "Lo juga gak bisa uwu, diem aja!"
"Gue uwu," balas Zaidan.
"Sama siapa?"
"Zalena.
Daylon mendengus. "Uwu banget lo mah sama Zalena. Diem gue diem nih."
"Mampus skakmat!" ejek Alby.
Rora menoleh pada Alby, lalu menatap Zaidan dan Daylon bergantian. "Siapa yang pamer uwu?" tanya Rora.
"Lo lah sama Alby, masa gue," sahut Daylon.
"Eww, gak mau. Gak ada untung uwu sama Alby," cibir Rora dengan raut wajah tidak suka.
Alby menoleh pada Rora. "Ada untungnya Ra, lo gak bakal jomblo lagi wkwk."
"Hmm."
Zaidan berdecak oelan dengan gelengan kepala menatap Alby dan Rora. Bisa di lihat dengan jelas jika Alby mulai menyukai Rora. Ya gini, benci jadi cinta.
![](https://img.wattpad.com/cover/231936401-288-k686424.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Coldest Prince [Terbit]
Novela JuvenilFollow dulu sebelum baca ! [ Sekuel- Jodoh Dari Allah ] Ini tentang Zaidan, ketua MPK yang paling disegani dan disukai oleh para guru. Dengan julukan Pangeran dingin karena wajah dan sifat dinginnya. Laki-laki yang sangat menghindari kontak fisik de...