Alhamdulillah update kembali !!
Siapa yang nungguin mereka? Angkat tangan !!
Kasih emoticon 💖 kalian untuk cerita ini !!
Happy Reading ♡
.
.
.
.
.Adysha berjalan menyusuri lorong sekolah dengan wajah senangnya, kali ini ia hendak mengembalikan topi dan juga jaket yang di pinjamkan Zaidan waktu itu.
Langkahnya terhenti, bersembunyi di balik tanaman besar dekat kelas Zaidan. Di lihatnya Zaidan yang lagi dan lagi bersama Abila, gadis berhijab yang menjadi partner olimpiade Zaidan.
Adysha mengerucutkan bibirnya kesal, Zaidan begitu ramah pada Abila. Adysha berdecak, menghentakkan kakinya sebal lalu memutar langkahnya berjalan menjauh.
"Ganggu aja sih tuh orang! Cari kesempatam dalam kesempitan dasar, memanfaatkan keadaan!" Gerutunya sembari berjalan kembali ke kelasnya.
Adysha menaruh kasar paperbag yang ia bawa ke atas meja, membuat Kenta dan Zalena yang sedang mengobrol terkejut.
"Kamu kenapa Dysh, bikin kaget aja!" Kata Zalena kesal.
"Tau nih, kerasukan lo Dysh?" Imbuh Kenta.
Adysha duduk di samping Zalena, menopang dagunya. "Len, abang lo suka cewe yang berhijab ya?"
"Emangnya kenapa?" Tanya Zalena heran.
"Abang lo tuh ramah kek Abila partner olimpiadenya, tapi ke gue enggak! Apa gue harus ubah penampilan dulu biar kak Zaidan lirik?" Keluh Adysha.
Zalena menahan tawa karena sikap Adysha yang terlihat cemburu.
"Kamu mau merubah penampilan kayak gimana Dysh?"
"Kayak kak Abila, berhijab gitu. Pakaian sopan menutup aurat."
Zalena berdecak pelan, menatap Adysha sepenuhnya. "Adysha, menutup aurat itu emang wajib bagi wanita muslim tapi jangan merubah penampilan kamu hanya untuk menarik perhatian seseorang. Luruskan niat kamu, karena hati,karena Allah dan keinginan sendiri."
Adysha mengehla nafas panjang, menatap Zalena sendu. "Sesat banget gue ya Len?"
Zalena terkekeh. "Gak sesat Na, cuman melenceng aja."
Adysha tertawa, menopang dagunya. Hatinya tersentuh mendengar nasihat dari Zalena. Sebenarnya, bunda juga menginginkan Adysha untuk berbenah diri tapi ya Adysha yang memang belum ada keinginan. Ia masih nyaman dengan penampilan sekarang.
■ ■ ■ ■ ■ ■
Zaidan melepas peci hitam yang bertengger di kepalanya menyisir rambutnya yang sedikit basah dengan jari tangan seraya berjalan keluar dari mushola sekolah.
Zaidan melirik arloji di pergelangan tangannya, masih ada waktu 15 menit sebelum bel masuk.
"Sholat lah kalian wahai anak muda! Jangan nongkrong aja di depan mushola, ambil wudhu sono!" Lengkingan suara Alby menggema begitu keras di depan mushola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coldest Prince [Terbit]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca ! [ Sekuel- Jodoh Dari Allah ] Ini tentang Zaidan, ketua MPK yang paling disegani dan disukai oleh para guru. Dengan julukan Pangeran dingin karena wajah dan sifat dinginnya. Laki-laki yang sangat menghindari kontak fisik de...