eighte-en

1.9K 294 1
                                    

"Maksud lo apa brengsek?!"

Jihan memegangi kepalanya yang sakit, karena kepalanya terbentur sofa yang tadi dia dudukin.

Dia melihat pemandangannya di depan, Kangmin yang udah jatoh kebawah ngusap hidungnya yang berdarah, ngeliat pelakunya yang bikin Jihan pengen marah sekarang.

"Urusan lo apa anjing?!" kini Kangmin berusaha berdiri, tapi Jungwon buru-buru nendang perut cowok itu.

Jeongwoo yang dari jauh udah ngeliat kegaduhan ini langsung narik Jungwon, "Udah anjir, malu-maluin kelas kita tau gak?"

Jihan berdiri dan menatap Jungwon marah, "Lo kenapa sih?!"

Kini Jungwon menatap Jihan marah, "Gue tau lo kesel sama gue, tapi dengan cara gini gak nyelesain masalah!" Jihan baru pertama kali melihat Jungwon marah sampe nada bicara dia berubah.

Biasa Jungwon kalau marah kalau gak diem ya marah biasa, tapi gak kayak sekarang. Bener-bener serem.

Di sebelah Jungwon terdapat Wonyoung yang menatapnya datar, "Terus kenapa? Apa urusan lo? Gue gak ngusik lo ya," jawab Jihan menantang, "Poin lo apa disini? Cemburu? Dia nyium gue, terus hubungannya sama lo apa?"

Suasana hening, cuma suara Jihan yang kedengeran satu gedung. Lagu yang diputer juga udah dimatiin.

Doyoung sama Jiheon juga keliatan gak berani bersuara.

Cowok itu menatap kesekitar, "Berdiri lo anjing," kata Jungwon menatap Kangmin yang masih dilantai sambil memegangi hidungnya, sampai Jungwon menarik kerah baju Kangmin. "Kalau sampe gue liat lo di sekolah atau dimanapun, mati lo."

Abis itu Jungwon berjalan meninggalkan area prom diikuti Wonyoung yang berlari kecil di belakangnya.

Kini Jihan membantu Kangmin untuk berdiri, "Ayo kak ke rumah aku aja, nanti sama Bunda ku diobatin,"

Sementara terlihat Haruto, Win, dan Dohyon berlari meninggalkan area prom juga, Jihan yang melihatnya hanya bisa menghela napasnya kasar.

._._._._._._.

Sampainya di rumah Jihan, Bundanya yang udah di depan nungguin langsung menghampiri keduanya.

"Yaampun Jihan, kamu bareng siapa? Ini kenapa?"

Jihan membantu Kangmin berjalan, "Di dalem aja Bun," jawabnya lalu mengantarkan Kangmin masuk ke dalam.

Saat udah duduk di sofa ruang tengah, Bundanya buru-buru membawakan obat merah dan es batu.

"Jadi ini kenapa?"

"Jungwon mukulin Kak Kangmin di sana, tolong nasehatin dia Bun. Gak seharusnya ngerusak acara besar kayak gitu."

Bunda mengangguk pasrah, "Yaampun Jungwon, yaudah sekarang Bunda mau ke kamar. Jihan tolong obatin temen kamu ya."

Bunda Jihan beranjak dan berjalan ke kamarnya.

Sementara di tempat lain.

Mobil Jungwon berhenti di flyover tak jauh dari apartemennya, Jungwon menghembuskan asap rokok yang membuat Wonyoung terbatuk di sebelahnya.

"Jadi tadi itu kenapa?" tanya Wonyoung lalu menoleh kearah Jungwon, "Kenapa pake tonjok-tonjokan segala?"

Masih menatap pemandangan malam yang sunyi, Jungwon mengedikkan bahunya. "Si brengsek itu yang nyium Jihan, gue pernah liat dia di tongkrongan gue. Tapi gue gak kenal,"

Wonyoung tersenyum, "Lo suka ya sama Jihan?"

Kenapa semua orang pada bilang kalau dia suka sama Jihan? Dirinya juga gak tau, emang Jungwon keliatan ya kalau dia suka sama Jihan? Padahal dia tuh suka ngatur, suka bikin Jihan kesel.

"Kalau lo nanya gue, gue juga gak tau jawabannya." jawab Jungwon menghisap rokoknya dalam.

Menoleh ke cewek itu, Jungwon memandangi surai gadis sebelahnya. "Lo cantik," yang membuat Wonyoung terkejut, "Tapi kayaknya gue gak bisa suka sama lo,"

Jungwon tertawa miris, "Lo, lo suka sama gue?"

Sekarang Wonyoung pengen jawab juga udah keburu grogi, "Kata temen gue sih, tapi gue gak tau. Makanya gue nanya,"

Wonyoung mengangguk, "Iya suka, tapi ngeliat lo begini. Gue jadi yakin lo enggak suka balik sama gue."

"Kenapa?" tanya Jungwon bingung.

"Ngeliat satu cewek dicium orang lain, terus lo langsung nonjok cowok itu. Gue jadi bisa simpulin lo suka orang lain."

"Gue gak suka Jihan," kata Jungwon akhirnya, "Gue cuma mau jagain dia, karena gue kecil bareng dia. Bundanya selalu minta gue buat jagain dia kalau Bundanya lagi pergi,"

"Gue merasa punya kewajiban buat jagain dia."

Merasa obrolannya sudah semakin Jauh, Jungwon beranjak dari duduknya. "Maaf kalau gue gak bisa bales perasaan lo, Won. Dan maaf juga udah bikin lo gak nyaman dateng ke prom bareng gue dan berakhiran kayak gini,"

Wonyoung menggeleng, "Gak usah minta maaf, gue seneng lo cerita."

Menjatuhkan rokoknya dan menginjaknya agar padam, Jungwon menoleh kearah Wonyoung seraya mengambil kunci mobilnya di kantong celananya, "Ayo gue anterin pulang."

Tapi tak sampai sedetik, bunyi notifikasi pesan masuk. Langsung saja Jungwon membukanya,

Papa lo pulang

🐰🐰🐰

Aku sengaja buat karakter Jungwon disini susah buat suka sama orang gitu, jadi tunggu aja bakal sama siapa Jungwon akhirnya hahahaha.

less of you ; jungwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang