"Kata Bunda lo, waktu lo tau detik-detik gue sekarat, lo teriak-teriak manggil dokter, abis itu pingsan."
Jungwon memutari kamarnya, sudah lama sejak Jungwon menginjakkan kaki disini, karena dia sudah sepenuhnya pindah ke apartemen.
"Lo nggak berhenti nangis, tatapan lo kosong. Lo nggak mau gue mati."
"Nggak ada yang mau lo mati, Won. Bahkan satpam sekolah juga." kata Jihan akhirnya. "Nggak tau kenapa, gue terlalu takut buat kehilangan lo, gue dihantui dengan pikiran kalau lo mati, maaf udah bikin lo tersinggung."
Jungwon menggeleng, "Gue ngerti maksud lo, gue juga udah tau kalau yang buat gue luka udah ditahan."
Gadis itu menghembuskan napasnya kasar, "Jadi, ini cuma ilusi gue doang. Lo hidup, Won. Gue bahagia, lo berdiri sekarang di depan gue. Lo nyata."
Jungwon mengangguk, duduk di kasur tepat di sebelah Jihan.
"Gue kangen lo." kata Jungwon, "Sejak Samuel bilang, kalau gue deket-deket lo, dia akan nyakitin lo. Kita semua anak babeh, nggak ada yang mau lo sampe kenapa-napa. Jadi gue mutusin buat nggak ada apa-apa lagi diantara kita."
Jungwon mengamit tangan Jihan, "Walaupun gue nggak tahu rasa sayang itu gimana, tapi gue mau ngasih itu ke lo, gue mau ngasih rasa itu."
Lelaki itu berdehem, "Gue mencoba untuk memberi, karena selama ini semua orang yang ngasih rasa peduli, sayang ke gue. Gue mau balas itu semua."
Gadis itu mengangguk, "Kehadiran lo itu udah sebuah cinta, Won. Untuk bokap lo, Bunda gue, sahabat-sahabat lo, dan gue. Adanya lo di hidup kita udah sebuah anugrah. Lo nggak perlu berusaha untuk itu, seperti air mengalir aja. Beri semua orang rasa itu jika perlu."
"Jadi?" sahut Jungwon tiba-tiba,
"Terima kasih udah buktiin ke gue kalau lo nyata, lo hidup, lo bukan ilusi yang gue ciptain. Sekarang, tolong jangan buat diri lo sakit, maupun jiwa atau fisik lo."
Jungwom terdiam, "Gue mau nanya."
Menaikkan satu alisnya, "Apa?"
"Masih berlaku nggak?"
"Apanya?" tekan Jihan, dia nggak ngerti dengan pertanyaan lelaki itu.
"Masih berlaku nggak ajakan gue untuk ajarin gue suka sama lo?"
Jihan tertawa, "Itu kan lo yang ngajakin, gue sih terima aja. Ya jawabannya ada di lo lah."
"Gue masih inget, pertama liat senyuman lo, kedua menatap kedua mata indah lo."
"Nggak usah lebay gitu ngomongnya."
Keduanya tertawa, lalu sama-sama mengingat masa itu. Masa dimana keduanya saling mempertanyakan perasaan masing-masing.
"Tolong ajarin gue untuk kali ini ya, Han?"
"Ajarin apa? Untuk suka sama gue?"
"Untuk menghargai dan memberikan rasa untuk orang yang gue sayangi, yang peduli sama gue. Tolong ajarin gue untuk lebih menghargai dunia dari kacamata lo, dari sudut pandang orang lain."
Gadis itu mengangguk, mengelus pundak lelaki itu. "Jujur, gue lebih suka lo yang terbuka gini dari pada yang judes kayak waktu dulu, yang selalu ngusir gue keluar kamar."
"Ya karena dulu lo lebih berisik, cerewet, cengeng. Makanya gue galak."
Jihan memutar bola matanya, mendengar penjelasan dari lelaki itu membuatnya dia senang, teman kecilnya itu sudah lebih terbuka.
"Besok hari Minggu, anak angkatan kita gelar kayak makan-makan gitu di kafe yang lagi rame, nggak jauh kok dari sini. Mau ikut?" tanya Jihan, ia mengecek ponselnya, notif grup angkatan dari tadi tidak ada habisnya.
"Gue udah tau, Haruto, Win, sama Dohyon juga ikut besok. Rata-rata anak babeh juga dateng."
"Berangkat bareng?"
Jungwon beranjak dari duduknya, "Harusnya gue yang nanya itu, biar lebih kerasa gentleman. Jihan, besok mau berangkat bareng?"
"Terima nggak nih?" Jihan menatap Jungwon iseng, "Emangnya lo udah sembuh total? Emang boleh nyetir mobil?"
Lelaki itu menatap Jihan kecewa, lalu berdehem. "Lo lah yang nyetir, udah ada SIM, kan? Gue kalau jalan aka masih oleng, masa udah nekat nyetir? tolong supirin gue, ya?"
"Mau bareng sama gue ada maunya, ya?" cibir Jihan akhirnya.
Lelaki itu tertawa, menampilkan senyuman yang baru pertama kali lelaki itu tunjukkan kepada dunia, canda tawa lepas, seolah menunggu sekali hari esok akan tiba, dengan gadis itu di sebelahnya.
🐰🐰🐰
End besok, siap?
KAMU SEDANG MEMBACA
less of you ; jungwon ✔
Fanfiction[COMPLETED] hidup sebagai siswa sma yang normal itu cuma ada di novel, alias cuma karangan. ft. 04line ©2021 tiightropeey #1 Weeekly 01/03/21 #1 BAE173 01/03/21 #1 Enerwon 11/03/21 #1 04line 12/04/21 #1 Wonyoung 07/08/21 #1 Cherrybullet 15/0...