"Amsterdam?"
Jungwon memejamkan matanya, menunggu gadis di depannya untuk merespon lebih. Jungwon tau, Jihan akan kembali menjauhi dirinya lagi.
"Jauh banget, kapan berangkat?"
Respon gadis itu di luar dugaan, tidak ada tekanan, hentakan, ataupun ekspresi wajah yang berubah. Jihan hanya bertanya seperti biasa.
"Mungkin tiga minggu dari sekarang, karena Papa sama gue juga harus mindahin banyak barang kesana. Jadi nggak mungkin kalau ntar-ntaran."
Jihan mengangguk, "Oke, good luck, sampai ketemu tiga tahun lagi?"
Lelaki itu tersenyum, segera mengangguk. "Gue pasti bakal balik, Han. Gue nggak akan ninggalin kota ini, gue nggak akan bawa memori gue kesana karena suka duka gue sama kalian semua akan tetep terjadi sini, i am belong here, and always be. Gue akan berangkat dan nyelesain kewajiban gue, and comeback."
"Nggak boleh tau ngomongin pulang kalau belum berangkat, nikmatin waktu disana, Won. Karena lo juga harus buat suka duka disana, dan bawa memori itu kesini. Katanya, lo nggak bakal ninggalin kota ini, kan?"
"Iya, Han. Gue hanya pergi sebentar."
🐰🐰🐰
Kini empat lelaki itu sedang bersenda gurau di mobil yang disupiri oleh orang suruhan Papanya Jungwon.
Sebenarnya, Jungwon ingin Haruto atau Win saja yang membawa mobil untuk jalan-jalan, tetapi Papanya mengkhawatirkan keselamatan mereka, jadi Papanya mengutus orang untuk mengendarai acara holiday tiga hari mereka.
"Lo udah bilang Jihan kalau mau pergi, Won?" tanya Haruto memecah keheningan.
"Soal?"
"Amsterdam."
Jungwon, yang berada di kursi depan tepat di sebelah supir, memasang tampang yang tidak dimengerti. Walaupun ketiga sahabatnya tidak bisa melihatnya di depan.
"Won?" kata Haruto memastikan Jungwon mendengarnya.
"Udah." jawab Jungwon singkat, yang membuat Win menendang jok belakang Jungwon. "Ya terus? Dia bilang apa anjing? Jangan bikin penasaran!"
Dohyon menyenggol lengan Win, "Jangan diusilin dulu dia, Win. Masih sakit itu." yang dijawab hembusan napas oleh Win. "Iya, maaf."
"Yaudah, dia bilang gimana, Won?" tanya Dohyon melanjuti.
"Yaudah gitu, cuma nanya berangkatnya kapan, gue bilang jangan khawatir gue pasti balik. Udah gitu doang."
"Keren ya tuh cewek, udah dewasa. Dulu mah nangis-nangis pas tau Jungwon bawa cewek ke apartemen. Padahal mah cuma kerkel anjir, bayangin gue lagi main golf sama bokap. Di telfon Jihan dia lagi histeris, tai lo, Won. Lo yang salah gue yang kena." Haruto kali yang misuh-misuh, mengeluarkan unek-unek yang ia simpan.
"Resiko punya temen yang labil sama cewek, To. Temen lo kan labil, gantung sana-sini."
"Tai." respon Jungwon cepat.
Yang diakhiri dengan gelak tawa satu mobil, belom sampai Jogja aja sudah seseru ini. Emang teman-teman Jungwon jago sekali menaikan mood.
🐰🐰🐰
Vila yang disewa langsung oleh Papanya Jungwon membuat keempat laki-laki yang berdiri di depan vila itu berdecak kagum, sampai-sampai Dohyon mengeluarkan ponselnya untuk sekedar mengabadikan beberapa bidikan foto untuk disimpannya sebagai suatu kekaguman belaka.
"Ini mahal banget pasti, gue harus patungan berapa nih, Won?"
Jungwon menggeleng dan berjalan ke pintu masuk. "Nggak usah bahas biaya udah, kesini kan mau seneng-seneng."
"Emang anjrit ye orang kaya, tapi orang tajir kayak lo mah gue sayang, Won." kata Haruto yang dihadiahi geplakan oleh Win, "Iya udah, To. Gratis ini nggak usah lebay, nikmatin, ya?"
Mereka berempat memasuki vila dan memilih langsung kamarnya masing-masing.
"Ada dua kamar, satu kamar dua orang. Lo mau sama siapa, Won? Lo dulu deh yang milih." kata Haruto mempersilakan Jungwon untuk melihat kedua kamar vila yang kosong.
"Bebas, gue ambil disini deh. Siapa aja bebas yang mau sama gue." Jungwon memasuki kamar yang berwarna krem bernuansa rapi dan feel jogjanya kerasa banget. Dan dilengkapi dua tempat tidur di sebelahnya terbentang jendela besar yang langsung memancarkan indahnya pantai selatan jogja yang indah pada malam hari.
"Keren banget." gumam Haruto yang bisa terdengar oleh Jungwon. "Besok harus foto-foto sih parah."
Mereka berdua langsung merapikan barang-barang, membuka koper lalu bersiap untuk mandi.
Terdapat dua kamar mandi di vila ini, jadi tidak perlu menunggu lama jika mengantri.
Begitu juga dengan kamar sebelah yang diisi Win dan Dohyon, mereka berdua langsung mabar saat itu juga, nggak kenal tempat ataupun waktu.
"Maju, Yon. Maju anjing." kata Win yang fokus ke ponselnya, "Lo dimana anjing jangan gegabah."
Ya ini sih ajang saling ngatain satu sama lain ya.
Di ruang tengah, terdapat tv dan sofa yang terlihat sederhana tapi minimalis. Benar-benar pilihan yang tepat untuk anak muda kayak mereka.
Setiap sudutnya instagram-able banget!
Waktu semakin larut, lelah dengan seharian duduk di mobil dan hanya mampir di beberapa rest area.
Akhirnya mereka semua membersihkan diri dan pergi tidur.
Menantikan hari esok untuk bersenang-senang bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
less of you ; jungwon ✔
Fanfiction[COMPLETED] hidup sebagai siswa sma yang normal itu cuma ada di novel, alias cuma karangan. ft. 04line ©2021 tiightropeey #1 Weeekly 01/03/21 #1 BAE173 01/03/21 #1 Enerwon 11/03/21 #1 04line 12/04/21 #1 Wonyoung 07/08/21 #1 Cherrybullet 15/0...