thirty one

1.2K 218 9
                                    

Jungwon duduk di kursi meja makannya dengan gelisah, menghela napasnya berkali-kali.

"Gue mau pulang, Jihan." katanya singkat, padat, jelas.

Gadis yang sedang menatapnya curiga, menggeleng dengan cepatnya. "Lo nggak akan pulang sebelum jelasin apa yang terjadi sama lo, sama temen-temen lo. Kenapa mereka semua termasuk lo jauhin gue?"

Jungwon memilih untuk memalingkan kepalanya, enggan menjawab.

"Oke kalau lo gak mau jawab, kita bisa duduk kayak gini sampai pagi."

Lelaki itu menatap jam dinding rumah Jihan, menunjukkan pukul 22:00.

"Besok udah latihan buat ujian kenaikan kelas, gue gak waktu buat ngejawab pertanyaan gak berdasar lo. Lo bukannya harus belajar? Itu kan obsesi lo buat ngalahin Wonyoung?"

Jihan tercekat mendengar perkataan Jungwon, "Kenapa bawa-bawa dia? Lo kayak gini karena dia?"

Jungwon menggeleng, "Mulai sekarang lo gak usah perhatian sama gue, gak usah nganter bekel dari Bunda lo, dan--" Jungwon mengusap wajahnya kasar.

"Gue udah mutusin buat selama mungkin tinggal di apartemen. Gue gak ada pikiran buat tinggal disini lagi. Gue udah gak ada hubungan sama lo."

Jihan beranjak dari duduknya. "Maksudnya apa sih? Gue ada salah? Gue ngapain, Jungwon? Kemarin lo nggak kayak gini. Lo beda."

"Lo gak kenal gue, Jihan. Gue emang selalu kayak gini."

Jungwon memakai jaketnya yang tergantung di kursi belakangnya, lalu pergi meninggalkan Jihan yang menatapnya bingung.

🐰🐰🐰

Suasana babeh yang ngebuat Haruto tidur di salah satu kursi makan tongkrongan itu, cabut pelajaran Bu Hana emang surga banget. Bisa tidur sampai bel pulang berbunyi.

"Emang goblok banget, latihan ujian bukan ikut malah cabut. Anak osis pasti pusing nih mau nyamperin kita. Mau ngehukum juga takut, hahaha."

Win ketawa mendengan celetukan Dohyon, "Gue sih biasa aja, tapi tuh liat di pojok. Dari tadi diam aja. Kata gue sih emang kelewat galau."

Dohyon dan Win menatap ke belakang, menatap sahabatnya yang sedang menghembuskan asap rokok, entah sedang memikirkan apa.

"Gue yakin Jihan nggak apa-apa, Won. Selama kita jaga jarak sama dia, Kangmin gak keliatan bakal nyakitin sih," ucap Win sambil memakan kacang goreng buatan istri babeh. "Tapi kalau ada apa-apa sama dia, gue siap sedia banget buat bantu lo."

Jungwon masih bergeming di tempatnya.

"Udah lah, emang kayaknya lo mesti cari cewek baru. Wonyoung? May? Itu dua orang kan deket sama lo, Won."

"Congor lo enak banget buat disambelin ya? Tolol banget, dia lagi badmood gitu!" Win mengedikkan bahunya, "Yaudah, gak usah sedih gitu Won. Life goes on kata BTS."

Tapi gak tau kenapa, punggung bawah Jungwon tiba-tiba kencang dan membuat lelaki itu meringis.

"Lo kenapa?!" tanya Win yang beranjak kearahnya, "Punggung lo sakit lagi?"

Jungwon menggeleng, "Gue duluan." kata Jungwon akhirnya, berjalan kearah parkiran babeh. Dan menaiki motornya.

Win dan Dohyon saling memandangi satu sama lain, "Kayaknya emang bos sedih banget, sampai punggungnya sakit gitu."

🐰🐰🐰

Akan update lagi, tungguin ya!

less of you ; jungwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang