"Kakak emang gak ada kegiatan? Kok masih ke sekolah aja? Ada urusan?"
Kangmin yang memasang sabuk pengaman mobilnya tertawa mendengar pertanyaan Jihan. "Satu-satu dong, nanyanya."
"Jadi, kakak ngapain masih kesini?"
"Ketemu sama lo lah, apa lagi?"
Jihan menghela napasnya kasar, "Tapi gue gak apa-apa kok Kak, nggak usah nganter jemput lagi. Takut ngerepotin."
"Enggak kok, santay aja. Gue juga masih gak ngapa-ngapain di rumah."
Jihan mengangguk mengerti.
"Ntar malam mau ikut gue lagi nggak? Kayak kemarin, gue yang traktir deh."
Memikirkan pertanyaan Kangmin, Jihan langsung teringat dengan pertemuannya dengan Jungwon tadi malam. Bagaimana Jungwon yang bertanya apakah Bundanya tau Jihan pergi ke diskotik.
Jihan terpaksa bohong, Bundanya nggak pergi kemana-mana tadi malam. Jihan berbohong, ia bilang akan belajar kelompok di apartemen Jungwon. Selagi ada nama Jungwon, Bundanya pasti mengizinkan.
Dan baju terbuka itu bukan milik Jihan, dirinya juga tidak nyaman memakai baju kurang bahan tersebut. Dan dia juga ogah membeli pakaian tersebut oleh uangnya sendiri.
Bajunya tersebut dibawakan oleh Kangmin, Jihan mau nggak mau memakainya karena alasan gak enak.
"Enggak deh Kak, gue harus belajar. Banyak kuis dadakan akhir-akhir ini."
Kangmin memegang tangan Jihan, "Pokoknya harus ikut, gue gak minta pendapat lo. Lo harus ikut sama gue."
Nada suara Kangmin berubah.
Nada yang sama jika Kangmin meminta sesuatu dari Jihan, nada yang membuat Jihan bingung.
Sejak kapan Kangmin jadi mendominasi hubungan tanpa status ini?
🐰🐰🐰
Jam setengah sembilan malam.
Jungwon menonton tv di apartemen sunyinya, ditemani dua bungkus ciki rasa rumput laut kesukaannya.
Sambil mengisap juul mahalnya yang ia beli di Haruto. Menghabis berjuta-juta demi candu buruknya.
Sesekali mengecek ponselnya karena notif dari grup chat babeh yang memintanya untuk bertemu. Tapi Jungwon terlalu lelah.
Ia memeramkan matanya, menikmati asap juul yang ia hisap masuk ke tubuhnya. Menikmati setiap detik rasa itu.
Bunyi bel apartemennya yang membuat dahinya mengkerut, beranjak dari tidurnya. Melihat sahabatnya berdiri dengan cengiran di bibirnya.
"Kenapa?"
Dohyon tersenyum, "Main yuk bos keluar, gue suntuk banget di rumah."
"Gue gak mau mabok, besok ada ulangan. Jangan aneh-aneh." kata Jungwon menanggapi, "Noh makan aja, gue beli ciki banyak."
Dohyon duduk di sofa ruang tengah apartemen, "Ayo keluar, nyet. Siapa tau ada cewek cantik, lo bisa move on."
Tidak ada respon dari Jungwon.
Menyelonjorkan kakinya, Dohyon memainkan ponselnya. "Ngestalk siapa ya yang enak, ada teh apa lagi ya?"
Jungwon menyalakan ps5nya, kalau ada temen gini enaknya ngeps kan?
"Wonyoung menang olimpiade lagi nih, gila yak feeds instagramnya definisi anak tajir, pinter. Gue iri banget." gumam Dohyon, Jungwon tak memberikan respon. Hanya lanjut memilih tim sepak bolanya.
"Wow, Kak Yuna masum UGM. Haruto udah tau apa belum ya? Dia kan bucin Kak Yuna."
Dohyon meminum susu bear brand yang ia ambil dari kulkas Jungwon, "Ini-- eh serius deh, Won. Ini Jihan jadi anak malem? Serius? Dulu dia paling anti, lebih milih belajar fisika sampe mampus."
Jungwon menghentikan aktifitasnya, menatap Dohyon seakan minta dilanjut.
"Mana bajunya bikin istighfar, lo gak khawatir apa? Kangmin brengsek banget."
Tidak ada jawaban dari Jungwon.
Bukan dirinya saja yang merasa aneh, bahkan sahabatnyanya juga merasakan hal yang aneh dari Jihan. Sejak kapan gadis itu tertarik dengan dunia malam? Yang ada mereka berdua pernah bertengkar karena Jihan yang melarang Jungwon untuk keluar menonton balapan tengah malam.
Bingo.
Selalu saja yang jadi topik pembicaraan muncul.
Layar ponsel Jungwon yang memperlihatkan telpon masuk dari Jihan.
Terakhir kali, nomer Jungwon sudah di blok oleh Jihan. Tapi kenapa?
"Angkat aja, mabok kali. Makanya nelfon lo."
Jungwon menggeleng, "Gue harus terbiasa tanpa dia, gue udah gak mau berhubungan lagi sama dia."
Tapi hatinya berkata tidak.
Hati berbicara bahwa angkat saja telponnya.
Otaknya menyangkal, tidak akan ada habisnya jika diangkat.
Jungwon memutuskan untuk mengabaikan panggilan itu.
Tetapi sudah lima menit berlalupun, telpon masuk masih saja berbunyi. Jungwon jadi berpikir. "Ada masalah kah?"
Tapi buru-buru Jungwon menggelengkan kepalanya.
"EH, ANJING."
Jungwon menatap Dohyon terkejut, "Diskotik yang kita datengin kemarin dicegat polisi, katanya ada yang bawa narkoba."
Sekarang Jungwon harus bagaimana?
🐰🐰🐰
Beberapa chap sebelum end, enjoy!
![](https://img.wattpad.com/cover/258512666-288-k65198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
less of you ; jungwon ✔
Fanfiction[COMPLETED] hidup sebagai siswa sma yang normal itu cuma ada di novel, alias cuma karangan. ft. 04line ©2021 tiightropeey #1 Weeekly 01/03/21 #1 BAE173 01/03/21 #1 Enerwon 11/03/21 #1 04line 12/04/21 #1 Wonyoung 07/08/21 #1 Cherrybullet 15/0...