twenty nine

2K 308 25
                                    

Menghembuskan asap rokok sambil memperhatikan pemandangan di luar jendela mobil.

Jam 5 sore, Jungwon bener-bener gak bisa konsen sama urusannya. Selama itukah Jihan di mall?

Akhirnya, dua orang keluar dari mall, Jungwon buru-buru keluar dari mobil dan menyebrangi jalanan.

Jihan yang melihat Jungwon menghampirinya terkejut bukan main.

"Lo pulang sama gue,"

Kangmin mengangkat satu alisnya, "Kenapa dia harus pulang sama lo?"

Jungwon menarik Jihan, sampai hampir terjungkal untung ditangkep sama Jungwon.

"Gak butuh alasan gue kira, kalau lo gak mau dirawat di rumah sakit kayak kemarin." jawab Jungwon, Jihan hanya bisa menghela napas pasrah.

Jungwon menarik lengan Jihan, menuju mobilnya.

Saat keduanya sudah masuk ke mobil, Jihan menoleh ke kanan, "Tumben repot-repot jemput gue? Kesambet apa?"

Memasang seatbelt, "Mau gue pasangin seatbeltnya?"

Saat cowok itu udah ngedekat, Jihan menggeleng. "Gue bisa sendiri."

Jungwon membenarkan posisi duduknya kembali.

Menjalankan mobilnya, Jungwon berdehem yang membuat Jihan menoleh. "Tumben, biasanya lebih suka belajar dari pada jalan-jalan gak jelas."

Merotasikan bola matanya, "Kan udah libur, sekali-sekali lah."

"Lo mau kemana?"

Pertanyaan Jungwon yang membuat Jihan mengerutkan keningnya pertanda bingung, "Ya pulang lah? Gue capek seharian jalan-jalan terus."

"Katanya mau ngajarin gue,"

"Apa sih, Won? Dari tadi ngomong gak jelas deh." respon Jihan membuat Jungwon merotasikan bola matanya.

Jihan sibuk dengan ponselnya, Jungwon jadi kesel.

"Ada rahasia yang belom lo tau,"

"Apa?"

"Lo nyium gue di apartemen gue waktu mabok kemarin."

Membulatkan matanya tanda terkejut, "Jangan aneh-aneh deh, gue gak pernah nyium lo sama sekali ya!"

"Saksinya Haruto, Win, Dohyon. Lo bisa tanya mereka."

Jihan menatap Jungwon masih tak percaya, "Dan lo bilang, lo mau ngajarin gue."

Jungwon tersenyum kecil.

Wajah Jihan udah merah banget kayak hoodie merah yang dia pake, "Ajarin apa?"

"Ajarin buat suka sama lo."

Udah gak tau lagi, Jihan pengen teriak aja. Kayak bukan Jungwon.

"Jadi gimana? Step pertama buat suka sama lo?"

Jungwon menoleh ke kiri, Jihan yang lagi bingung sama pertanyaannya.

"Lo harus sering mandangin mata gue, karena kata Bunda gue. Mata gue cantik."

Jihan menoleh ke kanan, pas banget Jungwon yang lagi ngeliat dia juga.

Karena Jihan yang udah tenggelam banget sama apa yang dia liat, sampai gak sadar kalau udah di depan rumahnya.

"Jadi lo gak mau pulang?"

Jihan yang tersadar langsung melihat ke luar jendela, udah di depan rumahnya.

Buru-buru dia keluar.

Jungwon juga ikut keluar.

Di depan gerbang rumah Jihan, Jungwon menatap sekitar.

"Bunda lo mana?"

"Belum pulang,"

Jungwon mengangguk mengerti.

"Yaudah, makasih buat tumpangannya."

Jungwon meraih tangan Jihan, yang ngebuat jantung Jihan udah gak kekontrol. Karena tiba-tiba banget.

Lalu menarik gadis itu mendekat kearahnya.

Mengangkat kepala gadis itu dengan telunjuknya, "Tadi gak terlalu keliatan di mobil, dan sekarang gue setuju sama Bunda lo. Mata lo cantik."

Gak tau, kayaknya Jihan udah lama banget gak ngerasain perasaan kayak gini. Kupu-kupu di perutnya.

"Jungwon, gue harap lo tetap kayak gini."

Jihan berjinjit dan melihat lesung pipi Jungwon, lalu mengecupnya.

"Dekat dan selalu bisa gue genggam."

🐰🐰🐰

yang minta mereka uwu uwu nih aku persembahkan untuk kalian!

less of you ; jungwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang