twenty four

1.9K 273 10
                                    

"Kenapa mukanya kusut gitu?"

Sekarang Jihan sama Kangmin lagi di tukang bakso yang gak jauh dari sekolahnya, tadinya mau langsung pulang. Tapi Kangmin ngajakin makan dulu.

"Enggak kok," jawab Jihan sambil mengaduk-aduk baksonya tanpa selera.

Kangmin mengangguk, masih memperhatikan gadis di depannya yang jelas-jelas lagi gak baik-baik aja. "Kenapa sih?" tanya Kangmin masih penasaran.

"Jungwon?"

Mendengar nama yang sedari tadi berkeliaran di otaknya, Jihan melirik Kangmin tanpa suara. "Kenapa lagi dia?"

Menghela napasnya kasar, Jihan akhirnya memakan baksonya. "Tadi dia disiram orang di toilet sama Haruto, katanya gak tau pelakunya siapa."

Sebenernya gak itu aja yang buat Jihan murung, ya kalian tau lah ya.

"Oh ya?" sahut Kangmin menanggapi.

Selesai menghabiskan baksonya mereka berdua akhirnya bersiap untuk pulang.

Menaiki motor, pikiran Jihan entah kemana.

Sebenernya niat dia bilang mau jauhan sama Jungwon itu karena dia pengen refreshing-in pikiran, soalnya kalau ada Jungwon semuanya buyar.

Segitu besarnya pengaruh Jungwon dihidupnya.

Tadinya gak mau bilang jauhan, karena kebawa emosi ajak. Cewek mah gitu.

Pas tau Jungwon basah kuyup tadi, Jihan khawatir banget. Makanya Jihan buang semua ego dia buat nyamperin Jungwon terus minjemin jaketnya. Yang bikin Jihan nyesek disana itu ada May. Yang dulu pernah deket sama Jungwon.

Emang Jungwon gak pernah bilang dia suka May, tapi Jihan jadi saksi Jungwon yang uring-uringan beberapa hari karena tau May jauhin dia, bayangin Jungwon yang super duper cuek tapi bisa uring-uringan. Bukan Jungwon banget.

Makanya Jihan takut.

Kalau mereka deke---

"Jadi mau di motor gue aja nih?"

Tergelak, Jihan menegakkan tubuhnya lalu dengan cepat turun dari motor Kangmin.

"Makasih banyak Kak," ucapnya.

Saat mau berbalik, Kangmin menarik jaket Jihan yang membuat gadis itu menoleh. "Kenapa Kak?"

"Kalau ada orang yang bikin lo gak fokus, atau ngerugiin lo. Tinggalin aja."

Mengerutkan dahinya tanda tak mengerti, "Maksudnya?"

"Iya, lo doang yang peduli, lo doang yang ngerasain capeknya. Dia mah santai cuma care sama lo kalo lagi butuh doang,"

"Maksu--"

"Gue balik ya." menyalakan mesin motornya, lalu meninggalkan Jihan yang masih dilanda kebingungan.

Masuk ke dalam rumah, Jihan melihat dua motor yang sangat familiar.

Buru-buru Jihan berlari ke dalam rumah, dan melihat dua laki-laki yang sedang makan di dapur.

"Eh, Jihan. Numpang makan ya."

Haruto yang sedang memasak mie instan, dan--- ya kalian taulah siapa. Yang lagi ngusap-ngusap kepalanya dengan handuk. Jungwon abis mandi.

"Kok disini?" tanya Jihan, yang nadanya sengaja di tekenin.

Haruto menunjuk Jungwon dengan dagunya, "Dia mau ngambil obat sama baju,"

Ya kalian tau kan Jungwon belum sepenuhnya sembuh, tulang belakangnya masih sakit. Walaupun udah normal, Jungwon harus tetap minum obat.

Dijawab anggukan sama Jihan, sebenernya pengen udahan gak mau jauhan sama Jungwon lagi. Tapi gengsi lah ya.

Naik dan masuk ke kamarnya, Jihan melempar tasnya di kasur. Lalu masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Sesudah mandi, ia memakai kaos dan celana pendek.

Tak pakai lama, Jihan keluar kamar dan bertepatan dengan Jungwon yang keluar dari kamarnya juga.

Jungwon ngeliat Jihan, tapi buru-buru jalan.

"Jungwon,"

Yang punya nama berenti, gak noleh dan gak ngerespon. "Gue minta maaf,"

Masih gak ada jawaban.

"Gue tau, gue kekanakan."

Terlihat menghela napasnya kasar, Jungwon berbalik. "Lo gak salah."

Tatapan Jihan jatuh ke tangan Jungwon yang sedang memegang obat dan bajunya di tangan kanan, dan hoodie lilac di tangan kiri.

"Gimana sama Kak Kangmin?"

Jihan males banget ditanya begitu, dia sama Kangmin tuh gak ada apa-apa.

"Emangnya gimana? Biasa aja," jawabnya datar, "Lo, sama May balikan ceritanya?"

"Maunya sih gitu."

Salah ngomong emang Jihan, pengen bales ngeselin tapi malah dibuat kesel.

Jungwon sama Jihan turun berdua bareng, Haruto lagi makan mie instan sambil nonton tv. Emang kayak rumah sendiri ya.

"Enak ya lo, habis ini cuci piring sendiri." sahut Jihan duduk di sebelah Haruto sambil mengubah channelnya, "Ya anjir jangan diputer dong, itu upin-ipin lagi seru."

Ya bayangin aja Haruto bongsor gitu tapi nontonnya upin-ipin.

Jungwon memasukan baju dan obatnya ke dalam tas dan tak lupa hoodie lilac di tangannya.

"Cepetan, atau gue tinggal." kata Jungwon memakai sepatunya yang membuat Haruto merotasikan bola matanya, "Sabar dong, gue laper ini."

Karena Jungwon nyuruh Haruto cepet-cepet, cowok itu cuma bisa sumpah serapah aja dari tadi.

Sesudah mencuci piring, Haruto dan Jungwon berjalan keluar rumah diikuti oleh Jihan.

"Pulang dulu ya, Han." ucap Haruto menyalan mesin motornya, yang dijawab anggukan oleh Jihan. Lalu cowok itu pergi duluan, sementara Jungwon masih ngelap jok motornya.

"Di pegang terus ya hoodienya,"

Jungwon menoleh kearah Jihan, "Yaudah nih, lo pengen cuciin?"

"Ogah," jawab Jihan sambil menyilangkan tangannya di dada.

Memasukkan hoodie itu ke dalam jok motor lalu menutupnya, Jungwon menaikkan motornya dan memakai helmnya.

"Gue duluan,"

Dijawab anggukan oleh Jihan. "Hati-hati,"

"Lo juga."

🐰🐰🐰

mumpung lagi ada waktu senggang nih aku update hehe, gimana nih ada yang lagi ujian juga gak? semangat yaa!❣️

less of you ; jungwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang