Mereka semua, tanpa sepengetahuan Jungwon. Menunggu di ruang tunggu bandara. Menantikan seseorang yang akan meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, menetap tiga tahun lamanya.
"Make up gue udah bagus belum, Jai? Atau kurang foundation?" tanya Yoon yang sedang bercermin dengan kaca kecil yang ia bawa selalu di tasnya. Jai menghembuskan napasnya, "Udah kok, Yoon. Lo udah nanya gue lima kali ya, sekali lagi dapet piring."
Di sisi kiri terdapat Jeongwoo yang sedang mabar dengan, Bit dan Doha. Padahal udah disuruh jangan berisik sama Yoon, tapi masih aja gaduh di pojokan. "Yang kalah traktir boba ya, gue haus nih." kata Jeongwoo disela mabarnya, "Yaudah, deal!" sahut Doha semangat.
Wonyoung dan May juga datang, mereka semakin akrab. Karena memang mempunyai hobi yang sama kali, ya? Menjadi influencer tiktok yang pengikutnya udah semakin banyak, tak heran kalau Wonyoung sama May jalan, pasti ada yang nyapa terus minta foto.
Jihan, gadis itu hanya diam di sudut kanan. Menanti teman kecilnya datang untuk pergi. Sebenarnya Jungwon mengajaknya untuk menghabiskan waktunya bersama, karena lelaki itu akan pergi. Tetapi Jihan menolak, karena akan lebih berat merelakan kepergiannya, Jihan hanya ingin perpisahan sederhana, yang membuatnya bisa menjalankan hari-hari esok seperti biasa, tanpa terhambat oleh apapun.
Jadi Jihan memutuskan untuk datang kesini dengan teman-temannya, toh Jihan juga temannya, kan?
Haruto, Win, dan Dohyon sedang asyik mengobrol di samping Jihan, menunggu sahabatnya datang.
Sehabis pulang dari Jogja, mereka langsung pulang ke rumah dan berangkat lagi ke bandara. Kalau ditanya capek nggak? capek banget lah. Tapi, ini hari terakhirnya bertemu dengan sahabat dekatnya, jadi bukan capek yang mereka rasakan, tetapi kesedihan. Karena yang namanya melepas itu selalu terasa pedih.
Orang yang ditunggu-tunggu datang, bersama lelaki berperawakan tua yang sama sama sedang menarik koper masing-masing. Jungwon tersenyum kecil dari kejauhan.
Melihat banyak sekali teman-teman yang menunggunya untuk berpisah. Jujur, Jungwon juga berat meninggalkan kota yang selalu bersamanya dari kecil, setiap waktu Jungwon habiskan disini, dengan teman-temannya.
Mereka semua berdiri, menatap Jungwon.
"Yang punya satu dua kata patah untuk Jungwon, bisa maju ya. Gue duluan deh" ucap Haruto, ia berjalan dan berhadapan dengan Jungwon.
"Temen gue dari satu SMA, suka dua di sekolah, cabut bareng, ngudut bareng, duduk di kelas sebelahan, tawuran jam empat pagi bareng. Sekarang udah lulus dan pasti bakal ada yang kayak gini, jarang ketemu dan yang lain hal karena tempat kita udah beda. Gue nggak pernah nyesel kenal lo, bos. Makasih udah jadi temen gue, udah sadarin gue untuk tetep sekolah walaupun nakal juga, walaupun lo jutek, nggak ada ekspresi kayak tembok, tapi gue tau lo peduli sama sekitar, Won. Gue tau lo orang baik, lo selalu gerak duluan kalau ada masalah di babeh, nyari jalan keluar waktu ade kelas nggak sengaja ngebuat lo sama geng sebelah berantem, gue salut sama lo. Selamat tinggal ya, bro. Tiga tahun yang akan datang kita harus balapan lagi, pokoknya gue harus menang!" jelas Haruto panjang lebar, dan memeluk sahabatnya. Jungwon sebenernya pengen nangis, tapi jaga image lah soalnya banyak orang.
Kini giliran Dohyon, "Makasih, Won. Untuk selalu mau gue recokin apartemennya, jam tiga malem lo selalu bukain pintu, padahal gue lagi mabok atau lagi berantem sama ortu, gue abisin makanan lo di kulkas, lo nggak pernah marah, malah pesan antar pizza buat gue, padahal pas itu lo juga lagi ada masalah. Lo malah peduli sama gue. Thank you, gue bakal kehilangan lo banget, bos. Safe flight ya!"
Win selanjutnya, "Lo pernah bilang ke gue, jangan minder sama cewek yang lo suka, karena kata lo, gue cuma terlalu mikirin diri sendiri terus, padahal cewek udah di depan mata. Makasih, Won. Karena lo gue udah berani nyatain perasaan gue ke dia, tapi kayaknya belum diberi kesempataan, ya tapi setidaknya gue udah coba. Dan lega banget, btw, makasih traktirannya pas gue galau terus pengen jedotin kepala di tiang listrik. Untung lo dateng, kalau enggak, gue udah di UGD kali." Win pernah nyoba nembak cewek sekali, tapi sayangnya ditolak, saat itu Jungwon dateng dan ngeliat Win dipinggir jalan lagi frustasi banget keliatannya, pas mau jedotin pala di tiang listrik. Buru-buru ditarik sama Jungwon.
![](https://img.wattpad.com/cover/258512666-288-k65198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
less of you ; jungwon ✔
Fanfiction[COMPLETED] hidup sebagai siswa sma yang normal itu cuma ada di novel, alias cuma karangan. ft. 04line ©2021 tiightropeey #1 Weeekly 01/03/21 #1 BAE173 01/03/21 #1 Enerwon 11/03/21 #1 04line 12/04/21 #1 Wonyoung 07/08/21 #1 Cherrybullet 15/0...