thirty four

1.1K 204 5
                                    

Pelajaran PJOK sedang berlangsung, materi bola basket yang hanya diminati oleh para lelaki, dan para wanita hanya duduk di pojokkan sambil meminum es teh yang mereka pesan.

Karena gak ada guru aja sih jadi boleh jajan, guru piket hanya bilang kita boleh jajan asalkan harus tetap di lapangan.

Jungwon merasakan kepalanya seperti berputar-putar akibat alkohol yang ia minum tadi malam, dari tadi hanya diam menyaksikan teman-temannya bermain basket.

"Gak ikutan main lo?"

Cewek jangkung yang mencuri atensi Jungwon, duduk di depannya. Jungwon menggeleng.

"Abis mabok ya? Pantesan tuh temen lo ada yang bolos, ada juga yang seharian lemes. Taunya emang pada mabok."

Sudah jelas yang bolos adalah Haruto, Win yang memilih tidur di kelas, dan Dohyon yang malah semangat bermain basket, bocah itu seperti gak ada beban apa-apa.

"Emangnya nggak pada takut dosa ya? Lo semua juga masih dibawah umur." kata May ketawa kecil, "Mending rebahan di rumah, nonton drakor, makan mie pedes. Itu cara gue buat hilangin penat, lupain sementara masalah yang gue punya."

"Gue lebih milih nangisin beban karakter drama itu, nyari solusi si pemeran utama supaya bisa happy ending. Ikutan war tim han jipyeong atau nam dosan. Abis itu patah hati karena pemeran kesukaan kita gak dapet kebahagiaan yang layak."

May menghela napasnya, "Lo mungkin bisa fight buat kebahagiaan lo, Won? Atau emang mau berjalan sesuai alur, biar semesta yang nentuin ending lo."

Jungwon menenggelamkan kepalanya diantara dua kakinya. Memikirkan perkataan May yang menusuk tepat ke hatinya.

"Tapi gimana gue mau fight kalau gue aja gak dikasih garis start, ibaratnya gue gak dikasih area buat berlari. Ada sesuatu yang buat gue biarin gitu aja." pada akhirnya Jungwon mengeluarkan unek-unek yang ia simpan entah dari kapan.

Jungwon balik menatap May, "Gue ibarat lari di tempat. Gue serba salah."

Entah kebetulan dari mana, seseorang yang sedang jadi topik pembicaraan. Lewat diantara hiruk-pikuk lapangan yang padat karena pembelajaran.

Tertawa dengan Kangmin, yang walaupun sudah lulus. Tetapi masih mengunjungi sekolah entah apa alasannya.

May ikut memandangi apa yang Jungwon lihat, "Lo nyadar gak sih, Kangmin itu gak berani sama lo. Dia malahan gak berani pijakin kaki di babeh."

"Lo tau masalah ini dari mana?" tanya Jungwon aneh, masalah ini hanya anak babeh yang tau.

"Gue juga punya intel kali hahaha!" jawab May, "Dia juga ngancem lo lewat Samuel, lo gertak sekarang juga dia diem."

Jungwon menggeleng, "Malahan kalau gue gertak dia sekarang, Jihan yang bahaya. Dia bisa diapa-apain."

🐰🐰🐰

Met malem ol!💖

less of you ; jungwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang