thirty three

1.3K 230 9
                                    

"Gue nambah whisky ya, Won? Katanya mau traktir kan?" Haruto yang udah gak bisa berdiri dengan tegak, alias otw wasted.

Jungwon mengangguk, masih belum menyentuh minuman keras di depannya tersebut.

Bener aja, mereka berempat masuk lewat pintu belakang. Berkat Haruto yang mempunyai 'orang dalam'.

Masih memandangi suasana diskotik yang padat, penuh dengan aroma minuman keras yang membuat siapapun tergoda, banyak orang yang membuat Jungwon menggelengkan kepalanya.

Satu-satunya teman yang masih sadar cuma Dohyon, ia sedang memainkan ponselnya di sebelah Jungwon. Sampai Dohyon menepuk cepat punggungnya. "Sinting,"

"Jihan ada disini, Won. Nih," kata Dohyon sambil memperlihatkan layar ponselnya yang menampilnya instastory Kangmin dan terdapat Jihan yang tersenyum.

Mata Jungwon terbelalak, napasnya tercekat, badannya tiba-tiba kaku, merasakan sesak di dadanya.

Jungwon mengedarkan pandangannya, benar saja. Jihan dan Kangmin sedang duduk di sudut ruangan, sambil tertawa.

Tidak, itu bukan Jihan. Bukan Jihannya.

Bukan Jihan lugu yang senang mengganggu Jungwon jika dirinya mendapat nilai kecil, bukan Jihan yang sering tertidur di kamarnya akibat bosan dengan Jungwon yang sibuk ngegame, bukan Jihan yang mengobatinya saat Jungwon pulang tawuran jam 2 pagi.

Itu Jihan yang .... berbeda.

Jungwon menggelengkan kepalanya, berusaha meminum alkohol di depannya. Mengosongkar pikiran, disini ia hanya ingin bersenang-senang.

"Gue tau kita brengsek, anak nakal. Tapi gue gak bakal ngira Jihan kesini, anak rumahan yang sukanya buku fisika, Won. Kangmin pasti ngancem aneh-aneh deh."

"Dia udah bukan urusan gue, Yon." balas Jungwon yang membuat Dohyon menghela napasnya.

Karena merasa perutnya sakit, Jungwon beranjak dari duduknya dan mencari toilet.

Berdesak-desakan yang membuat Jungwon tambah pusing.

Sesampainya di toilet, Jungwon langsung memuntahkan semua isi perutnya. Tidak tau, jika ia sedang tidak mood minum, pasti perutnya langsung terasa mual.

Mencuci tangannya, Jungwon berjalan keluar dan terkejut melihat gadis yang juga keluar dari toilet di depannya.

Kedua sama-sama tidak bicara, hanya memandangi satu sama lain.

Tapi yang jelas, tatapan itu berbeda.

Tatapan gadis itu, untuk yang pertama kalinya tidak senang dengan kehadiran Jungwon.

Jungwon melepas jaketnya, lalu menyodorkannya ke tangan Jihan.

"Apa?" katanya.

"Gue gak inget lo punya baju kayak gitu, lo gak pernah pake soalnya. Pake, biar gak dingin."

Jihan menatap dingin jaket yang disodorkan. "Lo lagi sok peduli atau emang menyesal sama perbuatan lo?"

Jungwon tertawa kecil, "Gue hanya khawatir lo dicariin Bunda lo, dan pasti dia kaget anak gadisnya pulang pake baju yang kurang bahan gini."

Jihan terkejut dengan perkataan Jungwon, tangannya terkepal erat. Hendak melayangkan pukulannya.

"Pertama, Bunda nggak ada di rumah. Dan kedua, gue gak minta lo buat ngoreksi cara berpakaian gue. Gue bebas menentukan cara berpakaian gue sendiri."

Jungwon mengangguk, meletakan jaketnya di pundak terbuka Jihan.

"Gue cuma kasihan sama lo, Han. Lo terlihat menyedihkan semenjak dua bulan yang lalu."

Jihan menggeleng, "Gue bahagia, Jungwon. GUE BAHAGIA!" teriaknya, yang membuat orang-orang yang keluar dari toilet memperhatikan mereka.

"Gak usah sok menilai gue, toh lo sendiri yang memutuskan hubungan pertemanan kita kan? Lo bego, tolol. Bunda setiap hari nanyain lo, gue bingung jawabnya. Gue berusaha untuk terlihat masih sama lo di mata Bunda."

Jihan melepaskan jaket di pundaknya, "Gue begini juga karena lo, Won. Gue bahagia sekarang. Gue bakal bikin lo menyesal karena udah ninggalin gue."

"Lo kasih harapan gue dua bulan yang lalu, gue pikir dengan lo liat mata gue, gue nyium lo. Semunya. Lo bakal berakhir sama gue. Tapi malah sebaliknya."

Jihan menaruh jaketnya di tangan Jungwon, "Gue berhak bahagia, gue berhak dapet cinta. Lo selalu buat gue sedih, Jungwon. Lo selalu buat gue down."

Kini Jungwon yang mengepalkan tangannya erat.

🐰🐰🐰

Book ini end bulan ini yaa, jadi siap siap ini akhirnya gimana. Author juga belum nentuin sih sebenernya wkwkwk

less of you ; jungwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang