thirty two

1.3K 232 4
                                    

"Udah dua bulan, langgeng tuh mereka."

Haruto dan Win menoleh kearah depan meja makan, mereka berada di kantin sekarang. Menaruh atensi kepada dua muda-mudi yang sedang mengobrol.

Kecuali Jungwon yang sama sekali gak tertarik sama topik pembicaraannya.

"Lah, emang jadian?" tanya Haruto, yang langsung direspon oleh Dohyon dengan mengedikkan bahunya. "Ya mungkin aja kan? Masa cewek cowok dua bulan deket, pulang bareng, jalan bareng. Kalau nggak jadian ya gak mungkin."

"Lagian Kangmin juga udah post foto dia sama Jihan di instagram, tiap menit post instastory. Bucin banget." tambah Dohyon sambil mengunyah mie ayam yang ia pesan.

Sudah dua minggu sejak mereka menduduki kelas dua belas, kelas yang menunjang akankah mereka lulus atau mengulang kembali waktu pembelajaran mereka.

Dan what a relief, mereka berempat sekelas. Walaupun Haruto dan Jungwon bukan lagi di kelas unggulan.

Jihan dan Wonyoung tetap menduduki kelas unggulan, mereka tetap bersaing seperti biasa.

May, cewek yang dulu kelas sepuluh sekelas dan dekat dengan Jungwon. Di kelas dua belas, mereka kembali satu kelas.

Dan sudah dua bulan juga.

Jungwon mencoba untuk menjauh dari segalanya, menjauh dari zona nyaman.

Tidak lagi membuka diri kecuali dengan ketiga sahabatnya, telfon dari Bunda Jihan yang terus menerus memanggilnya diabaikan selama dua bulan lamanya. Bahkan pesan dari Papanya juga tidak dibalas.

Sebisa mungkin tidak ada di dekat Jihan, dan bahkan ia sudah seperti tidak mengenal gadis itu.

Dan Jungwon juga tidak peduli, apakah Jihan mencarinya atau sekedar menanyakan kabarnya dua bulan ini.

Yang ia mau hanyalah menjauh dari semuanya.

Dan ini membuat tongkrongan babeh damai, aman, tentram. Gak ada lagi ancaman dari berbagai sudut. Samuel beneran menepati janjinya.

Karena semua ini ia lakukan karena nggak mau Jihan kenapa-kenapa sedikitpun.

Ia hanya ingin Jihan bahagia di tahun terakhir SMA-nya tanpa gangguan apapun, sekalipun Jungwon yang akan menjauhinya. Jungwon hanya butuh Jihan yang baik-baik saja.

"Ntar malem ayo mabok, buat lo semua yang belom punya KTP. Tenang aja, ada temen gue kok. Lo semua bisa masuk lewat pintu belakang." usul Haruto yang sedang meneguk teh jus gula batunya.

"Sinting, tobat bro. Udah kelas dua belas nih." sahut Win kemudian menoyor kepala Haruto, "Lagian besok ada perwakilan dari berbagai kampus yang dateng. Lo mau dicurigain?"

"Ya gak usah sampai wasted, Win. Asal minum aja." jawab Haruto sambil mengedipkan satu matanya, "Gue yang traktir deh!"

"Anjing lo."

Jungwon menghela napasnya kasar, "Gak usah, gue aja yang traktir."

Haruto, Win, Dohyon memandangi satu sama lain. "Kan, emang anjing lo, Ruto. Emang setan banget, hobi menggoda." keluh Win.

Jungwon menggeleng, "Gak apa-apa, ini bayaran gue buat kalian semua karena akhir-akhir ini gue nyusahin. Gue jarang ke babeh, gue minta maaf."

"Apa sih, Won? Kenapa minta maaf, kalau ada salah satu dari kita sedih dan butuh waktu. Kita hargain kok, lo jangan merasa bersalah kayak gitu." Dohyon menepuk pundak Jungwon, "Jadi gimana, guys?"

"GASSSS!!!"

🐰🐰🐰

Membawa berita bagus, aku akan lebih fokus on disini. Biar book ini cepet selesai😻😻😻👍

less of you ; jungwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang