Rasa Bersalah

24 4 0
                                    

Lalisa anak-anak yang beranjak remaja sedang duduk di bangku panjang di halaman panti. Matanya masih setia memandang anak-anak panti yang tengah asik bermain dengan suka cita. Melihat mereka tersenyum, membuat Lalisa ikut bahagia juga.

Tapi, semua kacau saat seseorang memanggilnya.

"Lalisa" bisik seseorang tepat di telinga Lalisa. Refleks, Lalisa menoleh dan menemukan kakaknya yang sedang tersenyum cantik.

"Ih, kakak ganggu, deh." Aduhnya kesal.

Gadis itu duduk di samping Lalisa. Siapa lagi kalau bukan Rhea. Gadis cantik nan menawan. Di usianya yang beranjak remaja, semakin membuat aura kecantikannya bertambah.

Lalisa dan Rhea bukan saudara kandung. Hanya saja Lalisa sudah menganggap Rhea seperti kakaknya sendiri. Walaupun umur mereka sama, hanya lebih tua Rhea beberapa bulan.

Kenapa Lalisa menganggap Rhea seperti kakak baginya? Karena sosok Rhea adalah penyemangat bagi Lalisa. Setiap hari, waktunya selalu di temani Rhea. Rhea adalah sosok gadis yang tangguh, pemikirannya yang dewasa membuat Lalisa nyaman mencurahkan isi hatinya pada Rhea.

Bahkan Lalisa mengidolakan Rhea, seperti mengidolakan idolanya.

"Menghayati banget, sih." Ujar Rhea sembari menyenggol bahu Lalisa.

"Setidaknya, Lalisa seneng lihat mereka seneng juga." Sahut Lalisa dramatis.

Kini, mata mereka sama-sama menatap ke arah anak-anak panti yang bermain.

"Ke danau, yuk?" Ajak Rhea.

"Ngapain?" Tanya Lalisa tanpa menoleh ke arah Rhea.

"Mau berenang." Jawab Rhea ngawur.

Sontak Lalisa menoleh ke Rhea dan menatapnya lekat. "Kayak di dunia ini gak ada kolam renang aja." sungut Lalisa.

Rhea tersenyum geli. Wajah Lalisa sangat menggemaskan jika sedang sebal. Apalagi jika moodnya sedang tidak baik, lalu di ganggu.

"Ayuk, kamu lagi bad mood, kan?" Tebak Rhea lalu diangguki Lalisa.

"Tunggu sebentar, kakak aku izin ke Ibu dulu." ucapnya lalu kembali masuk ke panti.

Tidak lama Rhea kembali dengan membawa sebuah kotak berukuran sedang.
Lalisa menatap heran kotak itu, kenapa Lalisa baru tahu Rhea mempunyai sebuah kotak.

"Kotak isi makanan?" Tanya Lalisa polos.

Rhea menggeleng. "Kalo Doraemon punya kantong ajaib, kakak punya kotak ajaib." gurau Rhea membuat Lalisa berkekeh geli.

"Ngaco!" timpal Lalisa.

"Kayak gitu dong, senyum, kan makin cantik." puji Rhea sembari mencolek dagu Lalisa.

"Makasih deh, yang lebih cantik."

***


Semilir angin menerpa tubuh Lalisa dan Rhea. Mereka duduk di kursi kayu, di bawah pohon rindang menghadap ke arah danau. Ini tempat favorit mereka menghabiskan waktu bersama.

Danau tidak jauh dari panti, hanya sekitar 10 menit jika berjalan kaki. Di sini juga ada rumah pohon, tapi mereka lebih suka duduk di bawah pohon.

Destiny Scenario [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang