"Lalisa!" Pekik Kirei dari ambang pintu.
Suara Kirei yang melengking membuat satu kelas menoleh ke arahnya. Lalisa yang masih sibuk dengan ponselnya, memutar bola matanya malas. Kelakuan Kirei yang tidak pernah ia ubah sejak dahulu.
Jika Kirei sudah mengeluarkan suaranya yang cetar membahana. Sudah di pastikan, ada gosip panas tentang Nusantara. Jangan lupa, Kirei adalah ratu gosipnya Nusantara. Ia akan mendapatkan gosip terpanas yang sedang di bicarakan oleh siswa-siswi Nusantara, walau tanpa pergi ke kantin.
Kirei yang tergesa-gesa lari dari ambang pintu ke tempat duduknya, nafasnya sedikit tidak beraturan.
"Demi apapun, lu udah pantes jadi pengganti Tarzan di hutan." Sungut Lalisa kesal.
"Tunggu, gue bawa kabar ter-hot di Nusantara." Ucap Kirei dengan nafas yang belum stabil.
"Tenang, jangan tergesa-gesa. Tarik nafas, hembuskan, tarik nafas, hembuskan." Ucap Lalisa memandu Kirei untuk bernafas terlebih dahulu.
Kirei mencoba menetralkan nafasnya. Pandangannya masih menatap segala arah. Lalisa diam, mencoba menanti Kirei yang akan memberitahu kabar terpanas di Nusantara.
"Udah siap?" Tanya Lalisa memastikan.
Dengan wajah serius, Kirei mengangguki pertanyaan Lalisa.
"Kalo tadi jam istirahat pertama kita ke kantin, kita bakal lihat pertunjukan yang amat sangat menarik." Seru Kirei membara.
Kening Lalisa mengerut, tentu saja Lalisa tidak paham maksud Kirei. Benar, hari ini Lalisa tidak ke kantin, alibinya malas jalan.
"Ada pensi dadakan di kantin?" Tanya Lalisa polos.
Dengan yakin, Kirei menggeleng. "Yang ini, lebih menarik dari pensi yang isinya cewek seksi."
"Terus?"
Kirei mencoba mengambil nafas pelan-pelan, menghembuskan. Kini matanya menatap Lalisa serius.
"Lu harus siapin jantung dan ginjal, supaya gak terkejut mendengar berita ini." Peringat Kirei berlebihan.
"Alay banget deh, ah. Cepet kasih tahu." Sentak Lalisa tidak sabaran.
Mata Kirei memejam, menyiapkan segala kesiapan untuk menyampaikan berita ini pada Lalisa.
"Oke,"
"Lu tahu kan, Alfi suka sama Kaivan, sampai ngejar-ngejar Kaivan segitunya?"
Pertanyaan Kirei langsung Lalisa angguki tanpa beban. Wajahnya kini terlihat serius mendengarkan apa yang ingin Kirei sampaikan.
"Lu juga tahu kan, kalo Kaivan nolak mentah-mentah Alfi kalo lagi deket-deket dia."
Lagi, Lalisa kembali mengangguki ucapan Kirei.
"Dan lu juga pasti tahu kan, kalo Alfi gak akan pantang menyerah dapetin Kaivan."
"Heem," Lalisa kembali mengangguk untuk kesekian kalinya.
"Dan----"
"Jadi, apa masalahnya?"
Lalisa memotong ucapan Kirei. Dari tadi hanya pertanyaan yang keluar dari mulut Kirei, bukan sebuah kabar berita.
"Sabar kali, gue---"
"Ke intinya aja," sungut Lalisa mulai jerah.
"Oke," pasrah Kirei.
Mata Lalisa dan Kirei saling pandang. Mencoba untuk serius dengan pembicaraan kali ini. Ada rasa aneh, yang mengganjal di hati Lalisa. Karena ini menyangkut Kaivan dan Alfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Scenario [On Going]
Teen FictionApa yang kamu lakukan saat kembali di pertemuan dengan seseorang yang membuat kamu harus berbohong demi sebuah janji? Memberi tahunya?atau malah menghindari? Lalisa Naraya Maharani gadis ceria yang hidupnya di hantui rasa bersalah. Bukan keinginanny...