Sore hari setelah kuliah, Anaya memutuskan untuk pergi ke pusat pembelanjaan buku yang cukup jauh dari kampusnya. Kemudian dalam perjalanan pulang setelah mendapatkan bukunya, belum jauh dari tempat ia membeli buku Anaya melihat seorang bapak-bapak kecelakaan karena ditabrak mobil yang melaju cukup kencang.
Mobil tersebut malah pergi meninggalkan orang yang ditabraknya, kemudiam Anaya menghampirinya. Orang-orang berkerumun. Ia sungguh tak tega melihat bapak tersebut merasa kesakitan, kemudian ia menghentikkan taksi dan membawa bapak tersebut ke rumah sakit terdekat. Rumah Sakit Medika. Bapak tersebut masuk ke ruang UGD (unit gawat darurat), kemudin Anayapun membayar administrasinya.
Sudah hampir 2 jam bapak tersebut berada di dalam ruang UGD, dan dokterpun belum juga keluar dari ruangannya. Anaya merasa lapar, tapi ia teringat bahwa uangnya hanya cukup untuk ongkos pulang kemudian ia hanya menahannya.
Waktu menunjukkan jam 8 malam, kemudian dokterpun keluar dari ruangannya ;
"Keadaan bapak yg kecelakan tadi gimana dok?" Tanya Anaya
"Keadaannya kritis mba"
"Astaghfirullah hal adzim.." Jawab Anaya panik
"Mba, ini barang-barang pasien" Menyerahkan ponsel, dompet dan baju bapak tersebut yang sudah dimasukkan ke plastik
"Apa mba keluarga pasien ?" Tanya dokter
"Bukan dok, saya hanya menolongnya"
"Kalau begitu mba boleh coba hubungi keluarganya, melalui ponsel pasien"
"Baik dok, saya akan coba menghubungi keluarganya"
"Saya permisi dulu, kalau sudah ada. Kabari suster yah"
"Baik dok, terimakasih"
Anaya bingung harus menelpon siapa, kemudian Anaya anaya melihat history panggilan hp tersebut dan melihat tulisan Bundanya Ayah. Mungkin itu nomor istrinya, kemudian ia menelponnya.
Tut.. tut.. tut.. (suara memanggil)
"Hallo ayah" Diangkat
"Assalamualaikum, selamat malam bu" Benar ini nomornya (batin Anaya)
"Waalaikumussalam, malam. Maaf ini dengan siapa yah ? kenapa anda memakai hp suami saya ?"
"Saya Anaya bu, saya mau mengabarkan kalau suami ibu kecelakaan"
"Apa.., astaghfirullah hal adzim" Kaget
"Sekarang beliau ada di rumah sakit Medika bu"
"Baik-baik, saya kesana sekarang juga yah"
"Baik bu" Ibu tersebut langsung menutup teleponnya
Setengah jam setelah itu, ibu tersebut datang ke rumah sakit dan menanyakan diruangan mana suaminya dirawat. Kemudian ibu tersebut menghampiri ruang UGD dengan paniknya. Kemudian setelah mendekat Anayapun bertanya :
"Apakah ibu orang yang tadi saya telepon ?"
"Iya nak, keadaan suami saya bagaimana?"
"Kata dokter, keadaan suami ibu kritis"
"Astaghfirullah hal azdim ayah.."
"Mari temani saya masuk" Merangkul tangan Anaya dengan erat dan paniknya
"I..iya bu"
Ketika di dalam ruangan, ibu tersebut langsung menghampiri suaminya. Ia merasa tersiksa melihat orang yang dicintainya tidak sadarkan diri. Setelah lama berada di samping suaminya, ia mengalihkan sejenak untuk kembali menghubungi anaknya.
"Sayang, kamu dimana ? keadaan ayah.."
"Sebentar lagi rapatnya selesai bunda" (dalam telepon)
"Ok, cepetan kesini yah."
"Telpon siapa bu?" Tanya Anaya ketika sudah selesai
"Anak saya, oiya nama kamu siapa nak?"
"Nama saya Anaya bu"
"Nama yang indah"
"Terimakasih bu, nama ibu siapa?"
"Nama saya Ida"
"Kalau suami ibu, namanya siapa?"
"Joko nak"
"Semoga, pak Joko bisa pulih kembali ya bu"
"Aamiin, terimakasih nak"
Anaya pamit ke WC sebentar. Tak lama setelah itu, anak bu Ida datang
"Sayang, kamu sudah sampai"
"Bunda, Ayah..." Mencium tangan ibunya serta memeluk dengan lembut kemudian menghampiri ayahnya
"Ayah, kenapa ayah. Cepat sembuh ya ayah" Tangis Ditya kemudian menghapus air matanya
Anaya samar mendengar dan melihat percakapan itu, ia pun merasa terharu karena kasih sayang yang dilihatnya sekaligus . Kemudian kembali menghampiri tempat itu.
"A..anaya" Ucap Ditya saat melihat Anaya
"Ka..kamu" Dalam hati
"Kamu kenal Anaya sayang" Tanya bu Ida
"Kenal bunda"
"Sayang, Anayalah yang sudah menolong dan membawa ayahmu ke rumah sakit ini"
"Terimakasih Anaya" ucap Ditya

KAMU SEDANG MEMBACA
Ditya & Anaya
RomanceMemiliki kepribadian pendiam, membuat Anaya juga diam-diam menutupi status pernikahannya. Seperti apa sebenarnya, kehidupan mahasiswa yang sudah menikah itu ? Baca yukk, janga lupa vote juga yah...