Dua minggu sudah, Anaya dan Ditya tidak bersama. Anaya sedang KKN di daerah Purwakarta, sedangkan Ditya sedang mengurusi bengkelnya dan berkas-berkas untuk Wisuda. Tanpa bisa mereka tahan, rasa kehilangan dan rindu sama-sama dirasakan dan komunikasi lewat jejaring sosial, cukup mengobati.
"Sayang, dua minggu lagi mas Wisuda. Istri mas datang kan ?"
"Aya usahakan mas"
"Maaf mas dilanjut nanti yah, Anaya mau ketemu pak lurah dulu sama temen-temen yang lain" terusnya
"Oke sayang, keep spirit and jangan lupa jaga kesehatan yah. Mas sayang Aya.."
"Terimakasih mas, Aya juga sayang mas"
Dua minggu kemudian, Anaya pulang ke Bandung untuk keesokan harinya menghadiri Wisuda suaminya. Anaya di jemput Ditya di terminal Bus jam 9 malam, ia pulang ke rumah bunda.
Karena lelahnya perjalanan selama tujuh jam, setelah membersihkan badan dan solat Isya ia ketiduran di meja kerja (Ditya memindahkannya ke atas ranjang). Saat ia banun, sudah jam enam pagi. Anaya terkejut, ia langsung ke kamar mandi, solat dan menghampiri Bunda dan Ditya yang ternyata sudah berada di meja makan bersama Jihan.
Anaya berpelukan dengan Jihan karena sudah cukup lama tidak bertemu, kemudian ia juga meminta maaf karena bangunnya kesiangan. Bunda memahami dan memaklumi hal tersebut, dan Ditya memang sengaja tidak membangunkan istrinya. Kemudian setelah selesai sarapan bersama, mereka bersiap-siap ke acara Wisuda Ditya.
Sesampainya mereka di tempat acara, keramaian terlihat begitu menarik. Acara Wisudapun berlangsung dan setelah selesai mereka berfoto-foto, foto sekeluarga, foto adik kakak, foto Ditya bunda, serta foto Anaya dan Ditya. Tanpa Anaya sadari, tidak jauh dari tempat itu Ira melihat ia yang sedang foto-foto bersama seorang laki-laki.
Sontak saja Ira terkejut dan memoto dari kejauhan. Ira tidak akan sempat menemui Anaya karena Mobil online yang dia pesen olehnya dan teman-teman lainnya sudah sampai. Kemudian Ira pun bertanya di WAG (whats upp group) kelas untuk mendapatkan kepastian. Anaya membacanya ketika berada di perjalanan menuju rumah makan untuk melepas lapar sekaligus syukuran atas wisuda Ditya.
Temen-temen, ini Anaya kan ? balasanpun ramai berdatangan
Iya ra, itu Nay.
Sama siapa ?
Wah.. Anaya, diam-diam udah mepet aja nih
Ngak nyangka gue nay
Dia pacar Gue { balas anaya saat melihat pesan-pesan tersebut }
Itu kan cowo yang paling di idam-idamkan para cewek di gedung sebelah !
Wahhhh nay, kasih jurus apa tuh. Sampe bisa loe dapetin ?
Nggak gue kasih jurus apa-apa. { balas Anaya lagi}
Kita tunggu undangannya ya @Nay (Anaya tidak membalasnya)
Kemudian Anaya juga melihat status terbaru teman-teman kelasnya yang tampak memposting fotonya dan Ditya, ia pun melihatnya namun ia menghiraukannya.
Meskipun satu meja makan, Anaya memberitahu kepanikannya lewat WA dan sigap saja Ditya meminta izin kepada Bunda untuk mengajak Anaya mengambil barang yang ketinggalan di mobil sebagai alasannya. Ditya dan Anaya duduk di taman yang berada di belakang rumah makan tersebut.
Anaya ketakutan, Ditya mencoba menenangkannya dan menyuruh Anaya untuk menceritakan terlebih dahulu apa masalahnya. Perlahan Anaya menceritakan masalahnya.
"Sudah.. sudah sayang, jangan terlalu panik"
"Tapi Nay merasa jadi orang jahat karena mengakui mas sebagai pacar Nay, belum mengakui mas sebagai suami Nay kepada mereka"
"Tidak papa sayang, akuilah mas sebisa dan seberani istri mas di depan mereka. Toh di depan mas dan keluarga kita, istri mas sangat menyanjunginya. Tenanglah.."
"Mas nggak marah ?"
"Nggak sayang, tenang yah.." Ditya menghapus air mata Anaya, memeluk dan perlahan Anaya mulai tenang
"Makasih mas" Ditya mengangguk
Setelah itu mereka kembali ke tempatmakan, menghampiri Jihan dan Bunda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ditya & Anaya
RomanceMemiliki kepribadian pendiam, membuat Anaya juga diam-diam menutupi status pernikahannya. Seperti apa sebenarnya, kehidupan mahasiswa yang sudah menikah itu ? Baca yukk, janga lupa vote juga yah...