Membangun Senyum

22 2 0
                                    

Atas usulan bunda dan jihan, keesokan harinya keluarga besar mereka pergi jalan-jalan ke bromo. Mereka menyewa villa selama 2 hari, tujuannya yaitu agar semua anggota keluarga bahagia dan sedikit melupakan kesedihan yang telah menimpa.

"Kak, rencana mau nikahnya kapan ?"

"Tiga minggu lagi dek"

"O..iya, Nay lupa kak"

"Mungkin, karena adek terlalu sibuk dan kemarin adek sedang berduka" mengusap kepala Anaya

"Mungkin kak, maaf yah. Tapi persiapannya gimana ?"

"Sekitar 80% nan dek"

"Alhamdulillah, semoga lancar sampai harinya ya kak"

"Aamiin, terimakasih dek"

"Sayang, ini ada telpon" ucap Ditya yang menghampirinya

"Siapa mas ?"

"Ira" memberikan hp nya pada Anaya

"Terimakasih mas, sebentar.. Nay angkat telepon dulu"

Anaya mengangkat telepon, kemudian setelah selesai ia kembali mengobrol dengan kak Dika dan suaminya. Canda dan tawa, hadir bersama diwaktu itu. Keesokan harinya berbagai lomba diselenggarakan. Kemeriahan, kebahagiaan dan keseruan nyata terjadi dari pagi hingga sore hari.

Malam harinya ketika waktu akan tepat pada tengah malamnya, ruang keluarga dan balkon sepi dari orang-orang. Mungkin mereka sedang berisirahat karena kelelahan dengan kegiatan tadi siang. Akan tetapi, entahlah dengan Anaya. Ia belum bisa tidur, ia malah teringat pada Chris.

Ditya yang awalnya sudah terlelap, kemudian terbangun dan mencari serta mendapati istrinya sedang berada di balkon. Kemudian ia memeluknya dari belakang.

"Lagi teringat anak kita ?"

"Iya mas, nay kangen sama Chris. Seharusnya dia masih ada disini, di dalam perut Nay dan merasakan sertiap kehangatan keluarga kita mas"

"Kita harus tenang sayang, kita harus merelakan Chris pergi agar ia bahagia dan kita juga bahagia"

"Aku sedang belajar merelakannya mas, mungkin ini proses"

"Sudah yah, sekarang kita tidur. Istirahat, besok siang kita pulang" membalikkan tubuh Anaya, dan menghapus air matanya kemudian memeluknya

Keesokan harinya, di pagi hari mereka pergi belanja dan membeli oleh-oleh. Kemudian siang hari sebelum pulang, ketika membereskan barang bawaan.

"Sayang, minum dulu"

"Terimakasih, tapi Nay belum haus mas"

"Minum sayang, sejak datang dari belanja belum minum lagi kan"

"Kok mas tahu?"

"Mas tahu" kemudian Anaya menerima dan meminum airnya

"Terimakasih mas"

"Kak Ditya sama kak Nay, so cweeat banget si. Dari malem Dea sama Jihan meleleh tahu laitnya"

"Malem ?" tanya Anaya

"He.. iya kak, kami nggak sengaja. Tadinya mau ke kamar mandi, tapi nggak jadi sampe kak Ditya dan kak Nay masuk ke kamar"

"Adek.., kak Nay jadi malu"

"Nggak papa nak, sudah terlanjur juga. Semoga bisa jadi pengetahuan dan pembelajaran juga buat mereka" kata Papah Anaya yang datang menghampiri

"Iya pah, tapi lain kali kalau nggak sengaja jangan diterusin yah liatinnya. He.."

"Sayang-sayang, ada 2x aja" semua orang yang ada di ruangan tersebut tertawa

"Iya kak"

Setelah acara liburan tersebut, Anaya dan Ditya sekeluarga pulang ke rumah untuk mengurus kelulusan, pekerjaan dan bisnis baru. Kemudian baru satu hari sebelum hari pernikahan, kaka Dika mereka baru bisa kembali.

Keesokan harinya, acara pernikahan berlangsung dengan lancar dan khidmat. Resepsipun langsung dilaksanakan pada siang-hingga sore harinya. Berbagai macam post/foto telah didapatkan, banyak pula diwaktu itu Anaya dan Ditya mendapatkan foto yang bagus atas arahan dari sang photography.

Kemudian ia mengupload beberapa fototersebut di akun media sosial miliknya, dan komentarpun banyak berdatangan.Akan tetapi Anaya menghiraukannya, dan tidak membalas semua komentar yan

Ditya & AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang