Tiga hari setelah pertemuan terakhirnya, Anaya tidak memberi kabar pada suaminya. Begitupun Ditya juga tidak memberi kabar pada istrinya. Anaya enggan memualinya.
Malam harinya, ketika Anaya memainkan ponselnya. Pesan yang manis muncul. Ditya mengirimkan pesan.
"Sayang.."
"Iya mas"
"Besok kan malam minggu, pulang ke rumah yuk. Mas khawatir sama bunda"
"Maaf mas, malam minggu ada rapat organisasi"
"Kalau hari minggunya aja, mau ? Sekalian cek bengkel"
"Boleh mas"
"Nanti mas jemput kamu di depan kosan jam enam pagi yah"
"Ok mas"
"Good night sayang"
"Good Night mas"
Hari minggu pagi tiba, Anaya beruntung karena pagi-pagi seperti ini Siska masih tidur. Ia pun pergi ke depan kosan dan pergi bersama Ditya. Sesampainya di rumah, bunda sangat senang atas kedatangan mereka berdua.
Tak lama setelah itu, Ditya pergi ke bengkel. Sedangkan Anaya tetap di rumah bersama bunda. Anaya mengobrol banyak hal bersama bunda, termasuk akhirnya ia tahu bahwa makanan kesukaan suaminya adalah opor ayam.
Kemudian setelah itu Anaya meminta izin kepada bunda pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan kesukaan suaminya sekalian mengisi stok bahan masakan di dapur. Setelah datang dari pasar, ia langsung memasaknya. Kemudian tak lama setelah itu Ditya datang dan diajaknya untuk segera makan.
"Hai.. bunda dan istriku sayang"
"Eh.. udah pulang mas" sahut Anaya
"Iya sayang, aku gak kuat lama-lama diluar dan jauh dari orang-orang yang aku cinta" cinta ! benarkah ? (batin Anaya)
"Hm.. kamu itu, keadaan bengkel gimana sayang 'aman ?"
"Aman bunda"
"Mas, bunda, makan dulu yukk"
"Boleh.."
Ditya merasa senang karena teman makannya adalah opor ayam, kesuakaannya dan yang membuatnya makin semangat makan yaitu karena opor ayam yang dimasak oleh istrinya itu sangat enak. Ditya memujinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ditya & Anaya
RomansMemiliki kepribadian pendiam, membuat Anaya juga diam-diam menutupi status pernikahannya. Seperti apa sebenarnya, kehidupan mahasiswa yang sudah menikah itu ? Baca yukk, janga lupa vote juga yah...