Esok harinya di jam setelah pulang kantor, Ditya mengajak makan Sindri di Lestoran yang dekat dengan kantor. Hal itu sengaja ia lakukan karena ia berusaha menempatkan dengan baik antara urusan pekerjaan dan urusan pribadinya. Sendari pagi ia menahan kuat amarah dan kecewa pada Sindri.
"Seharusnya kamu tidak melakukan itu, Kamu sudah membunuh anakku yang tidak bersalah, kamu sudah membuat aku dan istriku hidup setengah mati karena kehilangannya, kamu keterlaluan, kamu.. sudah" (mengontrol) menghentikan marahnya
"Perlu kamu tahu, Anaya yang membantu ayah setelah kecelakaan dan aku menikah dengan Anaya karena permintaan terakhirnya" nada bicaranya kembali pelan
"Kamu mencintainya ?" tanya Sindri
"Aku sangat mencintainya, dan selama dua tahun pernikahan. Aku sangat bersyukur, karena ayah telah mempersatukan aku dengan orang yang tepat"
"Dua tahun ? Kenapa kamu belum pernah cerita"
"Iya, dua tahun. Aku dan Anaya, sengaja menutupinya. Aku benar-benar kecewa sama kamu. Dulu kau orang yang aku percaya, tapi sekarang tidak, kamu sudah menodainya"
"Aku minta maaf Dit. Aku kira dia bukan perempuan baik-baik. Aku.. aku juga minta maaf karena telah berbuat jahat padanya, aku khilaf. Nuraniku sudah terkalahkan dengan keegoisanku"
"Tindakanmu itu sama sekali tidak bisa dibenarkan, aku benar-benar kecewa padamu"
"Maaf dit" pintanya
"Sudahlah.., aku mau pulang" Ditya membayar uang makanan pada pelayan yang menghampirinya
"Maaf, aku tidak bisa mengantarkanmu" pergi dengan marahnya
Disisi lain, ternyata Sindri menyewa mata-mata untuk mengabadikan momennya bersama ditya. Kemudian ia juga mengirimkan foto tersebut kepada Anaya melalui Hp mata-mata tersebut. Sudah terlambat pula, ketika ia ingin membatalkan rencaa tersebut, karena foto sudah dikirim sejak tadi.
*****Home*****
Anaya terkejut dan merasa kecewa saat melihat foto yang masuk ke ponselnya. Sebenarnya hubungan mereka apa ? dan masa lalunya ? Ditya belum menjelaskannya.
Kemudian, sebelum tidur, Anaya mengutarakan pertanyaan-pertanyaannya.
"Mas, sebenarnya masa lalu mas dan Sindri itu seperti apa ?"
"Maaf.. mas belum sempat cerita, mas kenal kenal Sindri sejak awal kuliah. Selama dua tahun, hubungan kami dekat sekali. Kami sering kesana kemari bersama, akan tetapi mas lakukan itu atas dasar kita saling memebutuhkan untuk berbagai keperluan. Kemudian di tahun itu pula, sebelum mas menikah dia mengutarakan perasaannya kepada mas"
"Lalu, jawaban mas apa ?"
"Mas jujur kalau mas tidak punya perasaan apa-apa, kecuali hanya sebagai teman dekat, sahabat. Itu saja, dan setelah itu hubungan kami tetap berjalan seperti biasa. Makannya mas nggak nyangka kenapa dia bisa berbuat nekat ke mas sama istri mas seperti ini"
"Mas kehilangan anak kita, mas.. mas minta maaf sayang. Anak pertama kita pergi karena mas" matanya berlinang air mata
"Kita sama-sama bersedih dan sama-sama kehilangan, tidak mengapa mas ini bukan kesalahan mas. Yang terpenting, mulai sekarang mari kita sama-sama meridhoi atas kepergian anak kita. Semoga hikmah kebaikan, terus mengalir untuk kita selamanya" Anaya menghapus air mata Ditya
"Terimakasihsayang" memegangi tangan Anaya yang ada di wajahnya dan menatap matanya cukuplama, kemudian memeluknya

KAMU SEDANG MEMBACA
Ditya & Anaya
RomanceMemiliki kepribadian pendiam, membuat Anaya juga diam-diam menutupi status pernikahannya. Seperti apa sebenarnya, kehidupan mahasiswa yang sudah menikah itu ? Baca yukk, janga lupa vote juga yah...