Pertemuan

225 11 0
                                    


Brukkk.. (suara buku-buku dan file terjatuh)

"Aww" respek Anaya ketika ditabrak Ditya

"M... maaf, saya tidak sengaja"

"Tidak papa" kemudian menunduk untuk mengemasi buku-bukunya yang terjatuh, begitupun dengan Ditya.

"Tanganmu sakit ?" tanya Ditya dengan muka bersalah

"Sedikit, tapi tidak apa-apa kok santai saja" menjawab sambil tersenyum

"Sekali lagi saya mohon maaf" menatap Anaya

"Iya, tak mengapa" tersenyum

"Saya duluan yah, permisi" pergi meninggalkan Anaya

"Silahkan"

Cie cie.. teman Anaya ngeledek, Anaya hanya tersenyum.

Tak lama setelah itu rapatpun dimulai, Anaya terpukau dengan sambutan ketua pelaksana dalam rapat tersebut yang tidak lain adalah orang yang tadi menabraknya di depan sebelum masuk ruangan. Melihat temannya begitu fokus, Fuji bertanya pada Andini.

"Woyyy, serius amat. Jatuh hati sama cowok yang tadi yah ?" celetuk Fuji pelan di telinganya

"Apaan si, gue lagi lg fokus sama pembicaraannya"

"Tapi mata loe nunjukin hal yang berbeda"

"Udah lahk, jangan ganggu. Fokus aja"

"Anaya... Anaya, belum pernah nyium gue aroma percintaan loe". Ketus Fuji dalam hati


nextt....

Ditya & AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang