Sayang, Kamu Kenapa ?

53 3 0
                                    


Tanpa disengaja, suatu hari lokasi rapat organisasi Ditya dan Anaya berdampingan, tepanya di taman samping gedung fakultas keguruan. Ditya memperhatikan secara seksama materi yang dibahas dalam diskusi dan berperan aktif dalam diskusi. Sesekali ia juga memeperhatikan Anaya dari kejauhan.

Anaya baru sadar kalau Ditya berada di dekatnya, tepatnya di pojok taman. Ditya menatapnya, tersenyum sambil melambaikan tangan. Anaya hanya membalasnya dengan senyum dan anggukan.

Ditya mendapatkan sesuatu yang aneh dari Anaya, ia bertanya-tanya kenapa dan apa yang ia lihat. Dalam pertemuan tersebut istrinya menjadi pendiam dan bersikap kaku terhadapnya.

Kemudian di lain hari, Ditya tidak sengaja berpapasan dengan Anaya yang sedang ada di gedung kemahasiswaan untuk suatu urusan. Anaya menatap Ditya dengan senyumnya, Ditya juga tersenyum kepadanya dan senyuman tersebut malah membuatnya menunduk.

"Cowo itu siapa nay, kenapa tadi dia senyum-senyum ke loe ?" Tanya Anisa yang sedang bersamanya

"D..dia bukan siapa-siapa nis.."

"Ah.. yang bener !"

"Beneran"

"Eh.. yuk keluar, urusan gue udah beres nih." ucap Ira yang memotong pembicaraannya

"Jangan lupa traktirannya yah" ucap Anisa, kemudian merekapun meninggalkan ruang kemahasiswaan

Ditya kembali merasa aneh kenapa saat pergi dari ruangan kemahasiswaan Anaya tidak menyapanya terlebih dahulu. Bukan apa-apa, melainkan hal itu karena ia sudah sangat merindukan istrinya (Anaya) yang hampir dua minggu ini belum sempat ia temui secara langsung.

Dua minggu setelah itu Bundamenghubungi Anaya, ia merasa kangen karena hapir setengah bulan Anak danmenantunya itu belum pulang ke rumah. Kemudian setelah itu Anaya menghubungiDitya dan mengajaknya untuk pulang bertemu bunda dan Ditya menyetujuinya.

Ditya & AnayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang